SMK SMAK Padang melangkah terdepan dalam implementasi program Dual System atau program pendidikan sistem ganda. Sekolah vokasi industri di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian ini mengadakan Peningkatan Kerjasama dengan Industri selama tiga hari (27-29 November 2019) di Hotel Mercure Gatot Subroto, Jakarta.
SMK SMAK Padang mengundang sebanyak 30 perusahaan industri baru untuk menambah mitra industri untuk menyukseskan program pendidikan sistem ganda. Peningkatan kerjasama kedua belah pihak ditandai dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU).
Rangkaian kegiatan diawali dengan pembukaan oleh Kepala SMK SMAK Padang, Nasir. Sekaligus Nasir menyampaikan profil Sekolah agar industri baru mengenal SMK SMAK Padang. Dilanjutkan oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Mila Handrefa menyampaikan Peraturan Menteri Keuangan No 128 Tahun 2019 Tentang Pemberian Pengurangan Penghasilan Bruto Penyelenggaraan Kegiatan Praktik Pemagangan, dan/ atau Pembelajaran dalam Rangka Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi Tertentu. Kemudian Wakil Kepala Bidang Kurikulum, Fitriyeni menyampaikan tentang Pendidikan Dual System dan kurikulumnya.
Selanjutnya dalam kesempatan ini, SMK SMAK Padang mengundang Direktur PT. Unilab Indonesia, Supandi, untuk memaparkan implementasi Dual System di Industri pasangan.
"Dengan dual system, siswa mendapat kesempatan lebih lama untuk praktek. Dengan demikian pelaku industri bisa memenuhi kebutuhan tenaga analis yang kompeten sekaligus memiliki dasar pengalaman," terang Supandi.
Terkait program pendidikan Vokasi dan pengembangannya yang sekarang berfokus kepada Pendidikan Dual System, SMK SMAK Padang menghadirkan Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Kejuruan dan Vokasi Industri BPSDMI, Kementerian Perindustrian, Dr. M. Arifin.
"Kebijakan pemerintah terhadap program pendidikan sistem ganda didukung penuh oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kemenperin. Sistem ganda bertujuan untuk sinkronisasi kurikulum sekolah dengan kompetensi yang diharapkan industri sehingga tidak terjadi kesenjangan," kata Arifin.
Dijelaskan, sistem ganda yaitu penerapan durasi 50 persen pelajaran di sekolah dan 50 persen praktek kerja industri (Prakerin). "Khusus untuk Sekolah Menengah Analis Kimia yang menempuh lama pendidikan empat tahun, maka dua tahun adalah masa pelajaran di sekolah dan dua tahun lagi praktek kerja industri, " ulasnya.
Sementara itu, Nasir menjelaskan, pertemuan pihak SMAK Padang dengan industri baru ini selain untuk menambah mitra industri juga dalam rangka sinkronisasi kurikulum. Melalui Fokus Group Discussion (FGD), Pihak industri diharapkan dapat memberikan masukan jika ada kesenjangan kompetensi dari output sekolah sehingga ke depan bisa lebih disempurnakan.
Lebih lanjut, Nasir menambahkan, sasaran ke depan melalui program dual system ini, siswa dapat langsung terserap di Industri.
"Berbekal pengalaman prakerin, tentunya menghasilkan output SDM industri yang lebih mumpuni dan kompeten. Selanjutnya mereka diharapkan bisa langsung diserap di industri, " imbuhnya.
Adapun Nota Kesepahaman (MoU) ditandatangani langsung oleh Kepala SMK SMAK Padang Nasir dengan pimpinan dari industri pasangan.
Selaku Ketua Pelaksana kegiatan Temu Industri, Mila Handrefa yang juga Kepala Sub Bagian Tata Usaha SMK SMAK Padang menyebut kegiatan ini berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Hasilnya, terjalin kesepahaman dengan 30 industri yang menjadi mitra penerapan sistem ganda.
"Untuk menyukseskan pendidikan sistem ganda tentunya membutuhkan mitra industri yang tidak sedikit. Melalui acara ini, SMK SMAK Padang berhasil menambah Mitra industri sebagai tempat prakerin Siswa. Sehingga tujuan sekolah untuk mencetak SDM yang kompeten di bidangnya akan terpenuhi, " ulas Mila.
0 Comments