SERAHKAN BIBIT POHON DI SOLSEL, DANREM PESANKAN JAGA KEASRIAN HUTAN

IMPIANNEWS.COM
Payakumbuh, --- Usai memberikan bantuan untuk korban bencana banjir bandang di Solok Selatan, Selasa (24/12/2019). Komandan Korem 032 Wirabraja Brigjen. TNI Kunto Arief Wibowo juga memberikan bantuan bibit pohon dan penyuluhan kepada masyarakat di dua kecamatan di Solok Selatan (Solsel) yaitu Kecamatan Sangir Jujuan dan Sangir Batang Hari pada hari Rabu (25/12/2019).

Turut hadir mendampingi dalam kegiatan tersebut Sekretaris Daerah Solsel H. Yulian Efi, Anggota DPRD Mursiwal, rombongan dari organisasi Indonesia Offroad Federation (IOF), Persatuan Olah Raga Buru Babi (POBBI) Sumbar, Kasi Intel Kolonel Kav. Mukmin, Kasi Log Kolonel Kav. Asep Solihin, Kasi Ter Kolonel Inf Budi Prasetio, Dandim Padang Kolonel Arh. Nova Yohanes Yuda, serta Dandim 0309 Solok Letkol. Arh. Priyo Iswahyudi

Brigjen Kunto Arief mengatakan, pemberian bantuan bibit pohon ini bertujuan untuk mengembalikan kembali keasrian hutan di Solsel, sehingga dapat mencegah terjadi bencana banjir bandang di Solok Selatan.

Kepada masyarakat ia mengingatkan betapa pentingnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian hutan, ia menambahkan, jika masyarakat tidak peduli lagi dengan hutan dan menebang pohon sembarangan dampaknya akan jauh lebih besar bila dibanding dengan keuntungan sesaat yang didapat dari hasil menebang pohon di hutan.

“Jangan hanya mementingkan keuntungan diri sendiri dengan menebang pohon sembarangan di hutan, masyarakat secara bersama-sama harus menyadari pentingnya menjaga alam,” ungkapnya usai memberikan bantuan bibit pohon di Kecamatan Sangir Batang Hari, Rabu pagi.

Disamping itu, ia juga mengenalkan kepada masyarakat petani didaerah itu tentang cairan Bios 44 (Komposer) yang dapat membantu kesuburan tanah.

Ia menjelaskan, Bios 44 merupakan cairan dari jenis perpaduan beberapa mikroorganisme yang disatukan berfungsi untuk memperkecil hingga menutupi rongga-rongga yang ada lahan gambut dalam tempo tertentu. Cairan tersebut membuat lahan gambut tidak akan mudah terbakar.

Menurutnya, Bios 44 dulunya digunakan untuk mencegah kebakaran lahan, seiring waktu Bios 44 dikembangkan dan digunakan untuk mengurai tanah tandus menjadi subur.

Ia berharap tidak ada lagi masyarakat yang merusak bantaran daerah aliran sungai.

Senada, Bupati Solsel yang diwakili oleh Sekda Yulian Efi, juga menghimbau agar masyarakat secara bersama pemuda selaku penerus masa depan Solok Selatan saling menjaga ekosistem alam. “Kalau alam dirusak, maka kita juga yang akan menerima dampaknya nanti,” cetusnya.

Adapun jenis pohon yang ditanam yaitu, matoa, gaharu, cengkeh, rambutan, petai, alpokat, durian, sirsak, jengkol, pinang dan jeruk.(rel/014)

Post a Comment

0 Comments