Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk membangkitkan rasa nasionalislme dengan tetap mencerminkan rasa cinta kepada tanah air, bangsa dan negara.
Salah satunya melalui Napak Tilas, kegiatan dalam bentuk jalan kaki menatapi tiap-tiap estape yang ada, biasanya merefleksikan perjuangan pahlawan kemerdekaan Indonesia.
Pemerintah Kota Padang, dalam rangka peringatan hari Bela Negara 2019 mengadakan Napak Tilas dengan merefleksi perjuangan Mr. Syafaruddin Prawiranegara, pahlawan yang telah membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Sumatera Barat.
Lokasi napak tilas tersebut dilaksanakan di Kabupaten Lima Puluh Kota, Nagari Koto Tinggi dan Kabupaten Solok Selatan, Bidar Alam, selama tiga hari yang dimulai 16 s.d 18 Desember 2019. Kedua kabupaten ini menjadi saksi bisu perjuangan PDRI Sumatera Barat untuk memberitahukan kepada dunia Internasional bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) masih ada.
Hari Pertama
Senin, 16 Desember 2019 pukul 7 pagi, peserta Napak Tilas Kota Padang berkumpul lapangan parkir GOR H. Agus Salim. Lokasi pertama yang dituju ialah Kabupaten Lima P
Peserta dibagi menjadi 15 pleton, masing-masing pleton berjumlah lebih kurang 15 orang. Menempuh jarak lebih kurangnya 113 Km, peserta sampai pukul 17.00 wib di Jorong Sungai Sirah, Lima Puluh Kota.
Rombongan Napak Tilas disambut pemerintah setempat dengan menggelar tari gelombang. Mahyeldi yang kala itu langsung memimpin rombongan merasa terharu atas penyambutan yang dilakukan oleh Pemkab Lima Kota bersama warga setempat.
Malamnya, Wali Kota Padang Mahyeldi ikut membaur bersama peserta nampak tilas. Ia pun dikesempatan itu, juga melihat pembangunan Monumen Nasional PDRI yang baru dibangun, didampingi Ketua Pelaksana Peringatan Hari Bela Negara 2019 Kota Padang, Edi Hasymi dan beberapa SKPD di lingkup Pemko Padang. Berbagai kegiatan juga digelarkan untuk menghabiskan malam tersebut diantaranya, ekspos sejarah PDRI oleh keluarga PDRI dan Pemkab setempat.
Sementara itu, Bupati Lima Puluh Kota yang diwakili Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Lima Puluh Kota Herman Azwar mengucapakan terimakasih kepada Pemko Padang yang telah menetapkan Lima Puluh Koto sebagai salah satuan dari perjalanan peserta Napak Tilas yang sedang dilakukan.
"Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi Lima Puluh Kota terutama dalam meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar,” tutupnya.
Hari Kedua
Selasa, 17 Desember 2019, usai mengikuti kegiatan dimalam hari, paginya sekitar pukul 09.00 Wib rombongan Napak Tilas bertolak menuju Solok Selatan. Menempuh jarak lebih kurang 184 Km dari Lima Puluh Kota, menggunakan mobil pariwisata, peserta Napak Tilas sampai di Bidar Alam, Solok Selatan sekitar 19.00 Wib.
Rombongan yang masih terlihat semangat itu disambut lansung Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa di Masjid Nurul Falah, Mr. Syafruddin Prawiranegara. Jika di Kota Tinggi ada Wali kota Mahyeldi, maka di Bidar Alam Ada Hendri Septa. Kedua pemimpin Kota Padang yang belum digenap dilantik satu tahun itu benar-benar melihatkan komitmenya dalam memimpin warganya. Diantara beberapa kegiatan yang digelar berupa pemberian materi Bahaya Narkotika oleh Ketua Badan Narkotika Kota Padang Hendri Septa yang juga sebagai penasehat Forum Bela Negara Kota Padang.
Hendri Septa yang kala itu mengapresiasi digelarnya kegiatan Napak Tilas Perjuangan PDRI dalam rangka peringatan Hari Bela Negara 2019 yang diadakan semenjak tanggal 16-18 Desember 2019 itu.
Menurutnya, Napak Tilas merupakan momentum untuk menggelorakan kembali semangat persatuan dan kesatuan di tengah-tengah masyarakat, khusus kalangan generasi muda. Tidak dapat dipungkiri bahwa generasi muda kita saat ini sedang diintai bahaya narkoba, seks bebas dan perilaku negatif lainnya.
Diharapakan melalui kegiatan ini peserta dapat menghayati, mendalami serta mengambil hikmah dari perjuangan pahlawan. Sehingga menjadi motivasi, lecutan semangat untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sementara itu, Tokoh Masyarakat Bidar Alam Ibnu Rusdi Bin Ibnu Abbas mengatakan, Bidar Alam merupakan salah satu nagari tempat perjuangan Mr. Syafrudin ketika terjadi kekosongan Pemerintahan Republik Indonesia. Nagari ini menjadi tempat persinggahan ketua PDRI itu bersama kabinet kerjanya selama lebih kurang tiga bulan.
"Dari nagari yang tak terlacak radar tentara Belanda inilah, pemerintah Republik dalam darurat dikoordinasikan. Kebijakan diplomasi, keputusan politik dan strategi militer diatur lewat sambungan radio ke radio. Tempat yang aman untuk PDRI," tambahnya.
Komentar Peserta Napak Tilas
Peserta Napak Tilas ini terdiri dari berbagai OKP dan ormas di Kota Padang. Salah seorang Rendi Eka Putra mengatakan, acara Napak Tilas Sangat baik untuk digelar karena akan mengingatkan kepada generasi muda tentang nilai-nilai perjuangan pahlawan. "Kami tentunya berharap kegiatan ini dapat diadakan setiap tahun, disamping memberikan dampak positif kepada generasi muda, juga merupakan bentuk apresiasi kita karena memerlihara dan menjaga sejarah parah pahlawan," tutupnya.
Dalam kegiatan Napak Tilas ini juga melibatkan TNI AD, Kapolresta, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, Dinas Perhubungan, Tim medis dan stakholder terkait lainnya. (Mul)
Teks Foto Atas - Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah memberikan Arahan kepada Peserta Napak Tilas Setibanya di Jorong Sungai Sirah, Nagari Koto Tinggi Kecamatan Gunung Ameh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Senin (16/12/2019)
Teks Foto Bawah - Wakil Wali Kota Padang Hendri foto bersamaan dengan panitia dan peserta Napak Tilas serta jajaran Pemda Solok Selatan, di Masjid Nurul Falah Mr. Sjyafurddin Prawiranegara, Bidar Alam Solok Selatan, Selasa (17/12/2019).
0 Comments