Payakumbuh, --- Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Payakumbuh mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun lalu. Bahkan peningkatannya mencapai 100 persen, dari 37 kasus pada 2018 menjadi 74 kasus sepanjang 2019.
Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan Pengendalian Penyakit (PPP) Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh, Fatmanelly menyebut, sampai Jumat (20/12/2019) ini total kasus DBD yang ditemukan sudah 74 kasus.
"Yang terbaru diketahui ada tiga warga dari Kelurahan Nunang Daya Bangun, Kecamatan Payakumbuh Barat," katanya, Jumat (20/12).
Ia menilai, meningkatnya kasus DBD di Kota Payakumbuh itu lebih dikarenakan faktor cuaca yang kerap diguyur hujan. Pola hidup masyarakat yang kurang memperhatikan pola hidup bersih juga berkontribusi terhadap meningkatnya kasus DBD.
"Kita tidak termasuk endemis DBD. Untuk sebarannya di lima kecamatan yang ada di Kota Payakumbuh," terangnya.
Sebagai langkah antisipatif terhadap kasus DBD di Kota Payakumbuh, pihak Dinkes telah melakukan fogging atau pengasapan untuk membunuh jentik nyamuk.
"Fogging dilakukan untuk daerah yang sudah ditemukan lebih dari tiga kasus dan jentik nyamuk lebih dari 5 persen," kata Fatma.
Pihaknya juga mengintensifkan peran juru pemantau jentik (Jumantik) di masing-masing rumah untuk mengantisipasi semakin berkembangnya jentik nyamuk.
"Kita selalu mengingatkan warga melalui petugas-petugas Puskesmas untuk menerapkan 3M, kalau musim hujan ini mengakibatkan banjir dan DBD, maka upaya cepat kita adalah dengan mencegahnya agar kasus DBD tidak menyebar," pungkas Fatmanelly. (rel/014)
0 Comments