Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan siap menghadapi gugatan tersebut. Ia menegaskan, Indonesia tak akan mundur dan tak bisa ditekan oleh negara mana pun. |
Upaya Indonesia untuk mengatasi defisit transaksi berjalan dengan menggenjot ekspor dan menciptakan nilai tambah di dalam negeri menghadapi berbagai tantangan. Yang terbaru, Uni Eropa berencana menggugat Indonesia ke World Trade Organization (WTO).
Gugatan tersebut diajukan sebagai buntut dari kebijakan larangan ekspor bijih nikel oleh Indonesia mulai 1 Januari 2020. Selain itu, Uni Eropa juga menghambat ekspor sawit Indonesia dengan memungut bea masuk anti subsidi (BMAS) sebesar 8 sampai 18 persen terhadap impor biodiesel asal Indonesia.
Terkait hal ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan siap menghadapi gugatan tersebut. Ia menegaskan, Indonesia tak akan mundur dan tak bisa ditekan oleh negara mana pun.
"Kita tarung dengan negara mana pun kita siap. Enggak bisa ditekan eksternal, urusan sawit ditekan Uni Eropa, urusan nikel ditekan negara lain, digugat ke WTO. Enggak apa-apa, kita hadapi.
Jangan kita digugat terus grogi, enggak," kata Jokowi saat melepas ekspor Isuzu Traga di Karawang, Jawa Barat, Kamis (12/12).
Ia menjelaskan, larangan ekspor nikel ditetapkan pemerintah untuk mendorong hilirisasi di dalam negeri.
Dengan begitu, Indonesia tidak akan lagi bergantung pada ekspor barang mentah. Ke depan yang diekspor adalah barang-barang yang sudah bernilai tambah.
"Ini yang kita namakan hilirisasi, industrialisasi dari bahan mentah yang dimiliki. Ini sudah dimulai industrialisasi sehingga kita setop namanya ekspor bahan mentah nikel. Kita ingin bahan-bahan mentah kita ada nilai tambah. Karena kalau ada industri, manufaktur ada hilirisasi, yang terjadi apa? Lapangan kerja sebesar-besarnya terbuka. Larinya ke situ," ucapnya.
Menurutnya, demi kepentingan nasional maka Indonesia tak boleh mundur.
"Untuk kepentingan nasional, atau national interest kita, apapun yang diprotes negara lain ya kita hadapi. Enggak perlu ragu, baru terakhir sore kita rapatkan mengenai ini. Siapkan lawyer terbaik. Jangan digugat kita keok," tegasnya.
Lebih lanjut, Jokowi berpesan agar jangan sampai Indonesia kalah di WTO. Kepentingan nasional harus dimenangkan.
"Yang paling penting kita jangan berbelok, baru digugat aja mundur. Kalau saya enggak. Digugat tambah semangat, tapi ya jangan kalah. Semangatnya tinggi digugat kalah. Waduh," tutupnya.
0 Comments