Kementerian Keuangan mencatat belanja pegawai dari kementerian/lembaga (K/L) sampai dengan November 2019 sebesar Rp223,81 triliun. Realisasi belanja pegawai telah mencapai 99,73 persen dari alokasi sebesar Rp224,41 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut belanja pegawai tumbuh hingga 12,06 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Penyebabnya adalah kenaikan gaji dan tunjangan kinerja bagi pegawai negeri sipil (PNS).
"Belanja pegawai naik tinggi mungkin karena tunjangan kinerja. Kenaikan gaji pokok lima persen dan tunjangan kinerja menentukan realisasi belanja pegawai di K/L," kata dia di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Kamis, 19 Desember 2019.
Realisasi belanja pegawai ini membuat realisasi belanja K/L mencapai Rp717,8 triliun atau 83,9 persen terhadap pagu. Sementara itu realisasi belanja non K/L tercatat sebesar Rp575,36 triliun atau 73,87 persen dari pagu Rp778,89 triliun.
Selain belanja pegawai, belanja barang sampai dengan 30 November 2019 mencapai 78,0 persen terhadap pagu APBN 2019. Sayangnya realisasi belanja modal mengalami penurunan sebesar 6,8 persen dibandingkan tahun lalu atau hanya Rp119,5 triliun.
Adapun realisasi belanja sosial mencapai 108,9 persen dari pagu APBN 2019 atau sebesar Rp105,71 triliun. Realisasi bantuan sosial naik disebabkan oleh pencairan selisih iuran PBI peserta BPJS Kesehatan serta program keluarga harapan (PKH).
"Kenaikan ini menunjukkan komitmen nyata pemerintah untuk senantiasa menjaga daya beli masyarakat miskin dan rentan dalam mencukupi kebutuhan hidup serta bagian dari upaya untuk mengurangi kesenjangan di Indonesia," pungkasnya.
0 Comments