"Warga Talawi galang dana untuk modal untuk Andri"
Payakumbuh, --- Baru 2 bulan ditinggal wafat oleh ayah tercintanya, Andri Maulana (22) anak paling tua dari pasangan Suhardi akrab disapa Jen (alm) dengan Kartini (46) mesti perankan posisi ayah sebagai tulang punggung keluarga.
Pemuda tampan tamatan MAN 1 Payakumbuh ini gantikan profesi almarhum ayah sebagai penjual sate keliling. Sementara ibunya hanya seorang IRT yang tinggal di RT05/RW03 Talawi kelurahan Ompang Tanah Sirah Kec. Payakumbuh Utara.
Namun, nasib naas menimpa Andri sang tulang punggung keluarga, yang memiliki 2 saudara, adik paling bungsu masih kelas V di SDN 47 Payakumbuh, ini. Pada Sabtu (14/12/2019) siang Andri menjadi korban hipnotis dari seorang pembeli yang mengaku dari Riau. Akibatnya, Andri mengalami kerugian sekira 500 ribuan ditambah sebuah Android merek Xiomi 5A.
Sebagaimana diterangkan Andri saat ditemui Ketua RT05/RW03, Ahad (15/12/2019) Malam, Andri pun bercerita kejadian yang menimpanya.
"Saya biasa jualan di depan SDN 47 Payakumbuh, siang itu saya didatangi seorang pembeli dengan postur tinggi, berbadan tegap dan berkulit hitam mengendarai motor jenis vixion. Dia membeli satu porsi sate saya, dan dia nikmati hingga habis. Setelah puas, dia memuji sambil bertanya, siapa yang membuat sate ini, sangat lezat,"terang Andri saat ditanyai Ketua RT.
Diterangkan Andri, usai memuji, sang pembeli menyuruh dirinya untuk mengantar semua sate yang tersisa 25 ketupat tersebut ke sebuah acara pertemuan yang disebutkan pembeli, yakni diseputaran simpang Napar. Andri pun patuh dan mengiringi perjalanan sang pembeli.
Sesampai di simpang Parit arah ke SPBU, sang pembeli yang baru beberapa jam bertemu dengan Andri tersebut meminjam HP milik Andri. Sang pembeli berdalih pulsa HP nya habis sembari memperagakan hp-nya. Andri pun meminjamkan HP nya sambil berangan - angan satenya akan diborong habis sang pembeli. Bukan hanya itu, pembeli tersebut juga meminta semua uang hasil jual beli Andri, hari itu. Dan Andri pun mematuhinya. Sebelumnya, ada temannya ikut hadir.
"Dia meminjam HP dan meminta semua uang. Saya pun mematuhinya. Setelah itu dia menyuruh saya mengiringi perjalanannya ke arah jalan Imam Bonjol. Dia mengendarai motor begitu kencang dan saya tak bisa mengiringinya, gerobak sate saya lumayan berat. Saya sempat mengiringinya hingga Ampera Jasa Papa. Dia pun berlalu meninggalkan saya dengan duka,"terang Andri usap air matanya.
Tragedi ini, juga dibenarkan ibunya, Kartini atau Itin. "Saya Sok. Andri masuk ke dalam rumah dan pingsan. Usai siuman dia menjelaskan musibah yang menimpanya. Hanya itu modal kami yang kami putarkan. Andri saat ini mendatangkan posisi almarhum ayahnya, "sebut Itin menangis.
Pengunjung lapau galang dana
Mendengar musibah yang menimpa warganya, Ketua RT 05 dan RT 05 mencoba menggalang dana bantuan sebagai modal awal bagi Andri. Sebagian warga yang simpati langsung menyampaikan bantuan ke rumah Andri di sebuah rumah semi permanen peninggalan sang Ayah.
Penggalangan bantuan dilakukan di warung kopi dan sebagian lain dari rumah ke rumah. Bantuan tersebut pun disalurkan.
"ini adalah ujian dari Allah SWT untuk orang yang sabar. Sayangnya, kejadian ini tidak diketahui aparat berwajib serta tidak diketahui warga sekitar TKP. Semoga kedepan kita bisa lebih waspada. Semoga bantuan ini bisa lebih memotivasi Andri berusaha dan tidak patah arang, "kata Mirza Ketua RT05/RW03.
"Terima kasih, atas kepedulian warga terhadap Kami. Kita memang tidak melaporkan ke pihak berwajib. Dan hanya Allah lah yang akan membalasnya,"balas Kartini. (014)
0 Comments