Di HUT ke 45, Bundo kanduang Kota Padang melaksankan berbagai perlombaan.

IMPIANNEWS.COM (Padang).

Bundo Kanduang merupakan organisasi yang terdiri dari kaum ibu yang diakui keberadaan dan peranannya di daerah Minangkabau. Untuk itu, organisasi yang berdampingan dengan Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) ini, harus mampu melestarikan dan mewarisi nilai-nilai adat dan budaya minangkabau khususnya di Kota Padang. 

Disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Padang Heryanto Rustam usai memberikan sambutan di Hari Ulang Tahun Bundo Kanduang Kota Padang ke 45 dan hari ibu ke 91 di palanta rumah dinas walikota A.Yani 11 sabtu 21/12/2019.

Menurt Heryanto Rustam, seiring dengan Kemajuan zaman dan arus globalisasi membuat tugas dan beban bundo kanduang di tengah masyarakat Minang semakin berat. Bundo Kanduang dituntut untuk memperkuat peran dalam membentengi anak sekaligus memelihara adat dan budaya Minangkabau. Hal inilah yang melatarbelakangi pelaksanaan Fungsi Bundo Kanduang dalam Adat Serta Melestarikan budaya Minangkabau

Program kerja bundo kanduang sangat jelas untuk meningkatkan kualitas perempuan serta generasi muda berkualitas dan memelihara warisan adat budaya Minangkabau ", Ujarnya.

Kadis DP3AP2KB sangat mengapresiasi kegitan Bundo Kanduang dalam mengemban tugas yang sangat mulia disisi Allah. Maka dari itu berkaitan dengan bundo kanduang kota Padang merupakan mitra pemerintah serta mendukung program pemerintah untuk kepentingan umat dalam penguatan keluarga.

Mengingat banyaknaya godaan terhadap generasi muda melalui ketahanan keluarga 1821 untuk memberikan perhatian terhadap keluarga menerima curahan dan perhatian dan memberikan perlindungan terkait masalah yang dapat merusak generasi muda itu sendiri untuk dibekali ilmu agama dan keimanan yang kuat dan berbudaya", ungkapnya. 

Sementara itu ketua Bundo Kanduang Kota Padang Pauziah Zainin mengatakan, Untuk lebih meriahnya dirgahayu bundo kanduang kota Padang dilaksanakan berbagai perlomban seperti membuat sarang ketupat, suntiang cucuk (tusuk), memasak gulai dagiang korma, lomba pidato adat.Lomba ini bertujuan untuk melestarikan budaya kepada genaresai muda untuk lebih mendalami dan  memahami budaya di Ranah Minang ini", Ujarnya. 

Betapa indahnya ketika generasi muda selalu membudayakan tradisi Minang, kalau bukan generasi muda yang membudayakannya siapalagi. Hanya kepada generasi muda tertompang untuk melestarikan budaya yang kita cintai ini tak lapuk dek hujan tak lakang dek paneh. 

Disamping itu hidupkan kembali cucuk suntinag kambang randah, betapa cantiknya seorang gadis minang apabila melakukan pesta pernikahan dan anggunnya ketika bersanding di pelaminan Imbuhnya. (ydt)

Post a Comment

0 Comments