Lima Puluh Kota, --- Hujan yang mengguyur Kabupaten Lima Puluh Kota 3 hari belakangan ini tidak saja mengakibatkan tebing yang lonsor,rumah yang digenangi air, namun juga melanda areal petani ikan di Nagari Sungai Antuan. Akibatnya petani alami kerugian ratusan juta rupiah, baik itu karamba yang rusak dan ikan yang hanyut dibawa air.
Kepala jorong Lubuak Simato, Jeki Kardonal saat dihubungi, Kamis 5 Desember 2019 mengatakan, betul dua hari yang lalu areal kolam ikan masyarakat dilanda banjir, akibatnya petani banyak mengalami kerugian. Untuk areal perikanan masyarakat yang dilanda banjir seluas lebih kurang 10 hektar, sementara karamba ikan yang rusak ada sebanyak 50 karamba.
Jeki terangkan selain petani gambir, masyarakat rata-rata juga menggeluti ternak ikan. Dengan murah nya harga gambir masyarakat rata-rata bergantung dengan hasil tani ikannya. Melihat kondisi ini masyarakat tak bisa banyak bicara, mereka berharap setidaknya ada yang memberikan bibit ikan untuk dipelihara lagi.
Setiap tahun, duo jorong di Nagari Sungai Antuan selalu dilanda banjir,dua jorong tersebut masyarakatnya mayoritas usaha tani ikan, yakni Jorong Lubuak Simato dan Jorong Lubuak Lintang. Jeki sampaikan dari tahun sebelum nya ada pengurangan sekitar 25% dampak banjir terjadi, karna adanya normalisasi batang air,sekiranya telah rampung pengerjaannya pengurangan ada sekitar 50%.
Melihat selama ini yang didata dan dibantu oleh pihak pemerintahaan, rumah yang terkana banjir serta kena longsor, petani ikan Nagari Sungai Antuan berharap pemerintah setempat atau propinsi juga mendata lahan petani ikan yang terkena dampak banjir, setidaknya petani berharap ada bantuan bibit ikan untuk petani ikan. Jeki jelaskan karna saat ini masyarakat bergantung dengan hasil tani ikannya, karna usaha tani gambir daya jualnya sangat rendah.(rel/014)
0 Comments