Payakumbuh, --- Peningkatkan kompetensi pendidik untuk mendidik anak usia dini dan pendidikan dasar usia 0 - 8 tahun, ratusan guru paud, sd kelas I dan II se-Kota Payakumbuh mengikuti seminar nasional SB3 (Satu Bulan Bisa Baca) yang dipelopori oleh Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh bersama Himpunan Pendidik dan Tenaga Pendidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) Kota Payakumbuh , bertempat di Aula SMKN 2 Payakumbuh, Selasa (5/11/2019).
Seminar Nasional SB3 ini dibuka secara langsung oleh Ketua HIMPAUDI Kota Payakumbuh Henny Riza Falepi.
Dalam sambutannya Henny mengatakan pelatihan metode membaca cepat "Satu Bulan Bisa Baca (SB3)" merupakan salah satu kegiatan yang sangat mendukung minat baca, kegiatan ini juga sekaligus mendukung program pemerintah yaitu program literasi yang telah dilaksanakan pada seluruh sekolah di Indonesia.
Kemampuan membaca peserta didik tidak terlepas dari peran pendidik, dengan kegiatan ini diharapkan para guru memiliki bekal metode yang cukup untuk mendidik dan mengajar peserta didik agar pandai membaca dengan cepat.
Lanjut Henny mengatakan, dengan peserta didik kita pandai membaca dengan cepat akan bisa memotivasi mereka untuk belajar semakin rajin dan giat sehingga diharapkan bahwa membaca itu akan menjadi rutinitas dan kebutuhan sehari-hari oleh peseta didik kita.
Untuk meningkatkan minat baca mesti dipersiapkan dari awal mulai dari keluarga, lingkungan dan yang paling terpenting dari Sekolah, karena sekolah adalah peran utama untuk meningkatkan mutu dan pola pikir anak- anak didik kita untuk lebih bisa memahami bisa mambaca itu sangat penting untuk dikuasai oleh anak didik kita." Kata Henny
Diakhir sambutannya Henny mengucapkan terima kasih kepada guru- guru yang telah yang telah memberikan dedikasinya untuk mengajar anak didiknya walaupun pemerintah belum seutuhnya mampu mensejahterakan guru - guru yang telah mengabdi sekian lama.
Dalam kesempatan itu turut hadir Kepala Dinas Pendidikan, A.H Agustion, Narasumber sekaligus penulis buku, Muhammad Toha dan para guru yang mengajar di kelas I dan II Sekolah Dasar (SD) se-Kota Payakumbuh.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh A.H Agustion mengatakan Metode ini sangat menyenangkan bagi anak dalam memberikan konsep awal untuk keaksaraan dan daya tangkap anak usia dini akan lebih cepat memahami jika diajarkan sedini mungkin.
Agustion berharap semoga kedepan cara guru mengajar akan lebih baik dan lebih menyenangkan lagi dan cepat diterima oleh anak, dan kami juga berharap kepada pemerintah selalu mensuport kegiatan semacam seminar ini dalam rangka meningkatkan kompetensi guru-guru dan para pendidik.
Sebagai Narasumber Muhammad Toha menjelaskan yang menyebabakan anak-anak sulit dan lama dalam belajar membaca. Banyak yang menyalahkan anak-anak sebagai faktor penyebab utamanya, misal karena anak menolak, anak tidak fokus, karena anak pelupa atau karena anak suka bermain.
Padahal faktor penyebab utamanya bukan anak-anak, melain karena sulitnya metode yang diajarkan.
Sulitnya metode itu adalah ibarat anak usia dini dikasih nasi goreng yang panas, pedas dan keras tentu anak-anak akan menolak makanan yang tidak sesuai dengan usia dan seleranya tersebut.
"Jika ingin agar anak-anak mudah, cepat dan menyenangkan dalam belajar metode mengajar bacanya adalah Tidak menghafal huruf, Tidak Mengeja, Tidak Melompat, Tidak Calistung, Tidak Klasikal, Tidak Bergambar, Tidak Mempersulit, Tidak Banyak Toolkit,"pungkasnya.
Sementara itu, guru SDN 23 Pakan Sinayan, Asmawati yang merupakan salah satu peserta seminar juga menyampaikan kesannya setelah mengikuti seminar nasional SB3 tersebut.
" Seminar SB3 ini sangat baik, karena masih ada diantara kita sebagai guru terkadang memaksa mengajarkan metode yang siswa itu sendiri belum mampu untuk mempelajarinya ", ungkapnya.
" Setelah kita mengikuti seminar ini, kita dapat mengetahaui bagaimana cara mengajarkan anak-anak membaca mulai dari hal yang lebih mudah diterima oleh anak dan kita sebagai guru jangan terlalu memaksakan anak itu harus pandai secara instan ajarkanlah secara bertahap", pungkasnya.(014)
0 Comments