Lira Noverza memasuki 21 tahun pada November 2019 ini |
Usia Lira Noverza memasuki 21 tahun pada November 2019 ini. Gadis ini menyandang disabilitas rungu wicara dan mengalami kelemahan fisik sejak lahir. Sehari-hari Lira hanya di rumah di bawah perawatan neneknya. Sedangkan ibunya sibuk mencari nafkah sejak berpisah dengan sang suami, ayah Lira.
Belakangan sang nenek mulai tidak sanggup sepenuhnya merawat Lira karena dia juga punya usaha yang harus diurusi untuk memenuhi kebutuhan hidup. Nenek berusia 65 tahun itu membuka warung makanan di tempat tinggalnya, yaitu di Jalan Karang Putih, RT/RW 01/03, Kelurahan Batu Gadang Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang.
Beruntung, Dinas Sosial Kota Padang bersama Tenaga Sosial dari Kementerian Sosial secepatnya mendapatkan informasi tentang kasus Lira. Sebelumnya Lira mendapatkan bantuan karena dipastikan masih terurus oleh keluarganya, namun melihat kondisi keluarga itu sekarang, bisa jadi gadis malang itu akan terlantar.
“Kami tidak ingin Lira terlantar. Dia berhak mendapatkan perhatian. Dia harus diurus dengan baik. Makanya kami langsung melakukan respon kasus,” kata Tim dari Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara (BRSPDSRW),Melati Jakarta, Kemensos RI, Bambang Sulistiyono,Sherly Natalia dan Bambang Widyanarko, bersama dengan Tim dari Dinas Sosial, Kabid Rehsos, Kasi RSPD dan Pendamping Disabilitas Kota Padang dengan melibatkan aparat kelurahan, TKSK PSM, melakukan respon kasus di Batu Gadang, Padang, Selasa (19/11/2019).
Bambang didampingi Monanita dan Dedi Candra dari Dinas Sosial Kota Padang mendapati Lira di rumah sederhana. Memprihatinkan memang, sebab Lira siang itu hanya ditemani adik laki-lakinya. Terlihat kucel, tidak tahu kapan terakhir mandi dan kapan terakhir dia makan.
“Ini tidak boleh terjadi. Lira harus mendapatkan pendampingan. Kami akan ambil alih pengasuhan Lira dan dimasukkan ke panti,” tegas Bambang.
Bambang dan pegawai dari Dinas Sosial Kota Padang sempat mengurusi Lira. Gadis itu dimandikan dan diberi makan.
“Selama ini makan Lira mungkin tidak terperhatikan. Waktu diberi makan yang disuapi neneknya, terlihat lahap sekali,” ujar Bambang.
Hari itu juga Lira dipindahkan ke rumah neneknya untuk sementara agar sebelum masuk panti, Lira setiap waktu ada yang menjaga. Di samping itu, Dinas Sosial dan Tenaga Pendamping Disabilitas bisa mudah memantau perkembangannya.
“Sebelum dimasukkan di panti, Kami akan memantau perkembangan Lira. Khususnya untuk perkembangan sensorik dan motoriknya agar nanti di panti mudah menyesuaikannya,” ujar Monanita menimpali.
Selama proses kunjungan sampai pemindahan Lira ke rumah neneknya yang jaraknya tidak terlalu jauh, tidak ada ibunya, Desmayet Rita mendampingi anaknya. Perempuan yang menurut data pada KK kelahiran 1974 itu informasinya sibuk bekerja (ydt)
0 Comments