Kepala BB Bahasa Sumatra Barat : Banggalah Menggunakan Bahasa Indonesia Sesuai Kaidah

IMPIANNEWS.COM
Lima Puluh Kota, ---- Kepala Balai Bahasa Sumatra Barat, Dwi Sutana bekerjasama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Pemkab Lima Puluh Kota adakan Penyuluhan Penggunaan Bahasa Nasional sesuai kaidah. Penyuluhan tersebut diperuntukan kepada tenaga profesional guru, Penyuluhan Bahasa Luar Ruang terhadap pelaku periklanan dan penyuluhan kepada pelaku media masa, di 3 tempat terpisah Kabupaten Lima Puluh Kota.

Penyuluhan Penggunaan Bahasa Negara Luar Ruang Dan pada Media Massa diadakan di Aula Diskominfo dan Aula Dinas Kesehatan, Selasa hingga Kamis, 12-14 November 2019. 

Untuk Penyuluhan penggunaan Bahasa Negara pada Media Massa dibuka Bupati Lima Puluh Kota Irfendi Arbi melalui Kadiskominfo Ferry Chofa diwakili Kabid SPIP,  Titin Mulyani. Kegiatan ini diikuti 80 pemberita yang berprofesi sebagai wartawan dan perwakilan pewarta pada kantor wali nagari di Kabupaten Lima Puluh Kota. 

Kesempatan itu Titin Mulyani membacakan sambutan Bupati Irfendi Arbi. "Pemkab Lima Puluh Kota mengucapkan terima kasih kepada Kepala Balai Besar Bahasa Sumatra Barat yang telah memilih daerah kami dalam pelaksanaan kegiatan ini,"Titin bacakan. 

Dilanjutkannya, Bahasa Indonesia merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tanah air dan bangsa Indonesia, karena Bahasa Indonesia merupakan penghubung dari keragaman suku bangsa dan bahasa yang ada di Indonesia terdiri dari ribuan pulau yang dipisahkan hingga ratusan kilometer, namun dapat dipersatukan dengan satu bahasa, yaitu Bahasa Indonesia. 

"Tahun 2019 ini Pemkab Lima Puluh Kota telah 3 kali bekerjasama dengan Balai Bahasa Sumatra Barat dalam pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pengendalian penggunaan Bahasa Negara. Untuk kita pahami bersama, bahwa Bahasa Indonesia bersifat Inklusi, pluralism dan demokratis. Kami berharap para awak media massa serius mengikuti penyuluhan ini,"pesan Irfendi Arbi melalui Titin Mulyani. 

Usia dibuka secara resmi oleh Bupati, dihari pertama penyuluhan panitia pelaksana menghadirkan pemateri Rita Novita, M. Hum seorang Penyuluh dari Bahasa Besar Bahasa Sumatera Barat. Kegiatan diawali juga dengan tes awal dengan 25 soal uji, yang diikuti peserta penyuluhan. 

Dalam pemaparan materinya yang berjudul Ejaan Bahasa Indonesia, Rita Novita menjelaskan bahwa penggunaan Bahasa Negara merupakan sebuah kewajiban dan kebutuhan warga negara Indonesia. Sebagaimana diatur dalam UU Nomor 24 Tahun 2009, Permendikbud Nomor 50 tahun 2015 dan Perpres Nomor 63 tahun 2019 tanggal 30 September 2019.

Dalam historinya, Ejaan di Indonesia berawal dengan Fanofisien, Swandik, Ejaan Yang Disempurnakan,  Dan terbaru Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PEUBI). 

Disamping memaparkan pentingnya penggunaan Bahasa Negara dengan baik, benar sesuai kaidahnya, Rita Novita juga paparkan fungsi tanda baca. Dirinya juga mengajak peserta untuk mengunduh Aplikasi KBBI untuk android. Rita Novita juga memaparkan ejaan bentuk dasar, bentuk terikat, pengimbuhan, bentuk ulang, bentuk majemuk, bentuk akronim, analogi Dan bentuk serapan. Rita Novita juga menerangkan penggunaan kata depan. 

"Tanda baca sangat besar peranannya karena tanda baca penentu makna. Jangan sampai tulisan melahirkan makna lebih banyak atau ambigu. Untuk diingatkan,  akhir kalimat Itu hanya diakhiri oleh 3 tanda baca yakni, titik (.), tanya (?) dan tanda serupa (!),"papar Rita Novita. 

Hal senada juga disinggung Yolanda, S.S seorang Penyuluh dan Peneliti pada hari kedua Penyuluhan Penggunaan Bahasa Negara pada Media Massa, Rabu (13/11/2019). Bentuk dan Pilihan Kata adalah judul materi hari itu. 

Kesempatan itu,  pemateri Yolanda menjelaskan penggunaan imbuhan dan penggunaan tanda hubung. Yolanda menyempatkan dirinya menerangkan alomorf, diftong 'ei' dan pemakaian huruf kapital serta spasi. 

"Jika kata berawal huruf K, P, T, S, jika mendapat awalan me, maka kata itu akan luluh, "jelas Yolanda sembari memberikan contoh supaya peserta semakin paham. 

Sedangkan pada hari ketiga, Kamis (14/11/2019) bertindak sebagai pemateri Lismelinda, M.Pd juga seorang Penyuluh dan Peneliti Bahasa menerangkan cara penggunaan kalimat yang benar dalam penulisan berita sesuai kaidah Bahasa Indonesia. 

"bahasa adalah sarana utama pada media massa dalam komunikasi guna menyampaikan informasi. Kalimat juga sarjana pembinaan literasi. Maka perlu diperhatikan ejaan, pemilihan kata, dan penulisan kalimat. 

Seharian, Lismelinda menjelaskan macam-macam kalimat usai dirinya menerangkan motto Balai Besar Bahasa Republik Indonesia. Dirinya mengajak penulis berita mengurangi penulisan kalimat tunggal. 

"Dalam setiap kalimat memenuhi unsur Subjek, Predikat dan Objek. Bisa dilengkapi Keterangan,"sebut Lismelinda.

Kepada peserta penyuluhan, Lismelinda menerangkan bentuk dan penggunaan kalimat setara, kalimat dan bagian kalimat majemuk. Kalimat aktif dan kalimat pasif serta kalimat transitif dan intransitif, prasa dan klausa serta penggunaan kata hubung atau konjungsi juga diberikan Lismelinda kepada peserta.

Diakhir materinya, Lismelinda mengajak peserta tidak menggunakan kalimat yang taksa (makna lebih dari satu), mengandung salah nalar dan mengandung kerancuan. 

"Kualitas seorang penulis akan tampak pada tulisannya. Penggunaan bahasa dengan baik dan benar dapat meningkatkan kesejahteraan penulis,"ajak Lismelinda. 

Diakhir penyuluhan, Kepala Balai Besar Bahasa Sumatra Barat, Dwi Sutana berharap melalui kegiatan tersebut dapat meningkatkat SDM Awak Media dalam menulis berita sesuai kaidah Bahasa Indonesia, meskipun ada kaidah spesifik perusahaan pers tersendiri,  yang diterapkan guna mendongkrak rating media. Tapi alangkah baiknya penulis berita belajar kepada penulis berita yang sudah profesional. 

"kewajiban kita membangun kesadaran masyarakat untuk mengutamakan pengaplikasian Bahasa Indonesia secara baik dan benar sebagai bahasa negara dalam kehidupan sehari-hari,"katanya. 

"Untuk melakukan perubahan memang butuh proses, mari kita semakin lebih baik kedepannya,"pesan Dwi Suntana diamini Bupati Lima Puluh Kota diwakili pejabat Diskominfo yang hadir disesi penutupan kegiatan.

Penyuluhan selama tiga hari itu ditutup dengan tes akhir dan penyerahan piagam oleh panitia pelaksana kepada para peserta. (014)





Post a Comment

0 Comments