Didi Aryadi Wakil Ketua II Bidang Kesejahteraan, Sosial Budaya dan Pengabdian Masyarakat, Korpri Kota Padang, bersama Tarmizi Ismail Ketua Bidang Organisasi dan Kelembagaan,dan rombongan setelah upacara HUT Korpri ke-48 tingkat Kota Padang di RTH Imam Bonjol Padang, Jumat (29/11/210) pagi, anjangsana ke Lapas Kelas II A Muaro, Padang.
Kedatangan Didi Arya yang juga Asisten III Pemko Padang dan Tarmizi Ismail Sekretaris Dinas Kominfo dan rombongan disambut di ruang VIP Lapas, untuk berbincang bincang dengan Firdaus,K, mantan Sekda Kota Padang dan HM.Helwis, juga hadir Kepala Lapas Klas II A Muaro Padang Arimin.
Firdaus,K, mantan Sekda Kota Padang menucapkan terima kasih atas kunjungan rombongan Korpri Kota Padang.”Ini merupakan kunjungan rombongan Korpri ke 6, dan semoga tak ada lagi kunjungan ke 7 untuk saya ke Lapas Kelas II A Muaro Padang Ini. Salam untuk Wali Kota Padang, Wakil Wali Kota, Sekda dan jajarannya,” ungkap Firdaus yang juga mantan Sekda Provinsi Sumbar itu.
Sejalan dengan itu, Firdaus juga bercerita tentang kekagumannya terhadap Kepala Lapas Kota Padang Arimin yang menyuguh program keagamaan pada napi. “Kenapa tidak, Alunan merdu mengumandangkan nama-nama Allah Swt atau Asmaul Husna dari rumah ibadah Lapas ini. Rasanya tak kalah dari masjid atau mushalla yang ada di luar sana. Ini juga bukti bahwa belajar agama Islam tak mengenal tempat, ruang dan waktu, serta dimana saja. Luar biasa,” ungkap Firdaus.
Setelah itu, komitmen menerapkan pola pembinaan napi pada kegiatan keagamaan, salah satunya dengan memberikan training ESQ, antusias mendalami ilmu agama Islam, juga luar biasa.
Kemudian harapan Firdaus, kepada Napi, setelah ke luar dari Lapas, pertama ia mendatangi rumah ibadah dan mengumandangkan Azan, sebagai bukti membawa ilmu agama Islam. Dari situlah ia akan memperoleh pekerjaan nantinya untuk memenuhi perjalanan hidupnya. Jangan sampai seperti kejadian beberapa waktu lalu, keluar dari penjara, karena tidak punya pekerjaan lalu maling lagi, ketahuan dikeroyok masa, akhirnya meninggal dunia,”ungkap Firdaus.
Setelah itu Kepala Lapas Kelas II A Muaro Padang Arimin menyampaikan, Firdaus.K tidak dianggap sebagai Napi, tapi orangtua. Sebab banyak nasehat-nasehat yang diberikannya, tentang apa saja, amat berguna dalam menjalani kehidupan ini.
Kemudian di Lapas Kelas II A, mempunyai program dan kegiatan yang bersifat pembinaan siraman rohani untuk para napi.
Tujuannya supaya mereka bisa berubah menjadi lebih baik dan kelak bila sudah bebas dapat diterima dan berguna bagi masyarakat. Ada program kamar santri menampung keinginan para napi yang serius ingin mendalami ilmu agama Islam. Diajarkan ilmu agama Islam, membaca Al-Quran, mulai dari dasar (pengenalan huruf) melalui metode iqra', membaca tulis Al-Quran, hingga belajar berdakwah.
Selain itu kata Kepala Lapas Kelas II A Muaro Padang Arimin, dipenjara bukanlah akhir segalanya, tapi bisa awal dari segala galanya, contohnya buya Hamka, penjara justru tempat banyak menghasilkan karyanya, membuat diri lebih dekat dengan kitab Allah dan Sunnah Rasulullah. Dan Terakhir rombongan Korpri Kota Padang mengunjungi Sekwan Syahrul yang sedang sakit di RS. M Djamil Padang.# Irwandi Rais
0 Comments