Payakumbuh, --- Usai mengikuti pelatihan merajut dan tata boga dengan pemanfaatan alokasi dana ADK, para ibu-ibu di kelurahan Taratak Padang Kampuang mulai aktif membuat model rajutan yang digemari para pecinta kreasi rajutan.
Dari pelatihan rajutan dengan narasumber Adriati yang juga anggota kelompok pengrajin rajut Payakumbuh, bunda kreatif kelurahan ini mulai menghasilkan produk industri rumah tangga berupa tas dan dompet. Merajut merupakan karya seni yang bernilai tinggi dan butuh kesabaran dalam menekuninya supaya bisa memiliki nilai jual.
Sebagaimana diterangkan Lurah Taratak Padang Kampuang Syarfinal bahwa kelurahan telah melaksanakan pelatihan keterampilan merajut yang diikuti 40 ibu-ibu, pada Sabtu (16/11/2019). Sebelumnya pelatihan tata boga berbahan dasar ikan. Para ibu berhasil membuat Martabak Ikan dan Sala Lawuak. Pelatihan itu dibiayai ADK.
"Kita berharap dengan pelatihan itu bisa melahirkan peserta yang mandiri dan bisa menyokong kehidupan di rumah tangga warga, khususnya peserta. Kreasi IRT ini sudah bisa menghasilkan uang,"terang Syarfinal pada Selasa (19/11/2019) di ruang kerjanya.
"Harapan kita bagaimana program yang diikuti warga bisa bernilai guna tinggi, "imbuhnya.
Sebagaimana arahan Lurah, secara teknis media mencoba menghubungi Kasi Trantib kelurahan Taratak Padang Kampuang, Susilawati.
Diterangkan Susilawati, melalui program kemasyarakatan, kelurahan Taratak Padang Kampuang mencoba melatih anggota PKK dan IRT. Peserta keseharian hanyalah petani. Tapi bukan berarti pelatihan ini harus merubah kebiasaan para IRT. Dengan pelatihan ini para ibu-ibu mempunyai kompetensi pendukung.
"dari hasil yang digapai saat pelatihan, kami yakin peminat merajut akan meningkat sekira 100%, walau saat ini sudah ada 40 orang, tahun mendatang pasti akan meningkat, setelah melihat gejala di lapangan. Karena para ibu di kelurahan Taratak Padang Kampuang sudah terbiasa membuat tangguk. Dan itu juga bagian dari merahnya. Terkait pelatihan kuliner untuk anggota KWT Gambir, juga terlihat kemauan ibu-ibu dalam membuat kuliner berbahan dasar ikan,"terang Susilawati.
Dikatakan, melihat hasil yang telah diraih, pihak pemerintahan kelurahan berharap para ibu-ibu tetap antusias dan semangat dalam melaksanakan profesi sampingan ini.
"Teruslah bersemangat untuk berkreasi, karena hasil rajutan dan pembuatan kuliner ini bisa bernilai jual tinggi. Disamping bisa menyalurkan hobi juga bisa mengdongkrak pendapatan rumah tangga,"pungkas Susilawati.(014)
0 Comments