Sebanyak enam pimpinan dan staf Baznas Kab. Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) belajar ke Baznas Padang, Selasa, 12 November 2019 M.
Rombongan Baznas Kab. Enkareng yang pimpin Wakil Ketua II, Abdul Kadir Lesang ingin tahu tentang pengelolaan Zakat, sedekah dan Infaq di Baznas Padang.
"Melihat besar dan meganya gedung Baznas Padang, kami berfikir kapan Baznas Enrekang bisa memiliki Kantor Baznas seperti Kantor Baznas Padang," timpal Abdul Kadir Lesang sambil memperkenalkan satu persatu rombongan.
Abdul Kadir menjelaskan, dari segi pendapatan Baznas Enrekang baru berhasil menghimpun zakat dan sedekah sebesar Rp. 6,8 miliar.
Sedangkan Baznas Padang sudah pernah berhasil menghimpun Rp.25 Miliar zakat dan infak pada tahun 2017.
Nah, apa kiat kiat yang dilakukan Baznas Padang sehingga spekta kuler bisa menghimpun zakat dan sedekah sebesar Rp.25 Miliar.
"Belum lagi Baznas Padang memiliki mobil operasional untuk pimpinan dan staf yang turun ke lapangan. Disisi lain gaji karyawan Baznas Padang standar Aparatur Sipil Negara, (ASN)," ulas Abdul Kadir.
Salah seorang staf bidang pengumpulan Baznas Kab. Enrekang menayakan bagaimana membangun kerjasama dengan pihak Polisi, TNI dan instansi lain.
Terkait standar operasional (SOP) juga ditanyakan pengurus Baznas Enrekang. Sebab regulasi atau aturan itu penting agar aktifitas kegiatan Baznas berjalan dengan lancar.
Lebih jauh Abdul Kadir menuturkan, Baznas Enrekang sudah punya peraturan daerah (Perda) tentang zakat. "Alhamdulillah. Anggota DPRD Enrekang juga sudah bayar zakat ke Baznas Enrekang," kata Abdul Kadir.
BANGUN KERJASAMA DENGAN MITRA
Sedangkan Baznas Padang hadir menerima tamu dari Baznas Kab. Enrekang, Ketua Episantoso, Wakil Ketua I, H. Syafriadi Autida, Wakil Ketua III, Elni Sumiarti dan Wakil Ketua IV, Ustadz Siril Furdaus, M.A.
Selain pimpinan hadir pula para Kabid dan Kabag. Ada Kabid Pengumpulan, Sintaro Abe Batubara, Kabid Pendistribusian Otrizal, Kabid Pendayagunaan Industriyadi dan Kabid Umum Afriadi.
Menjawab keinginan tahu pengurus Baznas Enrekang, Pimpinan Baznas Padang bergantian menjelaskan.
Mulai dari cara menghimpun zakat, infaq dan sedekah diuraikan tuntas.
Demikian halnya bagaimana Baznas Padang mengelola keuangan terkait distribusi serta pendayagunaan.
Ketua Baznas Padang, H. Episantoso runut dan gamlang menjelaskan perjalanan Baznas Padang sejak tahun 2015 M.
"Sebelumnya Baznas Padang berkantor disalah satu ruangan di Masjid Agung Nurul Iman Padang. Ditempat itu sempit dan kurang memadai bila ada tamu dengan jumlah banyak datang ke Baznas Padang," kata Episantoso.
Setelah dilantik jadi pengurus Baznas Padang, kata Episantoso, lima orang pimpinan Baznas Padang memperbaiki dari internal dulu.
"Semangat dan niat pengurus dan semua karyawan Baznas Padang disamakan. Kesamaan peresepsi dalam mengelola zakat menjadikan beban yang dipikul jadi ringan," sebut Episantoso.
Membangun kemitraan dengan Muzakki non ASN dilakukan dengan datangnya tim pengumpulan Baznas Padang ke rumah dan ke kantor calon pembayar zakat perseorangan.
Setelah mendengar pemaparan tim Baznas Enrakeng, maka kata Episantoso, para calon Muzakki langsung membayar zakat mereka.
Hal senada juga dikatakan Wakil Ketua Bidang Pengumpulan H. Syafriadi Autid. "Baznas Padang menjelaskan pada Muzakki keutamaan membayar zakat melalui amil zakat Baznas Padang," sebut Pak Haji Panggil akrab Syafriadi Autid.
Sedangkan Waka III Elni Sumiarti menyampaikan terkait pengelolaan keuangan Baznas.
Begitu pula Waka IV Ustadz Siril Firdaus menjawab keinginan tahu Baznas Enrekang tentang standar opersional (SOP) Baznas Padang. Awkar.
0 Comments