Payakumbuh, --- Walikota Payakumbuh Riza Falepi menutup secara resmi Pelatihan Akbar Guru PAUD se Sumatera Barat yang digelar selama 3 hari dari 11 hingga 13 Oktober 2019, ada 1340 peserta yang ikut dalam iven yang digelar di Gedung Serbaguna Politeknik Pertanian Payakumbuh di Tanjung Pati.
Minggu (13/10/2019), Walikota Riza juga didampingi Bunda PAUD Kota Payakumbuh Henny Riza Falepi, Kepala Dinas Pendidikan Kota dan Kabupaten Limapuluh Kota dalam penutupan iven bertemakan "Pendidikan Holistik Berbasis Karakter (PHBK) : Pendekatan Efektif dan Saintifik Untuk Membentuk Akhlak, Daya Pikir Kritis, dan Kretifitas Anak" ini.
Walikota Riza Falepi dalam sambutannya mengatakan urusan PAUD harus dihadapi dengan serius. Sejak beberapa tahun terakhir Pemko terus melakukan peningkatan kepada kualitas PAUD melalui kebijakan dimana agar ada dana insentif bagi guru PAUD di Payakumbuh.
Alhamdulillah, ucap Riza Falepi. "Guru PAUD memiliki peran melalui tangan mereka lah anak-anak mendapatkan asupan gizi baik untuk memerangi stunting disamping mereka juga mampu menciptakan generasi bermental kuat dalam menghadapi perkembangan zaman," kata Riza.
Walikota dua periode itu juga bercerita bagaimana istrinya Henny selaku Bunda PAUD sangat aktif sekali mendorong dirinya sebagai walikota agar terus meningkatkan dana insentif bagi guru PAUD di Payakumbuh.
"Kegigihan bunda PAUD dalam membina dan mensupport kegiatan PAUD di Kota Payakumbuh membuat saya sebagai Walikota menjadi luluh juga, beliau terus menyuarakan kesejahteraan guru-guru PAUD, melalui Dinas Pendidikan kita mengalokasikan dana insentif itu dan insyaallah akan terus ditingkatkan setiap tahunnya," papar Riza diselingi tepuk tangan hadirin.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Agustion menjelaskan Pemko Payakumbuh telah menganggarkan sebesar 3,1 milyar lebih dana insentif guru PAUD pada tahun 2019, ada 350 orang guru PAUD yang sudah memenuhi syarat untuk menerima dana ini, diberikan untuk perorang sebesar 750.000 perbulan, disamping yang sudah mereka terima dari lembaga di tempat mereka bekerja.
"Syarat yang harus dipenuhi untuk menerima dana insentif ini seperti punya NUK (Nomor Unik Kependidikan), telah mengabdi minimal 2 tahun, dan telah mengikuti pelatihan kompetensi. Hal ini kita lakukan untuk efisiensi tenaga pendidik anak usia dini di Payakumbuh," Kata Agustion.
Kegiatan pelatihan ini merupakan kerjasama Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE KK) dan Indonesia Heritage Foundation (IHF) dengan Pemkab Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh. (rel/ul)
0 Comments