Limapuluh Kota,--- Guna memberikan bantuan permodalan tanpa bunga untuk mengembangkan usaha dan tani bagi masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota, Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan bersama Pembina Bank Infaq, Muhammad Rahmad, melalui Yayasan Gerakan Infaq Dunia melakukan sosialisasi pendirian Bank Infaq di seluruh Nagari se Kabupaten Limapuluh Kota.
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Kantor Bupati Limapuluh Kota ini, sangat antusias dihadiri oleh seluruh Wali Nagari, pengurus mesjid dan ketua majelis taqlim se Kabupaten limapuluh Kota, pada Kamis, (3/10/2019).
Dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan sosialisasi pendirian bank infaq, Wakil Bupati Limapuluh Kota, H. Ferizal Ridwan mengaku bersukur dapat melaksanakan kegiatan pendirian bank infaq yang dianggap akan mampu membantu masyarakat dalam menyediakan modal usaha tanpa bunga.
"Kami ucapkan terimakasih kepada kakanda Muhammad Rahmad, beliau sempat berkirim surat pada Pemkab Limapuluh Kota melakui kami, dan menyampaikan beberapa pokok pikiran tentang keberadaan Bank Infaq. Alhamdulillah, kita dapat hadir dalam pendirian Bank Infaq nagari ini", ungkapnya.
Menurut Wabup Ferizal Ridwan, saat ini banyak diantara pelaku UMKM dan masyarakat yang kian terjerat dan terjebak oleh para rentenir yang berkedok pinjaman dengan bunga yang sangat besar.
Selain itu, melihat kondisi masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota yang masih tergolong kedalam masyarakat kurang mampu dan masuk dalam kategori miskin, membuatnya semakin yakin bahwa pendirian Bank Infaq ini kedepan benar-benar dapat terwujud dalam memberikan akses permodalan tanpa bunga, selaras dengan upaya peningkatan perekonomian masyarakat.
"Ini merupakan solusi konkret pengelolaan infaq yang profesional, dalam membebaskan masyarakat dari himpitan ekonomi. Selaku ketua tim pengentasan kemiskinan daerah, saya mengambil langkah, kiranya apa yang dicanangkan oleh para pendiri Bank Infaq benar-benar dapat terwujud dan dikembangkan di Kabupaten Limapuluh Kota, untuk kesejahteraan masyarakat", tuturnya.
Wakil Bupati yang dikenal akan ide dan gagasannya itu sebetulnya sudah terlebih dahulu memulai gagasan akan keberadaan Bank Infaq ini seiring dengan gagasan Bank Tanah, yang telah digagasnya saat pembuatan visi dan misi Kabupaten Limapuluh Kota sebelum pencalonan dirinya maju menjadi Bupati/Wakil Bupati 5 tahun yang lalu.
Untuk itu, menurutnya, pengelolaan ekonomi masyarakat mesti harus ditangani dari hulu ke hilir, termasuk jaminan produksi serta keterjaminan pemasarannya.
Dengan berjalannya gagasan Bank Infaq ini, dia berharap akan dapat mengentaskan berbagai persoalan, terutama dalam sektor pertanian yang menjadi ujung tombak perekonomian masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota.
"Banyak lembaga-lembaga yang tumbuh dan berkembang di Kabupaten Limapuluh Kota, tapi sampai saat ini belum bisa mengentaskan segala persoalan. Mudah-mudahan dengan berdirinya bank infaq dapat memberikan solusi nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," harapnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Limapuluh Kota, Deni Asra dalam sambutannya mengatakan, menutut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Limapuluh Kota Tahun 2018 mencatat, hampir 27 ribu jiwa penduduk dalam kategori miskin.
"Ada 26.470 jiwa penduduk Kabupaten Limapuluh Kota kategori miskin ditahun 2018. Berdasarkan persentasi, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Limapuluh Kota berada di angka 6,99 persen. Masyarakat kategori miskin tersebut, merupakan orang yang memiliki pendapatan dibawah Rp390 ribu setiap bulannya. “ ujar Deni Asra
Namun demikian, pimpinan DPRD Kabupaten Limapuluh Kota itu sangat menyambut baik pendirian Bank Infaq dan mendorong untuk segera terbentuk di tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Nagari, agar mata rantai kekurangan modal dapat diputus, sehingga dapat menggerakan roda perekonomian masyarakat.
Selain itu dia juga berharap kehadiran Bank infaq menjadi solusi bagi masyarakat yang selama ini terjebak utang berbiaya tinggi, dengan kehadiran Bank Infaq banyak masyarakat ataupun usaha usaha yang akan terbantukan khususnya dalam permodalan, sehingga usaha sektor pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, usaha mikro dan industri kreatif rumah tangga serta pariwisata bisa menggeliat ditengah-tengah masyarakat.
"Lebih dari setengah penduduk Limapuluh Kota tidak memiliki akses kepada lembaga keuangan formal, hal ini tentu mengkhawatirkan apalagi jika kita betul-betul menggalakan sektor UMKM, dimana 97 persen lapangan kerja disumbang dari sektor tersebut," ucap Deni Asra dihadapan ratusan para peserta sosialisasi Bank Infaq itu.
Pembina Bank Infak, Muhammad Rahmad mengemukakan, Bank Infaq merupakan lembaga yang berbasis Masjid dan Masjlis Taklim. Di mana Yayasan Gerakan Infaq Dunia lah yang membawahi program dengan tujuan menerima infaq dan menyalurkannya dalam bentuk pinjaman dana kepada masyarakat yang membutuhkan..
“Kelebihan dari Bank Infaq ini berupa pinjaman tanpa bunga sebagai upaya menghindari praktik ribawi. Kemudian pengembalian pinjaman dengan cicilan, proses peminjaman yang mudah dan sesuai ketentuan syariat, dapat menjadi investasi akhirat bagi anggotanya,” Ujar Muhammad Rahmad.
Kemudian, Muhammad Rahmad berharap, pendirain Bank Infaq di nagari ini dapat membantu dan menjadi solusi bagi para petani, pedagang, maupun pemilik usaha, karena gagasan Bank Infaq ini muncul karena rendahnya inklusi keuangan di Indonesia, yakni baru sekitar 22 persen, artinya 78 persen masyarakat Indonesia belum terlayani oleh lembaga keuangan.
"Mudah mudahan ini akan dapat berjalan dengan baik, kita harapkan setelah sosialisasi ini nagari-nagari dapat segera mengisi formulir pendirian bank infaq, nanti kita akan kumpulkan pada tanggal 12 Oktober dan akan di proses di jakarta. Pada bulan november, kita akan adakan sosialisasi pelatihan untuk para pengelola bank infaq tersebut, kemudian jika ini berjalan dengan baik, di bulan Desember kita sudah bisa meresmikan pendirian bank infak di nagari-nagari se Kabupaten Limapuluh Kota", pungkas ketua umum Mappindo itu. (rel/ul)
0 Comments