Payakumbuh, --- Pimpinan Yayasan Alhuffzh Ustadz Edhie Kusmana pimpin rombongan rihlah edukasi teknologi otomotif Proton Malaysia yang kini sedang melepejit khususnya di bidang dunia otomotif di Benua Asia.
Kehadiran rombongan edukasi Alhuffazh, pada Selasa 08 Oktober 2019 di Kilang / Pabrik kedua PROTON yang terletak di Tanjung Malim Malaysia disambut Presdir Proton melalui PR Manufacturing Proton Holding Berhad, Sofhia dan Cik Azlan selaku pengarah rombongan Rihlah Edukasi 2019 asal Payakumbuh Sumatera Barat Indonesia selama berada di dalam pabrik PROTON Tanjung Malim hingga Jamuan Makan Siang usai seminar Workshop di Auditorium TF Proton.
Diterangkan Ustadz Edhie Kusmana bahwa pabrik ini berjarak sekitar satu setengah jam dari pabrik pertama di Shah Alam.
"Pabrik pertama PROTON berlokasi di Shah Alam berdiri tahun 1983 dalam perkembangannya, akhirnya PROTON mendirikan kilang baru (pabrik kedua) di Tanjung Malim Perak Malaysia yang berjarak sekitar 81 km dari pabrik pertama,"terang Edhie Kusmana melalui WA Pribadinya, Rabu (09/10/2019) pagi kepada impiannews.com.
Dikatakan Edhie, rombongan “Rihlah Edukasi Alhuffazh School Visit PROTON” akhirnya sudah tiba di pabrik PROTON Tanjung Malim namun agak terlambat. Karena sebelumnya rombongan harus mendengarkan informasi soal peraturan yang harus dipatuhi selama berada di dalam pabrik tersebut.
"Bicara soal safety atau keselamatan merupakan hal mutlak, sehingga semua anggota rombongan harus mengenakan peralatan standar keselamatan selama berada di pabrik. Antara lain wajib bersepatu berkeliling pabrik dan tidak dibenarkan berfoto dalam pabrik,"imbuh Edhie.
Dari keterangan Sofhia dan Cik Azlan bahwa Proton giat memproduksi beberapa tahun belakangan. Setidaknya di lokasi tersebut diproduksi 200 mobil setiap harinya.
“Di tempat ini proses stamping, body assembly hingga painting untuk mobil-mobil PROTON Persona, dan Generasi Terbaru X70, Fasilitas kilang (red=pabrik) PROTON ini pun memiliki tanah yang sangat luas mencapai 1.280 acre (red=hektar),” terang Edhie lagi.
Dari kunjungan edukasi tersebut, Edhie Kusmana kembali menerangkan pengalamannya bersama rombongan.
Sebagai pembelajaran dan edukasi bagi para pelajar “Lihatlah, PROTON sudah menggunakan fully automatic machine yang high tech, dimana mesin robot yang bekerja disini hampir 95 persen yang melakukan pekerjaan dan transfer. Sedangkan lima persennya dibantu dengan tenaga manusia hanya untuk unloading saja. Untuk suku cadang, kami melibatkan 200 vendor untuk penyediaan 2500 parts.
"Ini tentunya menjadi tantangan generasi kedepan peran Robotic menggantikan SDM secara fisik akan senantiasa berkompetisi, maka kita perlu siap dan mampu menciptakan SDM yang handal dan mampu bersaing. Secara kultural suasana alam, lingkungan, suhu udara, maupun orang-orang pabriknya sama seperti di Tanah Air sendiri. Malaysia membuktikan sebagai negara Melayu yang sudah mampu membuat pabrik mobil nasional, dan mampu bersaing merek asal Jepang, Eropa atau Amerika Serikat,"jelas Edhie.
Dengan kunjungan Edhie berharap akan memberikan stimulasi dan cita cita besar kedepan, khususnya bagi santri dan siswa Alhuffazh.
"Bahwa merekahalah yang akan melanjutkan kepemimpinan jiwa kewisausahaan serta mampu bersaing di era generasi Industri 4.0. Ayo anak - anak Alhuffazh bergegaslah menyongsong Peradaban Islam Gemilang. Di pundak kalian semualah tertopang amanah kepemimpinan ini. Salam sapa senyum dari negeri Jiran. Selamat berkarya untuk anak bangsa,"pungkasnya disela harap.(ul)
0 Comments