"Empat Kecamatan di Limapuluh Kota Dilanda Banjir dan Longsor"
Lima Puluh Kota, --- Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Limapuluh Kota dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan empat kecamatan di daerah tersebut terendam banjir dan tertimpa longsor. Akibatnya, ratusan keluarga terisolir karena akses jalan dan jembatan terputus. Beberapa orang diantaranya masih hilang dan dalam tahap pencarian.
Mendapat informasi tersebut, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) berkoordinasi dengan jajaran Tim Reaksi Cepat (TRC) internal Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) langsung turun ke lokasi untuk melakukan ceking lokasi.
Untuk penanggulangan bencana, BPBD bersama komunitas yang tergabung dalam Strategi Peningkatan Penanganan dan Penanggulangan Bencana Berlapis (Simpel) di Kabupaten Limapuluh Kota ikut turun ke lapangan untuk melakukan evakuasi korban.
Berbagai komunitas yang turun langsung ke lapangan adalah komunitas siaga bencana, komunitas trapay 50, komunitas arung jeram, komunitas sekolah gunung, komunitas jurnalis siaga bencana, kelompok siswa peduli bencana, serta perwakilan OPD dan instansi vertikal.
Di saat bersamaan, TRC BPBD telah memberikan rekomendasi ke Pusdalops untuk menyiapkan tenda, menambah anggota untuk evakuasi, menambah peralatan, menyiapkan logistik, dan menyiapkan tim medis.
Ketika membantu korban untuk evakuasi tersebut, Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi yang menerima informasi ikut turun ke lapangan dan membantu warganya.
Berbagai kegiatan evakuasi dan penyelamatan warga di empat kecamatan itu tergambar pada simulasi penanganan tanggap darurat banjir dan longsor sekaligus launching Simpel Kabupaten Limapuluh Kota di Situjuah Ladang Laweh Kecamatan Situjuah Limonanagari, Senin (7/10/2019).
Kepala BPBD Kabupaten Limapuluh Kota, Joni Amir menyebut, tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan kesiapsiagaan personil serta peralatan dalam menghadapi bencana alam.
"Melalui kegiatan ini kami harapkan ada peningkatan kemampuan dan kesiapsiagaan personil serta peralatan sehingga tercipta aparatur yang tanggap, tangkas, dan tangguh," kata Joni Amir.
Dikatakan Joni, Simpel sendiri adalah terobosan yang dilakukan BPBD Kabupaten Limapuluh Kota yang nantinya akan dibawa ke pertemuan tahunan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang akan dilaksanakan di Bangka.
"Inovasi membentuk komunitas ini adalah yang pertama di Indonesia. Dan ini tentunya jadi program utama kita untuk penanggulangan bencana," jelasnya.
Bupati Kabupaten Limapuluh Kota, Irfendi Arbi mengatakan, sebagai daerah yang rawan bencana, kelompok-kelompok siaga bencana, relawan, komunitas siaga bencana, dan jurnalis dibutuhkan untuk bersama-sama peduli. Semua harus bergerak untuk penanggulangan bencana di daerah dengan moto bersama kita bisa.
"Saya pertama langsung menangani bencana besar berupa banjir di Pangkalan dan kerja sama semua golangan memang dibutuhkan," jelasnya. (rel/ul)
0 Comments