IMPIANNEWS.COM
Padang, --- Kepala Ombudsman Sumbar Yefri Heriani dan jajarannya menggelar lomba debat tingkat Siswa SLTA yang diikuti 42 sekolah di Sumbar. Debat tersebut membahas diantaranya prokontra Penerimaan Peserta
Didik Baru (PPDB) dengan sistem zonasi, pungutan liar (pungli) pendanaan
pendidikan (uang komite), layanan Surat Izin Mengemudi (SIM), hingga
prokontra tentang penghapusan Ujian Nasional (UN).
Perubahan zaman membuat para peserta
didik tak lagi hanya menerima ilmu dari tenaga pengajar. Dampak sosial
media membuat mereka mencerna berbagai macam informasi dengan cepat
sebelum waktunya, salah satunya adalah dalam bentuk pelayanan publik.
"Implementasinya adalah dalam bentuk kompetisi debat pelayanan publik tingkat peserta didik se-Sumatera Barat (Sumbar) pada 2 hingga 3 Oktober 2019. Selain itu juga cara kami untuk terus mendeseminasi lembaga Ombudsman kepada pelajar," kata Kepala Perwakilan Ombudsman RI Sumbar, Yefri Heriani, Selasa (1/10/2019) dalam keterangan tertulisnya.
Total 24 dari 42 sekolah yang dinyatakan ikut dalam perlombaan tersebut setelah melewati proses seleksi berupa pengiriman vidio mosi debat.
Materi yang mereka bahas juga beragam, prokontra Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan sistem zonasi, pungutan liar (pungli) pendanaan pendidikan (uang komite), layanan Surat Izin Mengemudi (SIM), hingga prokontra tentang penghapusan Ujian Nasional (UN).
"Implementasinya adalah dalam bentuk kompetisi debat pelayanan publik tingkat peserta didik se-Sumatera Barat (Sumbar) pada 2 hingga 3 Oktober 2019. Selain itu juga cara kami untuk terus mendeseminasi lembaga Ombudsman kepada pelajar," kata Kepala Perwakilan Ombudsman RI Sumbar, Yefri Heriani, Selasa (1/10/2019) dalam keterangan tertulisnya.
Total 24 dari 42 sekolah yang dinyatakan ikut dalam perlombaan tersebut setelah melewati proses seleksi berupa pengiriman vidio mosi debat.
Materi yang mereka bahas juga beragam, prokontra Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan sistem zonasi, pungutan liar (pungli) pendanaan pendidikan (uang komite), layanan Surat Izin Mengemudi (SIM), hingga prokontra tentang penghapusan Ujian Nasional (UN).
Mereka ternyata telah mempelajari dengan baik isu-isu pelayanan publik
yang selama ini menjadi sorotan Ombudsman, ujar mantan aktivis perempuan
tersebut.
Sekolah yang berhasil lulus adalah SMA 2 Painan, SMA 10 Padang, SMK 3 Pariaman SMA 6 Padang, SMA 2 Pariaman, SMA 2 Sipora Mentawai, SMA 2 Lintau Buo, SMA 1 Lubuk Alung, SMA 1 LAREH Sago Halaban, SMA 1 Koto Baru Dhamasraya, SMK 2 Padang, SMA 1 Payakumbuh, SMA 3 Painan, SMA 4 Padang, SMA 1 Padang, SMK 1 Lembah Gumanti, MAN 1 Padang, SMA 2 Padang, SMA 1 Linggo Sari Baganti, SMA 1 Pasaman, SMA 2 Sumbar, SMA 2 Payakumbuh, SMA 1 Lubuk Sikaping dan SMA 1 Kecamatan Guguak.
"Sekolah yang berhasil lulus ke final, akan bertarung dalam lomba debat pada tanggal 10 Oktober 2019 yang akan diselenggarakan di salah satu TV Lokal di Padang,"kata mantan Direktur Woman Crisis Center (WCC) Nurani Perempuan tersebut.(rel)
Sekolah yang berhasil lulus adalah SMA 2 Painan, SMA 10 Padang, SMK 3 Pariaman SMA 6 Padang, SMA 2 Pariaman, SMA 2 Sipora Mentawai, SMA 2 Lintau Buo, SMA 1 Lubuk Alung, SMA 1 LAREH Sago Halaban, SMA 1 Koto Baru Dhamasraya, SMK 2 Padang, SMA 1 Payakumbuh, SMA 3 Painan, SMA 4 Padang, SMA 1 Padang, SMK 1 Lembah Gumanti, MAN 1 Padang, SMA 2 Padang, SMA 1 Linggo Sari Baganti, SMA 1 Pasaman, SMA 2 Sumbar, SMA 2 Payakumbuh, SMA 1 Lubuk Sikaping dan SMA 1 Kecamatan Guguak.
"Sekolah yang berhasil lulus ke final, akan bertarung dalam lomba debat pada tanggal 10 Oktober 2019 yang akan diselenggarakan di salah satu TV Lokal di Padang,"kata mantan Direktur Woman Crisis Center (WCC) Nurani Perempuan tersebut.(rel)
