Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, Feri Mulyani menyampaikan, masyarakat masih sangat membutuhkan layanan kesehatan mata, dimana kebutaan yang terjadi di Indonesia paling banyak disebabkan oleh proses penuaan (katarak) yang terlambat ditangani.
Demikian disampaikan Kadiskes Kota Padang tersebut dalam sambutannya saat menghadiri acara pengabdian masyarakat Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Cabang Sumatera Barat dalam rangka "World Sight Day" di jl. Jati Gaung, Kecamatan Padang Timur, Minggu kemarin. Kegiatan ini juga diisi dengan peresmian gedung sekretariat baru Perdami Cabang Sumbar tersebut.
Di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sekarang, kata dia, gangguan pada mata ada yang harus diselesaikan di tingkat layanan primer atau puskesmas. Sementara kemampuan puskesmas dalam mendiagnosa kelainan mata, khususnya gangguan refraksi masih terbatas.
"Untuk itu, diharapkan para dokter spesialis mata bersedia melakukan pembimbingan untuk peningkatan kemampuan dokter umum dalam mendiagnosa gangguan refraksi," harapnya.
Ia pun juga mengharapkan dengan adanya regulasi yang baru sesuai Permenkes No.30 Tahun 2019 diharapkan rumah sakit khusus mata harus kelas B,
"Kita berharap, rumah sakit khusus mata yang ada, agar segera berbenah diri untuk melengkapi sarana dan prasarana serta SDM-nya agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat secara baik dan profesional," tekannya.
Sementara itu, sekaitan kehadiran sekretariat Perdami Cabang Sumbar di Jati gaung yang kali ini diresmikan, Feri Mulayni pun berharap agar dapat bermanfaat terutama bagi masyarakat sekitar.
"Semoga masyarakat akan terbantu dengan kehadiran sekretariat Perdami yang baru ini. Terutama yang memiliki permasalahan dengan kesehatan mata," pungkasnya mengakhiri.(vid)
0 Comments