IMPIANNEWS.COM (Padang).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Padang Amasrul meletakkan batu pertama pembangunan Gedung Pustaka Mushalla Muhsinin Komplek Mega Mulia Belimbing Kuranji Padang Sumbar, menekan biaya sekitar Rp. Rp. 200 Juta lebih, Minggu (15/10/19).
Gedung perpustakaan ini sekaligus untuk warga Kelurahan Kuranji gemar membaca.
“Keberadaan pembangunan gedung perpustakaan merupakan aspirasi masyarakat, diakomodir anggota DPRD Padang Zulhardi Z Latif , ” ujar Camat Kuranji Eka Putra Bahari.
Kata Eka, tentu dengan kehadiran sarana literasi ini meningkatkan budaya membaca dan meningkatkan ilmu pengetahuan masyarakat. Serta menjadi warga bepengarahuan yang beriman taqwa.
Anggota DPRD Kota Padang Zulhardi Z Latief mengatakan, Kota Padang sudah memiliki Perda perpustakaan, guna memotivasi minat baca masyarakat. Karena, Indonesia berada di urutan 33 paling buncit soal budaya membaca di tingkat dunia.
Kegiatan tidak terlepas untuk meningkatkan budaya membaca masyarakat. Sehingga Komplek akan menjadi Komplek literasi.
“Kita mengharapkan komplek Mega Mulia dijadikan komplek literasi di Kota Padang, dengan tujuan untuk meningkatkan wawasan masyarakat,” ujar Zulhardi.
Dikatakan Zulhardi, kemudian nanti di perpustakaan akan disediakan buku berbagai ilmu pengetahuan termsuk menyediakan media cetak harian.
Sehingga warga bisa mengetahui informasi perkembangan setiap hari.
Sekdako Padang Amasrul mengapresiasi pembangunan gedung perpustakaan ini untuk mewujudkan komplek literasi. Dan hal ini seiring dengan visi dan misi kota Padang yang madani, tentu sangat erat kaitannya dengan membaca.
“Apalagi menjawab budaya masyarakat yang minim membaca, tentu dengan pustaka ini bisa memotivasi warga gemar membaca,” ujar Amasrul.
Dikatakan Amasrul, apalagi dengan banyak membaca akan meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan. Orang yang memiliki ilmu dan wawasan luas tidak mudah terpengaruh dengan informasi- informsi yang tidak benar alias hoaxs.
Juga menjadikan masyarakat yang madani, karena gemar membaca, terutama disiplin ilmu keagamaan, tentu mewujudkan masyarakat yang madani.
Kemudian juga meningkatkan tata krama dan etika pergaulan dalam kehidupan sehari hari. Karena melihat dewasa ini fenomena etika dan tata krama yang tengah tengah mulai tergerus. Mudah mudahan hal ini bisa menjawab persoalan degradasi karakter generasi muda pada masa mendatang. (rjk/tf)
0 Comments