Walikota Padang H.Mahyeldi Ansharullah, SP punya cara tersendiri dan unik mendorong warganya suka donor darah. Apresiasi yang tergolong besar diberikan Wali Kota Padang bila warganya suka dan sering melakukan aksi sosial donor darah.
Mereka yang secara sukarela melakukan donor darah Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Padang, akan diberi hadiah Umrah.
"Untuk mendorong dan memotivasi relawan ini kita umrahkan dengan dibantu pihak ketiga," kata Mahyeldi pada Senin (21/10/2019).
Tentu saja ada syarat yang harus dipenuhi para relawan donor darah ini agar bisa mendapatkan hadiah umrah tersebut.
Dikatakan Mahyeldi syarat bisa mendapatkan umrah dengan melakukan donor darah sebanyak 130 kali secara rutin.
Mahyeldi menjelaskan pada tahun 2019 ini ada 10 orang relawan yang diberangkatkan umrah. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya.
"Awal tahun 2019, kita dibantu oleh pihak ketiga ada 10 orang yang diumrahkan, tahun sebelumnya hanya 4 atau 5. Dengan dana dari pihak ketiga lebih banyak diumrahkan," tambahnya.
Mahyeldi juga berharap pada tahun 2020 nanti akan lebih banyak lagi yang bisa diumrahkan.
Berapa lama waktu yang harus dijalani pendonor agar bisa mendapatkan hadiah itu?
Dikatakan Mahyeldi pendonor darah bisa melakukan donor darah sebanyak 6 kali setahun. Bila sejak kelas 3 SMA saja seorang remaja sudah mulai rutin donor, maka setidaknya saat umur 40 tahun sudah bisa berangkat umrah.
"Donor darah bisa 6 kali setahun, kalau 130 dibagi 6, berarti ada 23 tahun. Kalau seandainya donor darah kelas 3 SMA, umur 40 tahun sudah bisa umrah," tambahnya.
Dikatakan Mahyeldi, untuk meningkatkan donor darah pemkot Padang melalui UTD PMI Kota Padang juga mengembangkan kampung sadar donor darah (Kasdorah).
"Melalui masyarakat kita ada 4 kampung donor darah (Kasdorah) yang mempunyai orang-orang yang bisa donor darah," kata Mahyeldi.
Lebih lanjut, Pemkot Padang melalui Dinas Kesehatan juga mendorong hidup sehat untuk masyarakat kota Padang.
"Harus kita perbanyak orang sehat, agar orang sehat ini bisa melakukan donor darah," kata Mahyeldi.
Selain itu, juga menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi di Kota Padang dan intasi lainnya.
"Kita juga sudah melakukan dengan perguruan tinggi, seperti terakhir di Universitas Negeri Padang, ada 1307 kantong darah kita dapatkan," tambahnya.
Mahyeldi berharap dengan sinergi ini bisa meningkatkan jumlah kantong darah di UTD PMI Kota Padang.
CPOB dari BPOM
Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Padang sudah mendapatkan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari BPOM RI.
Penyerahan sertifikat ini dilakukan oleh Wali Kota Padang kepada Direktur UTD PMI Kota Padang pada Senin (21/10/2019) di Padang.
Direktur UTD PMI Kota Padang Widyarman mengatakan dengan adanya sertifikat ini UTD PMI Kota Padang akan mendapatkan pengawasan oleh BPOM RI.
"Dengan CPOB ini menghasilkan kualitas darah yang aman dan berguna untuk masyarakat. Darah yang dihasilkan sudah aman berdasarkan sertifikat Internasional," ungkapnya. Sebab produksi darah oleh UTD PMI Kota Padang diperlakukan sama dengan produk obat.
Dikatakan juga UTD PMI kota Padang sudah berstandarkan nasional dan Internasional. Selain itu juga sudah memenuhi kualitas Good Manufacturing Product (GWP) yang penting untuk memberikan jaminan kepada pendor dan penerima donor.
Dikatakan, UTD PMI Kota Padang membutuhkan waktu tiga tahun untuk mempersiapkannya. Selain, mendapatkan CPOB, UTD PMI Kota Padang juga mendapatkan ISO 9001:2015.
Sementara itu, Wali Kota Padang, Mahyeldi berharap UTD PMI kota Padang dalam tranfusi darah dan pengambilan darah bisa melalui aturan yang telah ditentukan.
"Ini pertama di Sumatera Barat dan di Pulau Sumatera hanya ada Padang dan Kota Pekanbaru," kata Mahyeldi, (th).
0 Comments