Lima Puluh Kota, --- Masyarakat Nagari Galugua Kapur IX, Kabupaten Lima Kota, Melalui
Walinagari menyampaikan pesan kepada para kadidat calon bupati lima
kota, bahwa untuk membangun Galugua tak bisa setengah-setengah, baik
anggran maupun komitmen serta perhatian dari Bupati terpilih nantinya.
“Sebab nagari Galugua adalah sebuah nagari yang paling timur dan
terjauh di wilayah limapuluh kota, harapan warga masyarakat Galugua
hendaknya sudah tidak adalagi daerah terpinggirkan dan tertinggal.
sehingga diperlukan komitmen keseriusan kepala daerah terpilih nantinya
di pemerintahan limapuluh kota ini.” demikian disampai walinagari
Galugua Kapour IX Zufahmi Kepada Newshanter.com.Rabu (18/09/2019) lalu.
Di wilayah Kabupaten Limapuluh Kota memiliki 79 nagari definitif.
Dari puluhan nagari tersebut, masih ada nagari dalam keterbatasan sarana
dan prasana. Terutama nagari yang berada di kawasan pinggir dan terjauh
dari ibukota kabupaten di Sarilamak.
Salah satu contohnya, yaitu Nagari Galugua, nagari yang berada di
Kecamatan Kapur IX. Menurut masyarakat setempat, meski sudah 74 tahun
Indonesia merdeka tetapi kemerdekaan itu baru dirasakan setahun
terakhir. Terutama sejak masuknya aliran listrik ke kampung penghasil
gambir di ujung Kabupaten Limapuluh Kota tersebut.
Dari segi infrastruktur, terutama akses jalan penghubung ke Galugua,
sampai saat ini sangat memprihatinkan. Jangan berharap melintasi jalan
beraspal di nagari berpenduduk sekitar 4000 jiwa tersebut. Malahan, yang
ditemukan hanyalah jalan tanah dan berlumpur serta beberapa kilometer
jalan yang bercor beton. Itu pun cor beton yang belum sempurna.”Akses
jalan adalah kebutuhan wajib bagi warga kami,”terang Zulfahmi.
Menurutnya Untuk sampai di nagari 4 jorong tersebut, tidak semudah
yang dibayangkan. Tidak semua kendaraan untuk bisa sampai di Nagari
Galugua. Terutama dalam taklukan medan berlumpur dan berjurang dalam.
Butuh setidaknya 5 jam waktu tempuh agar sampai ke nagari yang
berbatasan dengan Riau tersebut dari ibukota kabupaten di Sarilamak.
Itupun apabila cuaca cerah dan jalan tidak berlumpur. Tetapi, apabila
hujan turun, untuk sampai ke Galugua bisa seharian. Lamanya sampai ke
Galugua disebabkan tidak hanya karena jaraknya yang jauh melainkan
karena akses jalan yang tidak memadai.
Karena itu Walinagari Galugua berharap banyak ke pemerintah agar ada
keseriusan dalam membangun Galugua, terutama akses jalan. “Kalau akses
jalan bagus, paling lama ke Galugua hanya 3 jam saja,”katanya.
Tak hanya ke pemerintah saja, Zulfahmi juga berpesan kepada kandidat
Bupati Limapuluh Kota yang akan bertarung di Pilkada 2020. “Untuk
pembangunan Galugua tidak bisa setengah-setengah, harus serius,”ucap
Walinagari.
Seperti yang dicontohkan Zulfahmi, dalam pembangunan akses jalan
Galugua, harus sekali tuntas. “Pembangunan jalan ke Galugua harus sekali
tuntas dengan anggaran yang besar. Apabila masih dengan pola yang lama
dipastikan jalan Galugua akan seperti itu-itu juga. Yang ini diperbaiki,
yang disana sudah rusak. Makanya, pembangunannya cukup sekali jalan
saja sampai tuntas.
Sehingga akses jalan benar-benar bermanfaat. Ini juga saya pesankan ke kandidat bupati,”ucap Zulfahm.(rel/ul)
0 Comments