Payakumbuh, --- COMING SOON. Setelah mendapatkan persetujuan dari Gubernur Sumatera Barat dalam waktu dekat, Ketua Umum Perkumpulan Olahraga Panahan Berkuda Indonesia (KPBI), akan menggelar Kegiatan Pentas Seni dan Budaya Warisan Peraban Islam dan Akan kita Gelar di Kota Payakumbuh untuk pertama kalinya di wilayah Sumatera Barat
Persetujuan akan digelarnya Liga Bulkiyo KPBI ini bukan saja dari Gubernur Sumatera Barat, tetapi jugaendapat tanggapan positif dari Pemko Payakumbuh yang kala itu diungkapkan Wakil Walikota Payakumbuh yang nantinya akan bertindak selaku tuan rumah iven bertaraf internasional ini.
"Gubernur Sumatera Barat, Prof. Dr. H. Irwan Prayitno, S.Psi., M.Sc sudah menyampaikan dukungan langsung dan kesediaannya untuk meresmikan Liga Panahan Berkuda KPBI Liga Bulkiyo 2019 yang akan digelar di Payakumbuh, Sumatera Barat pada 28 - 29 September 2019. Insyaallah Liga Bulkiyo ini diikuti 14 cabang KPBI dan diikuti Turki, Korea Selatan, dan Malaysia,"terang Edi Kusmana salah seorang Pengurus KPBI yang juga menjabat Sekretaris Perpani Kota Payakumbuh, Sabtu (14/09/2019) di selulernya.
"Kita juga telah mendapat restu dari Walikota Payakumbuh dan akan masuk ke dalam kalender Disparpora. Selain itu izn dan restu juga sudah diberikan langsung Kapolres Payakumbuh," tambah Ketua Yayasan Al Huffaz Payakumbuh, Edi Kusmana lagi.
"Kita juga telah mendapat restu dari Walikota Payakumbuh dan akan masuk ke dalam kalender Disparpora. Selain itu izn dan restu juga sudah diberikan langsung Kapolres Payakumbuh," tambah Ketua Yayasan Al Huffaz Payakumbuh, Edi Kusmana lagi.
Dikatakan Edi Kusmana yang didampingi Nasril Cutin, Kepastian kehadiran Gubernur disampaikan saat menerima delegasi panitia Liga Bulkiyo KPBI 2019 di rumah dinas Gubernur di kota Padang, Jumat (13/9/2019).
"Selain Gubernur, Presiden WHAF, Grand Master Kim Youngsup juga hadir. Adapun dari pemerintah pusat oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,"imbuhnya.
Sebelumnya, atlit panahan Kota Payakumbuh yang tergabung dalam KPBI ikut dalam iven senada di Korea, belum lama ini.
Terkait dukungan Pemko Payakumbuh selaku tuan rumah nantinya, Edi Kusmana menambahkan bahwa Walikota Payakumbuh sebagai tuan rumah siap mendukung kegiatan KPBI Bulkiyo yang telah memilih Payakumbuh sebagai pusat Liga Panahan Berkuda Nasional. Pemkot juga akan mengagendakan Liga BULKIYO sebagai event tahunan.
Mengenai diadakannya iven bertaraf Internasional ini, Wakil Walikota Erwin Yunaz saat dikomfirmasi impiannews.com menyatakan menyambut baik digelarnya iven Bulkiyo. Disamping olahraga syari'i, pqnahan berkuda kuda sebuah budaya yang pernah dikembangkan pahlawan nasional. Panahan berkuda merupakan sebuah olahraga yang mengasah akurasi berpikir dalam pengambilan kebijakan.
"diadakannya Bulkiyo di Payakumbuh, kita selaku tuan rumah harus menyambut baik dengan penuh penghargaan dan keramahtamahan. Bayangkan saja, pesertanya bukan saja dari nasional, tapi ada dari mancanegara. Momen ini juga wadah pengenalan Payakumbuh kepada dunia. Baik kearifan lokal, wisata, kuliner dan lainnya. Tentunya kegiatan ini dapat meningkatkan angka kunjungan wisatawan asing ke Payakumbuh, hotel dan dagangan kita bisa laris manis. Kesejahteraan warga bisa meningkat,"ungkap Erwin Yunaz.
Selaku Ketua Pordasi Payakumbuh, Erwin Yunaz sangat mendukung Bulkiyo.
"Olahraga panahan berkuda ini selanjutnya akan jadi kalender Disparpora. Pordasi dan Perpani Payakumbuh tentunya harus giat berkoordinasi demi kemajuan kedua cabor nantinya. Kita berharap dengan banyaknya iven yang digelar Payakumbuh selaku Kota Randang bisa dikenal. Kita akan upayakan rendang sebagai oleh-oleh para peserta di luar Sumbar. Sehingga melalui iben ini Randang sendirinya ikut go Internasional melalui iven Bulkiyo,"tandas Erwin Yunaz yang sedang dinas luar ke Jakarta kepada Impiannews.com.
Tak puas dengan keterangan Edi Kusmana sebelumnya, kembali impiannnews.com menghunungi Pembina KPBI untuk kembali mendapatkan keterangan dan Diskripsi Organisasi ini.
Kusmana menjelaskan secara panjang kepada impiannnews.com.
"KPBI atau IHASA adalah organisasi yang bersifat independen, terbukan dan tidak berpihak pada kepentingan politik dan golongan serta beraktivitas berdasarkan aturan dan hukum yang berlaku di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,"sebutnya.
Dalam aktivitasnya KPBI bergerak sebagai organisasi perubahan yang mengembangkan riset sejarah peradaban masa lalu terkait seni panahan tradisional dan panahan berkuda dari masa ke masa. Berdasarkan riset melalui literatur sejarah baik di dalam dan luar negeri, KPBI membangkitkan dan mengembangkannya melalui disiplin belajar kepada masyarakat serta mengajarkannya dengan disiplin tinggi dan terukur.
Tujuan besar dari aktivitas ini untuk mendidik masyarakat Indonesia mengenali jati diri, karakter dan budaya berdasarkan sejarah peradaban masa lalu untuk membangun peradaban masa depan yang lebih baik. Panahan tradisional dan panahan berkuda adalah jenis kegiatan ketangkasan dan keterampilan yang dimasukkan ke dalam kegiatan Ethnosport (olahraga tradisional) yang tidak masuk ke dalam jenis olahraga olimpiade.
Berdasarkan badan hukum Indonesia, KPBI terdaftar sebagai Perkumpulan Olahraga Panahan Berkuda Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Nomor: AHU0078820. AH.01.07. TAHUN 2016. Sebagai penggiat seni olahraga tradisional dan budaya KPBI dibawah binaan Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Berdasarkan organisasi internasional: panahan berkuda KPBI / IHASA ditetapkan sebagai anggota World Horseback Archery Federation (WHAF), yakni organisasi panahan berkuda dunia dibawah UNESCO. Ditetapkan di Korea Selatan pada 28 Agustus 2019. Adapun panahan tradisional ground atau ground archery: KPBI / IHASA menjadi anggota dari World Traditional Archery Organization (WTAO).
Diskripsi Kegiatan Liga Bulkiyo 2019
Liga Bulkiyo adalah Liga panahan berkuda yang dibentuk KPBI untuk mendidik dan menyeleksi para pemanah berkuda terbaik, sebagai standarisasi kemahiran dan ketangkasan dari para anggota untuk menjadi yang terbaik sehingga mampu mewakili Indonesia dalam kejuaraan dunia panahan berkuda di seluruh dunia.
Liga Bulkiyo diambil dari salah satu nama pasukan kavaleri berkuda Pahlawan Nasional Pangeran Diponegoro. Dengan semangat kepahlawanan nasional Pangeran Diponegoro, diharapkan para anggota KPBI punya tanggungjawab dan kewajiban menjaga marwah Indonesia dalam berbagai kejuaraan panahan berkuda baik di tingkat nasional maupun internasional.
Penetapan Liga Bulkiyo sebagai Liga Panahan Berkuda di Indonesia akan ditetapkan langsung oleh Presiden WHAF, Grand Master Kim Youngsup dari Korea Selatan. Sekaligus akan dihadiri oleh para guru-guru dan pelatih KPBI dari Turki dan Malaysia. Juga dihadiri oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Dasar Pemilihan Sumatera Barat Sebagai Lokasi Liga Bulkiyo 2019 Sumatera Barat ditetapkan sebagai lokasi Liga Bulkiyo 2019 dengan pertimbangan sejarah kepahlawanan nasional serta potensi pariwisata dan kuda. Di berbagai negara anggota WHAF panahan berkuda atau Horseback Archery telah menjadi agenda pariwisata tahunan setiap negara. Seperti kejuaraan dunia di Korea Selatan, Khazakstan, Mongolia, Turki, Jepang, Hungaria, Polandia, dan seluruh negara anggota WHAF.
Panahan tradisional dan panahan berkuda menjadi pintu masuk diplomasi budaya dan sarana cukup efektif untuk memperkenalkan potensi pariwisata di setiap negara. Hal ini berdasarkan keikutsertaan KPBI dalam berbagai kejuaran dunia di seluruh dunia sejak empat tahun terakhir.
Sumatera Barat memenuhi kriteria sebagai salah satu lokasi yang diunggulkan untuk diperkenalkan kepada dunia melalui seni panahan berkuda dengan pertimbangan sebagai berikut:
1. Kekayaan alam sebagai destinasi wisata meliputi pantai, gunung, danau, adat budaya, serta kuliner
2. Sumatera Barat memiliki tradisi olahraga pacuan kuda, sehingga ketersediaan kuda sangat menunjang sebagai prasyarat kejuaraan dunia diadakan.
3. Sumatera Barat punya tradisi pacu jawi, pacu kebo, yang sebenarnya masuk ranah ethnosport yang hendaknya dihidupkan dan dilestarikan sebagai daya tarik wisata.
4. Sumatera Barat banyak melahirkan tokoh dan pahlawan nasional, hal ini terkait dengan aktivitas panahan berkuda adalah aktivitas yang memerlukan spirit kekesatriaan masa lalu sebagai inspirasi dan semangat.
5. Sumatera Barat memiliki bandara internasional yang dapat mengakomodir delegasi internasional yang akan datang baik sebagai wisatawan maupun peserta kejuaraan.
JADWAL LIGA BULKIYO 2019
Liga Bulkiyo 2019 akan digelar di Payakumbuh pada 28 – 29 September 2019.
28 September
Pelaksanaan Liga kategori Single Shoot dan Double Shoot yang diikuti peserta dari 13 provinsi serta Turki dan Malaysia.
29 September
1. Penetapan acara Liga Bulkiyo 2019 oleh Presiden WHAF serta diresmikan oleh Gubernur Sumatera Barat bersama Walikota Payakumbuh
2. Atraksi akrobatik berkuda dari Turki
3. Melanjutkan Liga Bulkiyo untuk kategori Serial Shoot dan Kabaq.
30 September
Presiden WHAF berkunjung ke beberapa destinasi wisata Sumatera Barat seperti Danau Maninjau dan Lembah Anai.
PELAKSANA TEKNIS LIGA BULKIYO 2019
Pelaksana teknis Liga Bulkiyo 2019 oleh KPBI Pusat bersama Yayasan Al- Huffadzh sebagai salah satu cabang KPBI Sumatera barat. Liga ini didukung oleh Pemerintah Kota Payakumbuh dan dibina oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
SUSUNAN PENGURUS LIGA BULKIYO 2019
a. Pengarah Utama: World Horseback Archery Federation (WHAF)
b. Pembina Liga Bulkiyo 2019:
1. Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. H Nadjamuddin Ramly, M.Si.
2. Pemerintah Kota Payakumbuh
c. Ketua Umum: Alda F Amtha
d. Ketua Liga Bulkiyo 2019: Irvan Setiawan Mappaseng
e. Sekretaris Jenderal: Sunaryo Adhiatmoko
f. Organizing Committee: Bambang Minarno, Edi Kusmanak Tarwan, Luri Darmawan
g. Komite Pertandingan: Alan Pratama, Kharizma Zaky
h. Komite Wasit: Hardika, Agustanil Arifin
i. Media: Muhammad Yunus
j. Tim Medis: Ilyas Abdullah
k. Keamanan: Edi Kusmanak Tarwan Cabang KPBI:
- Aceh (Sabdurrahman)
- Sumatera Utara (Yuri)
- Sumatera Barat (Kharizma Zaky)
- Sumatera Selatan (Didi Awang Novandaya)
- Lampung (Irvan Oktavian)
- Banten (Rahmadi)
- Jakarta (Rahmadi)
- Jawa Barat (Angga)
- Jawa Tengah (Ranu Hidayat)
- Yogyakarta (Bambang Minarno)
- Jawa Timur (Fuji Setiawan)
- Sulawesi Selatan (Arifudin Amir)
- NTB (Basmallah Qalam)
Pemanah Berkuda Indonesia (tiga diantaranya wakil Sumatera barat) yang Pertama kali Ikut Kejuaraan Dunia Panahan Berkuda di Korea Selatan 28 Agustus - 1 September 2019. Indonesia masuk peringkat 4 besar dan 10 besar dunia dari 42 negara anggota WHAF
"Ayo kita dukung secara bersama sama event berharga ini sebagai ajang
Menggali kembali potensi budaya
Warisan peradaban Islam masa lalu,"pungkas Edi Kusmana usai membeberkan panjang lebar.(ul)
0 Comments