Payakumbuh, --- Guna meningkatkan wawasan literasi budaya Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SD se Kecamatan Payakumbuh Timur melakukan Studi Visit ke Kawasan Seribu Rumah Gadang. Kawasan Seribu Rumah Gadang adalah nama objek wisata budaya di Nagari Koto Baru Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan Sumatera Barat. Dinamakan Kawasan Seribu Rumah Gadang karena di wilayah ini terdapat banyak rumah gadang, rumah tradisional Suku Minangkabau, dalam berbagai bentuk dan ukuran.
Sebagaimana diceritakan Sekretaris Dinas Pendidikan, Dasril selaku pimpinan rombongan bahwa dari informasi dari lokasi kunjungan pada tahun 2017, kawasan ini dinobatkan sebagai Kampung Adat Terpopuler di Indonesia.
Sebagaimana diceritakan Sekretaris Dinas Pendidikan, Dasril selaku pimpinan rombongan bahwa dari informasi dari lokasi kunjungan pada tahun 2017, kawasan ini dinobatkan sebagai Kampung Adat Terpopuler di Indonesia.
"Kawasan Seribu Rumah Gadang memiliki aset budaya yang luar biasa. Ada 130 buah rumah gadang yang saling berdempetan satu sama lain dan sebagian sudah berumur ratusan tahun.
Perjanalan jauh dengan Jarak tempuh perjalanan darat dengan bus sekitar 200 km lebih tidak menyurutkan nyali para pendidik senior ini untuk berkunjung ke negeri Seribu Rumah Gadang. Berangkat tengah malam Sabtu, 21 September 2019 jam 01.00 WIB dari Payakumbuh melewati Batusangkar Kabupaten Tanah Datar menyusuri tepian danau Singkarak nan elok di Solok terus melewati Danau Diatas menuju Muara Labuh dengan waktu tempuh sekitar 6 jam berkendaraan,"terangnya di WAG Pendidikan, Sabtu (21/09/2019) pagi.
Dikatakan Dasril, bagi masyarakat Minang rumah gadang merupakan simbol tradisi sekaligus tempat untuk melaksanakan berbagai kegiatan keluarga besar pemilik rumah atau lazim disebut satu perut (paruik). Mulai dari proses perencanaan, pencarian bahan, tata cara membangun, pilihan model sampai ornamen dekorasi rumah gadang mengandung makna dan falsafah. Sebenarnya ada beberapa tipe rumah gadang, tetapi yang paling dikenal adalah rumah gadang bagonjong. Rumah adat ini memiliki ciri khas berupa bentuk atap yang menyerupai tanduk kerbau. Dibalik pesona rumah gadang bagonjong, ternyata terdapat makna dan filosof yang mendalam. Dikutip dari adatistiadat.blokspot.com bahwa "Dari sisi filosofinya, rumah gadang dikatakan gadang (besar) bukan karena bentuknya yang besar melainkan fungsinya yang gadang. Ini ternukil dalam ungkapan yang sering kita dengar bila tetua-tetua adat membicarakan masalah rumah gadang tersebut.
"Rumah Gadang basa batuah, Tiang banamo kato hakikat, Pintunyo banamo dalil kiasan, Banduanyo sambah-manyambah, Bajanjang naik batanggo turun, Dindiangnyo panutuik malu, Biliaknyo aluang bunian".
Menurut Dasril, dari ungkapan tersebut, artinya fungsi rumah gadang tersebut menyelingkupi bagian keseluruhan kehidupan sehari-hari orang Minangkabau, baik sebagai tempat kediaman keluarga dan merawat keluarga, pusat melaksanakan berbagai upacara, sebagai tempat tinggal bersama keluarga dan inipun diatur dimana tempat perempuan yang sudah berkeluarga dan yang belum, sebagai tempat bermufakat, rumah gadang merupakan bangunan pusat dari seluruh anggota kaum dalam membicarakan masalah mereka bersama dalam sebuah suku, kaum maupun nagari dan sebagainya. Memang sebuah fungsional dari rumah gadang tersebut bila kita pahami dengan baik".
Jika dilihat secara keseluruhan, arsitektur rumah gadang itu dibangun menurut syarat-syarat estetika dan fungsi yang sesuai dengan kodrat atau yang nilai-nilai kesatuan, kelarasan, keseimbangan, dan kesetangkupan dalam keutuhannya yang padu.
Ikut mendampingi rombongan para petinggi Sekolah Dasar dari Kecamatan Payakumbuh Timur Kota Payakumbuh ini Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh H. Dasril, S.Pd, M.Pd, Kepala Seksi Kurikulum SD Dinas Pendidikan Hasnaldi, S.Pd dan beberapa Pengawas Satuan Pendidikan antara lain:
Marizoneldi, S.Pd, Wandri S.Pd, Erizal. S.Pd serta Buya Arham. S.Pd.I. dan Khairani, S.Ag Pengawas PAI dan Kepala SD terdiri dari : Amsar S.Pd Kepsek SDN 05, Rita Armayetti Kepsek SDN 16, Delfiar Kepsek SDN 22, Syamsuardi, S.Ag. Kepsek SDN 24, Ermawati H, Kepsek SDN 25, Darmayeni. S.Pd. Kepsek SDN 27, Hj.Murtina Kepsek SDN 31, Yusfita Rahmi, S.Pd Kepsek SDN 33, Yurizal.S.Pd Kepsek SDN 42, H.Yuherman, S.Pd Kepsek SDN 43, Mesra Linda SDN 51, Maulida Yeni Kepsek SDN 52, Derita Syamsu Kepsek SDN 56, Bakri, S.Pd. SDN 29 dan Erizon, S.Pd. (rel/ul)
0 Comments