Sawahlunto, --- Sejumlah 50 Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di Kota Sawahlunto memperoleh bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dari Kementerian Sosial RI, bantuan sebesar Rp 20 juta/kelompok untuk modal usaha itu diserahkan secara resmi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Sawahlunto pada Jum'at, 27 September 2019 di Balaikota.
Walikota Sawahlunto, Deri Asta yang secara simbolis menyerahkan secara langsung bantuan tersebut kepada beberapa perwakilan KUBE itu menyampaikan bahwa kelangsungan maupun keberhasilan tujuan dari bantuan KUBE tersebut sangat tergantung pada karakter para anggota KUBE itu dalam mengelola usahanya. Sebab itu, Deri mengajak agar anggota KUBE dapat melaksanakan manajemen usaha dengan baik serta memiliki daya disiplin yang kuat.
"Kita juga intruksikan kepada Dinas terkait, dalam hal ini Dinas Sosial dan jajarannya untuk tidak lengah dan tidak lelah untuk terus mendampingi dan mengawasi KUBE ini. Bertindaklah aktif menjemput bola, tinjau langsung nanti ke tempat usaha masing - masing KUBE, pastikan usaha mereka memang berjalan. Jika ada tantangan dan rintangan, bantu mereka untuk melalui dan menyelesaikan itu," pesan Wako Deri Asta.
Hal itu juga yang turut disuarakan oleh Suyanto dan Sudrajat, keduanya dari Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat. Dikatakan Suyanto, Sawahlunto termasuk sangat beruntung, sebab di Sumbar hanya 3 Kabupaten/Kota yang mendapat bantuan KUBE ini, yakni ; Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Agam dan Kota Sawahlunto.
"Sawahlunto dapat 50 kelompok, per kelompoknya memperoleh Rp 20 juta, sehingga total sudah Rp 1 miliar bagi KUBE di Sawahlunto ini. Itu kan sudah besar ya, semoga membantu dalam meningkatkan pendapatan masyarakat pra - sejahtera di Sawahlunto. Tapi ya kuncinya itu seperti yang dikatakan pak Walikota tadi, yaitu bagaimana karakter ibu - ibu anggota KUBE ini dalam mengelola usahanya," kata Suyanto.
Mengenai data KUBE di Sawahlunto, dipaparkan oleh Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PMD - PPA), Dedi Syahendry, berjumlah 50 kelompok dengan anggota setiap kelompok sebanyak 10 orang. Untuk kali ini, semua peserta KUBE di 'Kota Arang' adalah para ibu - ibu rumah tangga.
"Untuk sebaran KUBE ini ada di setiap kecamatan, detailnya sejumlah 15 KUBE di kecamatan Barangin dan 15 KUBE juga di kecamatan Talawi. Kemudian 10 KUBE di kecamatan Lembah Segar, 10 KUBE juga di kecamatan Silungkang," ujar Dedi.
50 KUBE di Sawahlunto tersebut, dari data yang diperoleh dari Dinsos PMD - PPA terbagi dalam 27 usaha peternakan, 12 usaha perkebunan, 6 usaha tenun songket dan 5 usaha perdagangan.
Sumber data yang dipakai sebagai rujukan bagi penentuan masyarakat yang bisa mendapatkan bantuan KUBE ini, dijelaskan Dedi Syahendry bahwa data itu didasarkan dari Basis Data Terpadu (BDT) Keluarga Miskin (Gakin) dari Kementerian Sosial RI.
"Meski ini BDT dari Kemensos, tapi sumbernya kan dari bawah, dari Desa, lalu Kecamatan kemudian Kota yang setiap tahunnya dikirim lagi ke Kementerian terkait. Jadi ada periodenya itu diupdate terus. Jadi dari Kementerian sudah langsung memakai BDT ini, sehingga tidak ada intervensi lagi dari Pemko, Dinas atau yang lainnya lagi. Pun nanti ketika transfer dana langsung ke rekening kelompok, jadi Pemko/Dinas tidak ada memegang uang para penerima bantuan KUBE ini," tutur Dedi.
Total dana bantuan KUBE yang diberikan ke Sawahlunto pada 2019 ini terbilang besar, setidaknya mencapai Rp. 1,5 miliar.
"Untuk Rp. 1 miliar itu dalam bentuk dana bantuan langsung yang ditransfer ke masing - masing kelompok (ada 50 kelompok, setiap kelompok menerima Rp. 20 juta, - red). Sementara sisanya kurang lebih Rp. 500 juta itu dana yang digunakan untuk biaya kegiatan bimtek, pendampingan, termasuk biaya transportasi dan akomodasi kegiatan terkait tersebut," kata Dedi.
Yang jelas, pungkas Dedi, dana lebih dari Rp. 1 miliar ini tidak membebani Anggaran Pendapatan Belanja dan Daerah (APBD) 'Kota Arang', sebab berasal langsung dari dana Kementerian Sosial RI yang disalurkan melalui Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat. (rel/ul)
0 Comments