Padang, --- Dies Universitas Andalas (Unand) ke 63 sekaligus peringatan 10 (sepuluh) tahun terjadinya Gempa Bumi dahsyat di Sumbar 30 September 2009, Rektor Unand Prof. Dr. Tafdil sengaja menghadirkan pakar gempa internasional Dr. Teddy Boen yang juga mantan anggota tim teknis rancang bangun Gedung DPR RI Jakarta pada tahun 1965.
Menurut Dr. Teddy Boen, " Dalam ilmu konstruksi terdapat istilah “retrofitting” yaitu metode atau teknik untuk melengkapi bangunan dengan memodifikasi atau me-restore dengan menambah bagian atau peralatan baru yang dianggap perlu karena tidak tersedia pada saat awal pembuatannya.
Teknik Retrofitting bertujuan untuk menyesuaikan kondisi atau keperluan baru terhadap bangunan seperti memperbaiki bangunan yang rusak, memperkuat bangunan, menambah ruangan dan lain sebagainya, tanpa harus membongkar total bangunan yang sudah ada.
Lebih lanjut Dr.Teddy Boen memaparkan bahwa, " saat pembangunan Gedung DPR RI tahun 1965 terjadi keterlambatan pengiriman besi tiang dari Rusia maka Presiden Soekarno waktu itu memerintahkan agar dimanfaatkan saja besi rel kereta api untuk pengisi besi beton tiang gedung DPR RI".
Pakar Gempa yang menyelesaikan doktoralnya di Jepang tahun 1961 ini adalah pembuat peta gempa pertama di Indonesia selalu aktif meneliti setiap terjadi gempa dan Tsunami di berbagai wilayah di Indonesia termasuk ketika terjadi gempa besar di Padang tanggal 30 September 2009 silam.
Berbicara soal Tsunami, Dr. Teddy Boen yang selalu aktif berkomunikasi dengan para ahli gempa dan tsunami dari berbagai belahan dunia. Dia menjelaskan bahwa yang berbahaya dari terjadinya tsunami adalah efeknya karena ada tujuh gaya yang bekerja sekaligus saat tsunami sehingga tsunami sangat berbahaya yaitu: Menggerus (scouting), hantaman (Battering), pusaran air (pulsating water), daya apung (Buoyancy), translasi (translation), terguling (overturning), tekanan hidrostatik (hidrostatic pressure).
Sehingga apapun benda tidak ada yang tahan menghadapi kekuatan gaya yang ditimbulkan tsunami sebagai bukti dapat kita lihat kappal yang berat dan bisa diangkat sampai ke darat pada peristiwa tsunami Aceh tahun 2004 silam, beton yang kuat bisa roboh dihantam, tebing yang tebal bisa digerus bahkan dinding besi yang tebal 2 inci bisa di remukkan oleh tsunami" demikian diuraikan Dr .Teddy Boen di Ballrom Hotel Grand Inna Muara Padang sore Rabu, 25 September 2019.
Selama tiga hari kedepan sampai tanggal 27 September 2019 diselenggarakan expo buku-buku dan rancangan bangunan tahan gempa karya Dr. Teddy Boen serta produk-produk kebencanaan lainnya di Lantai 2 depan Ballrom Padang Convention Center (PCC) Grand Inna Muara Padang. (rel/ul)
0 Comments