Limapuluh Kota, --- Setelah minggu lalu, jemaah Nurul Ikhlas Jorong Padang Rantang Kenagarian Koto Tuo Kecamatan Harau menggelar goro pembongkaran 3 kusen pintu dan 4 lobang jendela mushalla yang mulai keropos dimakan rayap.
Kembali pada Minggu (01/09/2019) yang bertepatan dengan peringatan tahun baru islam 1 Muharram 1441 H jemaah Mushalla Nurul Ikhlas menggelar goro untuk melanjutkan kegiatan terbengkalai.
Uniknya, biaya rehab mushalla ini dibiayai dari upah borongan membersihkan kolam ikan milik warga yang ada di belakang mushalla tersebut.
Dari informasi ketua mushalla, Riko tindakan ini dilakukan jemaah dalam rangka pembangunan mushalla yang sering terkendala dana. Biasanya keuangan mushalla berasal dari infaq warga yang mayoritas berprofesi sebagai petani. Namun tahun 2019, pertanian di jorong padang rantang gagal akibat irigasi untuk mengairi sawah petani, macet.
"Biasanya mushalla didanai infaq petani dikala panen. Namun tahun ini kita gagal panen. Mayoritas sawah retak hingga kini. Biasanya sawah tidak bisa dimasuki ternak, tapi sekarang petani tambaykan ternaknya di sawah. Pertanda pertanian padi kami, gagal. Sebagian warga mengalihkannya ke tanaman jagung,"terang Riko diamini wali jorong Andra.
"Atas inisiasi pengurus dan didukung wali Jorong, kelanjutan rehab mushalla didanai dengan hasil botongan perbaikan kolam ikan milik saudari Santi,"ulas Riko.
Keterangan tersebut kembali dibenarkan Wali Jorong Padang Rantang Andra. Warga kita Saudari Santi.
Dikatakan wali jorong, "Kolam ini kami borong senilai Rp 500 ribu untuk pembiayaan goro kali ini. Semua warga kita libatkan. Ada yang menebang bambu, mengeluarkan lunau kolam, memotong rumput dan ada yang memasang batu. PR kita mendatang adala mencari dana pembuatan 3 daun pintu masuk, 4 lobang jendela kaca,"sebut Andra.
"Kiranya ada donatur yang akan meringankan beban pengurus. Insyaallah berkah. Kami siapenunggu infaq, sedekah dan wakaf kaum muslim. Saat ini kita akan buat SK pengurus, SK panitia pembangunan dan rekening di bank. Kita akan coba ajukan proposal,"pungkasnya.
Goro siang itu ditutup dengan makan bersama dan dilanjutkan dengan shalat Dzuhur.
Terpisah, Camat Kecamatan Harau Andri Yasmen mengharapkan agar jemaah sesegeranya menyiapkan administrasi kepengurusan.
"Pembangunan rumah ibadah adalah tanggungjawab kita semua termasuk pemerintah dalam hal ini tupoksi Bagian Kesra. Untuk itu segerakan penyelesaian SK kepengurusan ditandatangani Wali Nagari, SK kepanitiaan dan pembuatan proposal. Semoga proposal keummatan dari Wali Nagari Koto tuo untuk TA 2020, belum disampaikan. Sehingga bisa bersamaan. Kalau belum siap, tentunya tahun setelahnya. Pastinya, kita persamakan. Tingkatkan koordinasi dan komunikasi berjenjang,"jelas Andri Yasmen.(ul)
0 Comments