Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump langsung merespons insiden mengerikan penembakan massal Texas yang mengakibatkan 20 orang tewas.
"Penembakan hari ini di El Paso, Texas, tidak hanya tragis. Namun juga merupakan aksi pengecut," kata Trump dalam kicauannya di Twitter seperti dilansir AFP Sabtu (3/8/2019).
Today’s shooting in El Paso, Texas was not only tragic, it was an act of cowardice. I know that I stand with everyone in this Country to condemn today’s hateful act. There are no reasons or excuses that will ever justify killing innocent people....
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) August 4, 2019
Dalam kicauan sebelumnya, Trump meneyebut penembakan massal Texas, tepatnya di Walmart El Paso, sangatlah buruk, dan terus berkoordinasi dengan pemerintah setempat.
Dia menuturkan sudah berbicara dengan Gubernur Greg Abbott, dan menyatakan memberi dukungan penuh bagi kinerja otoritas penegak hukum lokal maupun federal.
"Melania dan saya mengirimkan doa dan ucapan belasungkawa dari hati yang paling dalam kepada masyarakat hebat di Texas," lanjut presiden 73 tahun itu.
Sebelumnya pada Sabtu pagi waktu setempat, seorang pelaku datang ke Walmart El Paso dan memberondongkan senapannya ketika 3.000 pengunjung memadati tempat itu.
Abbott dalam konferensi pers menuturkan selain 20 orang tewas, 26 pengunjung lainnya terluka, dan menjadi "hari paling mematikan dalam sejarah Texas".
Dari berbagai laporan media AS, diketahui usia para korban luka yang menjalani perawatan di rumah sakit bervariasi antara dua hingga 82 tahun.
Kepala Polisi El Paso Greg Allen menyebut jajarannya mendapat laporan pukul 10.39 waktu lokal, dengan para penegak hukum datang ke lokasi enam menit kemudian.
"Situasi di lokasi sangatlah mengerikan," ucap Allen. Sebelumnya, Kepolisian El Paso di Twitter juga menyerukan adanya donor darah bagi para korban.
Salah satu pengunjung bernama Kianna Long menceritakan dia sedang berada di Walmart bersama suaminya ketika mereka mendengar adanya tembakan.
"Semua orang berlari dalam kepanikan karena mendengar adanya suara tembakan. Mereka bergegas berusaha lari ke pintu. Namun, banyak orang jatuh ke lantai," ujarnya.
Penembakan massal yang terjadi di Walmart El Paso terjadi satu pekan setelah aksi serupa di festival bawang putih California yang menewaskan tiga orang.