Payakumbuh, --- Ketua Dekranasda Ny. Henny Riza Falepi menyambut kedatangan tamu Mantan Dirjen IKM Kemenperin, Euis Saedah yang juga merupakan Sekjen Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), dari Jakarta di kediaman Walikota Payakumbuh, Rabu (7/8/2019).
Tamu spesial itu juga hadir bersama Tim redaksi majalah Inacraft News, Ibu Tila Pemilik Majalah Nur, dan M. Faried dari Dewan Serat Indonesia, mereka datang untuk melihat Sentra Randang Padang Kaduduak dan Rumah Tenun Balai Panjang di Payakumbuh.
Ahmad Ihsan sebagai Pemimpin Redaksi Majalah Inacraft News menyebut, kedatangannya ke Payakumbuh untuk meliput seputar potensi kerajinan di Kota Payakumbuh, dikatakan hasil wawancara bersama Henny Riza akan di review, dan nanti akan muncul dalam halaman khusus di majalah bergengsi ini.
Euis Saedah, Sekjen Dekranas mengatakan pengembangan dan peningkatan kerajian kayu di Payakumbuh sangat diapresiasi olehnya, dirinya meminta agar IKM / Komunitas Kayu diarahkan untuk memproduksi tea set/meja dan kursi minum teh berbahan baku batok kelapa sebagai upaya peningkatan nilai bahan baku yang merupakan limbah dari produksi Randang.
"Karena Randang sangat membutuhkan kelapa sebagai bahan pokoknya, maka jangan sampai kita abai terhadap ketersediaan kelapa, barangkali kearifan lokal seperti setiap anak yang lahir orang tua menanam 1 pohon kelapa bisa kembali digerakkan," kata Euis.
Henny Riza bercerita pengalamannya bersama Euis Saedah, Sekitar tahun 2014 lalu, Henny bersama Kadisparpora Elfriza Zaharman, dan Kabid Dinakerin Faisal bersama Atil, dan Yanti bersilaturrahim dengan Euis yang saat itu masih menjabat sebagai Dirjen IKM.
"Melihat keseriusan kita, dari silaturrahim tersebut, langsung beliau kontak para direktur bawahannya untuk membantu Payakumbuh, dari situlah dikemudian hari lahir 2 buah sentra, yaitu sentra rendang dan sentra tenun," cerita Henny.
"Alhamdulillah lebih 5 Milyar dana yang dikucurkan pemerintah pusat lewat Kemenperin untuk pembangunan kedua sentra tersebut. Dan kami bawa bu Euis beserta bu Tila dan rombongan melihat kedua sentra tersebut dan beliau senang sekali," tukuk Henny.
Saat mengunjungi sentra Tenun Balai Panjang, Euis dan rombongan sangat mengapresiasi dan bahagia karena bantuan dari Kementrian untuk penguatan IKM dan pengembang produk unggulan Kota payakumbuh sangat bagus dan membanggakan, bahkan ibu Tila, owner majalah Nur suka dan tertarik dengan kain tenun Balai Panjang, dirinya membeli satu kain tenun berwarna hitam dari rumah tenun.
"Bantuan dari Kementrian tidak akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat khususnya pelaku IKM, jika tidak di suport dan dibina oleh Bu Henny selaku ketua Dekransada Kota Payakumbuh," puji Euis sembari kagum melihat hasil tenun khas Payakumbuh itu.
Euis berharap pengembangan produk tenun Payakumbuh dapat terus dilakukan, langkah pengembangan produk tenun dalam bentuk sepatu dan sendal di Payakumbuh juga sangat di apresiasi, sehingga ditawarkan pengrajin sepatu sendal dan tas dapat mengikuti sekolahnya di Sidoarjo.
Disisi lain, upaya perwarnaan alami untuk tenun sangat diperhatikan olehnya, dilihat dari perwarnaan alami dari bahan baku yang tersedia di Kota Payakumbuh seperti dari kulit buah coklat. Dan sangat memungkinkan untuk menambahkan aromanya pada bahan tenun tersebut, sehingga produk menjadi unik dan bernilai tinggi.
"Kami sangat mengapresiasi keseriusan dari Henny Riza Falepi selaku Ketua Dekranasda Kota Payakumbuh, baik untuk Sentra Tenun dan Sentra Randangnya, dengan mewadahi IKM Randang untuk penguat Brand Kota Payakumbuh sebagai City Of Rendang, diharapkan IKM rendang yang sudah eksis agar ditata dengan baik, sehingga produk ini bisa menjadi lokomotif untuk menguatan ekonomi masyarakat.
Dalam hal ini sangat dibutuhkan SOP yang jelas sehingga sentra ini bermanfaat bagi IKM secara keseluruhan," pungkas Euis. (rel/ul)