Payakumbuh, --- Ketika Sekolah Pendidikan Agama Berkualitas Dirindukan
Sayang Terbentur Biaya Tinggi
Hampir semua masyarakat merindukan anak-anak mendapatkan pendidikan paripurna, dengan kecerdasan akademis sekaligus religius. Membangkitkan semangat syiar islam dengan dasar-dasar karakter. Sayang kerinduan itu kerap terbentur pada biaya yang tinggi.
Pendidikan berbasis agama islam dengan sarana dan prasarana representatif, tenaga pendidik profesional hingga pengelolaan lembaga pendidikan menuju hasil pendidikan yang berkualitas, sudah pasti dirindukan orang tua sebagai tempat mendidik anaknya.
Tidak sedikit, bahkan boleh dikatakan kian menjamur lahirnya lembaga pendidikan islam berkualitas di Kota Payakumbuh maupun di Kabupaten Limapuluh Kota. Umumnya dikelola pihak swasta dalam bentuk yayasan. Hanya saja untuk menciptakan lembaga pendidikan berkualitas, mulai dari sarana prasarana dan pengelolaan terbaik, konsekwensinya tentu hight cost.
Tak bisa dipungkiri, sejumlah lembaga pendidikan islam juga memiliki banyak pilihannya. Mulai dari yang biayanya kecil dan menengah gingga gratisan. Hanya saja, belum mampu menjamin keberadaanya terperhatikan dengan baik. Sebut saja kondisi infrastruktur yang seadanya atau tenaga pendidik yang jaminan kesejahteraannya tidak memadai. Sehingga mau tidak mau akan berbenturan dengan hasil yang kurang atau tidak maksimal sama sekali.
Kendati ada lembaga pendidikan yang sangat peduli dengan masyarakat miskin kemudian mendirikan sekolah lembaga pendidikan islam secara gratis. Biasanya sulit diungkapkan kendala yang diahadapi ketika ingin terus bergerak maju secara progresif, sebab seringkali kendala biaya operasional seadanya, hingga kerap terseok-terseok dalam perjalannya.
Kepedulian ummat menjadi andalan untuk menciptakan pendidikan bagi anak-anak yang lebih baik dengan pendidikan berkualitas terbaik, disisi lainnya biaya terjangkau oleh masyarakat dengan kemampuan ekononi seluruh lapisan masyarakat.
"Siapa sih yang tidak rindu anaknya memiliki kecerdasan intelektual dan akademis dan agamis. Sayang untuk menyekolahkan anak ke lembaga pendidikannislam berkualitas juga butuh biaya yang tinggi. Harapan kita tentu ada tawaran pendidikan berkualitas dengan biaya yang bisa kita jangkau sesuai kemampuan ekonomi kita," ucap Edward salah seorang warga Payakumbuh, Kamis (1/8/2019).
Sehingga dinilai butuh perhatian dan sinergis semua pihak, jika ingin membangkitkan semangat untuk
membangun generasi islam masa depan yang cerdas secara intelektual dan kokoh secara spritual.
Baru-baru ini, sesuai rellis Diskominfo Kota Payakumbuh, telah lahir sebuah pesantren entrepreneur gratis di Kota Payakumbuh. Sepertinya menjadi jawaban atas kerinduan masyarakat untuk bisa menyekolahkan anak dengan basis keagamaan sekaligus kecerdasan akademis kewirausahaan.
Walikota Payakumbuh melalui Kepala Dinas Pendidikan AH. Agustion, secara resmi telah membuka pesantren gratis di Kelurahan Kapalo Koto Dibalai, Kecamatan Payakumbuh Utara, Minggu awal pekan ini. Sekolah yang bernama pesantren entrepreneur ini menjadi pesantren pertama di kota Payakumbuh yang gratis 100 persen dengan sasarannya kaum dhuafa.
“Sekolah ini murni bersifat sosial, dimana kita membantu anak-anak kita yang kurang beruntung secara ekonomi,” ujar Ihsan Fadillah yang menjadi inisiator berdirinya pesantren sekaligus merupakan pembina Yayasan Pendidikan Islam Raudhatul Jannah.
Ihsan menambahkan dewasa ini Pendidikan keislaman di Payakumbuh telah menjamur. Secara umum masyarakat menginginkan pendidikan berbasis agama, berkualitas dan dikelola secara profesional. Hanya saja biaya yang cukup tinggi menjadi kendala. Apalagi bagi masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah kebawah.
“Oleh karenanya kita bangun pesantren ini selain untuk syiar Islam juga untuk mengentaskan kemiskinan,” tuturnya.
Sementara, Kadis Pendidikan menyambut baik berdirinya pesantren entrepreneur tersebut. Meski baru disisi oleh 15 orang siswa atau santri, keberadaan pesantren gratis tersebut kedepan akan sangat diminati.
“Saya pribadi mengapresiasi semua pihak yang telah membangun sekolah yang tak biasa ini. Jarang-jarang ada pesantren di Payakumbuh dengan konsep yang sangat bagus, relevan dengan kondisi sosial yang ada, dan gratis pula. Sangat luar biasa,” ujarnya
Sedangkan Bunda PAUD Kota Payakumbuh Ny. Henny Riza Falepi yang berkesempatan hadir saat peresmian menyampaikan pesantren ini sangat bagus sekali. Dirinya yakin pesantren tersebut akan menjadi role model dimasa mendatang.
“Saya awalnya tidak percaya pesantren ini gratis, melihat dari konsep yang begitu inovatif, pengelolanya orang-orang yang profesional. Setelah berbincang dan berdiskusi dengan Pak Ihsan selaku inisiator, baru saya percaya. Kebanyakan yang gratis biasanya tidak berkualitas, namun kalau yang ini tidak. Sangat profesional,” ujar Ny. Henny Riza.
Ny. Henny Sangat sangat setuju dengan program pesantren yang berfokus pada Adab dan kemandirian. Dikatakan Hal tersebut sesuai dengan realitas sosial yang ada.
” Kemandirian merupakan awal dari program perbaikan ekonomi. Ini sangat sejalan dengan program pemerintah terkait ekonomi kreatif dan pemberdayaan masyarakat. Semoga pesantren ini bisa nantinya berkolaborasi dengan kami dan juga Pemerintah Kota Payakumbuh untuk memajukan pendidikan kita,” pungkasnya. (rel/ul)