Limapuluh Kota, --- Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi mengukir prestasi lagi. Usai mendapatkan Penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI baru-baru ini, Irfendi Arbi kembali menunjukan kebolehannya merebut penghargaan Upakarya Wanua Nigraha tahun 2019.
Lebih membanggakannya, penghargaan bergengsi dari Presiden Republik Indonesia melalui Kementerian Dalam Negeri itu hanya diperoleh oleh empat bupati saja di nusantara ini.
Upakarya Wanua Nugraha tersebut diperoleh Irfendi Arbi setelah Nagari Taram Kecamatan Harau sukses menempati posisi pertama dalam lomba desa/kelurahan tingkat nasional untuk Regional I (Sumatera). Irfendi Arbi diapresiasi atas prestasi dan komitmennya memajukan desa (nagari) di Kabupaten Lima Puluh Kota, salah satunya Nagari Taram yang tampil sebagai nagari terbaik nasional.
Penghargaan itu diserahkan Menteri Dalam Negeri diwakili Sekjen Kepmendagri DR. Hadi Prabowo kepada Bupati Irfendi Arbi diwakili Kepala DinasPemberdayaan Masyarakat dan Desa/Nagari, Drs. A. Zuhdi Perama Putra, M.Si, dalam sebuah acara di Hotel Discovery Ancol, Kamis (15/8/2019).
Bupati. Irfendi Arbi mengaku sangat gembira, bersyukur serta merasa bangga meraih Upakarya Wanua Nugraha tersebut. Menurutnya, itu kado bagi masyarakat daerah ini pada peringatan HUT RI ke74 ini.
"Syukur Alhamdulillah, kita meraih penghargaan lagi. Upakarya Wanua Nugraha 2019 ini merupakan kado bagi masyarakat kabupaten Limapuluh Kota pada Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT-RI) ke 74 Tahun 2019," ujar Bupati Irfendi Arbi menjawab wartawan.
Dikatakan, keberhasilan merebut penghargaan itu berkat kerja keras dan kebersamaan serta doa dan kesungguhan berbagai pihak di daerah ini terutama di Kenagarian Taram.
Dikatakan, pemberitahuan Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota menerima penghargaan dari presiden tersebut sesuai dengan Surat Kementeri dalam Negeri melalui surat Nomor 002.6/5673/BPD tertanggal 14 Agustus 2019 yang ditandatangani Dirjen Bina Pemerintahan Desa, Dr. Nata Irawan.
Menurut Perama, penghargaan Upakarya Wanua Nugraha itu merupakan penghargaan sebagai apresiasi atas prestasi dan komitmen memajukan desa (nagari) di Kabupaten Lima Puluh Kota. Dimana tahun ini Nagari Taram menjadi juara pertama lomba desa/kelurahan Tingkat Nasional untuk Regional I (Sumatera).
"Penghargaan itu diserahkan Menteri Dalam Negeri diwakili Sekjen Kepmendagri DR. Hadi Prabowo di Hotel Discovery Ancol ," ujarnya.
Dikatakan Perama, prestasi itu sukses direbut karena Nagari Taram di bawah kepemimpinan Wali Nagari Defrianto itu unggul dalam beberapa poin penilaian utama lomba desa tahun 2019 ini. Keunggulan itu diantaranya, dalam hal inovasi dan produk unggulan Di Nagari Taram ada lebih kurang 16 inovasi dan 14 produk unggulan.
Berikunya keunggulan dalam pelayanan publik. Di Taram ada pelayanan publik terintegrasi dan didukung oleh Teknologi Informasi (website, media sosial dll)
Keunggulan selanjutnya adalah penyelenggaraan pemerintahan
pembangunan dan kemasyarakatan sudah berjalan optimal sesuai rolenya serta sejumlah keunggulan lainnya.
Diakui Perama, penghargaan Upakarya Wanua Nugraha itu hanya diraih empat Bupati saja di Indonesia ini.
"Hanya ada 4 Bupati yang menerima penghargaan ini, yaitu Bupati Limapuluh Kota, Bupati Bantul, Bupati Malinau dan Bupati Lombok Barat," paparnya.
Terpisah, sejumlah tokoh masyarakat mengapresiasi prestasi bupati dan wali nagari itu. Mereka berharap, Limapuluh Kota terus berupaya memposisikan diri sejajar dengan nagari hebat lainnya.
"Selamat untuk Bupati Irfendi Arbi dan Nagari Taram Defrianto. semoga prestasi ini mampu memacu semangat dan rasa optimis kita menjadikan Limapuluh Kota lebih hemat lagi ke depannya, " ungkap tokoh masyarakt yang juga Dewan Masjid Kabupaten Limapuluh Kota Akmul DS, S, Pdi kepada wartawan.
Acungan jempol serupa juga disampaikan Ketua Bamus Kenagarian Guguak Fakhri Dt. Sumu. Menurutnya, selama kepemimpinan Bupati Irfendi Arbi Kabupaten Limapuluh Kota semakin dikenal di nusantara ini.
"Dengan raihan berbagai prestasi ringkat nasional itu, tentunya Limapuluh Kota akan semakin dikenal di Indonesia ini," ujar Fakhri sembari menyebut semua itu tentu berkat kerja keras dan kebersamaan serta kesungguhan berbagai pihak di daerah ini.
Sementara itu Camat Harau Andri Yasmen dan Wali Nagari Taram Defrianto optimis untuk terus membuat inovasi bagi kemajuan Taram. Bahkan kini ia sudah memikirkan untuk untuk menjadikan Taram sebagai role model pelaksanaan Adat Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah (ABS ABK).
"Ke depan kita akan buat Nagari Taram menuju nagari ABS ABK atau Taram menuju Kampung Adat, Taram yang mengoptimalkan ABS ABK," ungkapnya.
Untuk mewujudkan ini, lanjut Andri Yasmen, pihaknya akan meminta restu Bupati, serta akan berkoordinasi dengan berbagi pihak terkait di Pemprov Sumbar melalui OPD terkait di Kabupaten Limapuluh Kota, serta akan melibatkan tigo tungku sajarangan, bundo kanduang, pemuda / karang taruna dan semua unsur.
"Target kita ke depan, Taram akan menjadi role model Kampuang Adat di Sumbar," simpulnya.