Payakumbuh, --- Dalam rangka menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak serta meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Limpapeh Rumah Nan Gadang Sumatera Barat kerjasama dengan P2TP2A Kota Payakumbuh menggelar Workshop Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, di Gedung Gambir UNAND Payakumbuh, Jumat, (9/8/2019) pagi.
Kegiatan bertajuk "Melalui Workshop Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Kita Wujudkan Lingkungan Ramah Perempuan dan Anak" tersebut dibuka secara resmi oleh Ketua P2TP2A Limpapeh Rumah Nan Gadang Sumbar, Hj. Nevi Zuairina yang juga sekaligus narasumber dalam kegiatan tersebut.
"Dewasa ini banyak sekali kita temukan kekerasan terhadap perempuan dan anak, baik dalam rumah tangga maupun dalam masyarakat. Ini adalah masalah kita bersama. Apalagi bagi anak-anak korban kekerasan, betapa kasihan kita, bisa saja kelak merekalah yang akan jadi pelakunya. Jangan kita biarkan hal ini terus terjadi," ungkap Nevi.
Nevi mengharapkan perhatian semua pihak, untuk bersama-sama menghentikan kejadian-kejadian serupa. Kemudian bekerjasama, meningkatkan kepekaan dan responsif terhadap gejala yang akan terjadi.
"Kami berharap partisipasi kita semua, terutama niniak mamak, bundo kanduang dan para pemuka adat untuk saling bekerjasama meningkatkan kepekaan dan responsif masyarakat terhadap gejala akan terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak," harap Nevi.
Sementara itu, Ketua P2TP2A Kota Payakumbuh, Machdalena Erwin Yunaz sangat mengapresiasi kegiatan workshop tersebut.
"Sebagai daerah yang sudah menyandang prediket Kota Layak Anak sebanyak lima kali, serta berkolaborasi bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) dan dinas terkait lainnya, Payakumbuh bertekad untuk menjaga dan menjamin kehidupan anak-anak berstandar Internasional," ujar Machdalena.
Menurut Machdalena di tahun 2019 ini, berbagai program kegiatan tengah disiapkan termasuk metode-metode terbaik yang bisa diterapkan di tengah masyarakat. Di antaranya konsen terhadap bentuk pendidikan yang diberikan oleh orang tua, dan hingga hak anak dalam masyarakat. Begitu juga perlindungan terhadap hak-hak perempuan di tengah keluarga dan masyarakat.
Kegiatan workshop tersebut diikuti oleh pengurus P2TP2A kota Payakumbuh, tokoh masyarakat, adat dan agama. Dari unsur PKK dan Dharmawanita Persatuan, organisasi perempuan yang tergabung dalam GOW, forum anak, karang taruna dan lembaga masyarakat lainnya. Sedangkan narasumber pada kegiatan workshop adalah pengurus P2TP2A Limpapeh Rumah Nan Gadang Sumbar. Turut hadir pada acara pembukaan, Kepala Dinas P3AP2KB, Syahnadel Khairi, sejumlah pimpinan prangkat daerah, dan undangan lainnya.(ul)