Tim survie Badan Amil Zakat (Baznas) Padang, Provinsi Sumatra Barat bergerak menuju Pantai Aie Manih di Kec. Padang Selatan.
Tim terdiri Kabid Pendayagunaan, Industriyadi, Delsi (staf pendayagunaan), Awaluddin Kahar (Humas) dan Juli (anak PL) tiba di lokasi Pantai Aie Manih, Rabu, sekitar pukul11.30 Wib.
Tujuan tim turun melakukan survie ke lokasi tanah tempat akan dibangunya rumah milik Alyas, 39 tahun di Pantai Air Manis RT: 01/RW:02 Kel. Aie Manih, kawasan pariwisata.
Ketua Baznas Padang, H Episantoso menyebutkan, beberapa waktu lalu dapat informasi bahwa ada warga Pantai Aie Manih yang berdomisili di Pulau Pisang Besar.
"Setiap hari beliau kesulitan mengantar dan menjeput anak anaknya sekolah dan mengaji ke daratan Kel. Aie Manih," timpal Episantoso.
Kemudian untuk mengetahui lebih ril (nayata) Baznas Padang diturunkan ke lapangan.
Aliyas, yang sudah empat tahun berdomisili bersama istri dan empat anaknya di Pulau Pisang Besar bersama dua tokoh masyarakat Aie Manih telah menunggu Tim Baznas Padang di bibir Pantai Aie Manih.
Tim Baznas Padang langsung diajak Alyas melihat lokasi tanah yang diizinkan pemiliknya untuk dibangun rumah bedah.
"Disini rencana rumah didirikan pak. Ukuran tanah 6 × 12 Meter atau total luas tanah 72 Meter," tutur Alyas kepada tim surve sambil menunjukkan lokasi tanah.
Alyas berprofesi sebagai nelayan. Sedangkan istrinya banyak waktu mengurus anak anak mereka di rumah.
Dari informasi yang dihimpun, Alyas sudah empat
tahun bersama istri dan empat anaknya tinggal di Pulau Pisang Besar.
Dari bibir Pantai Aie Manih menuju Pulau Pisang Besar jarak dengan menumpangi perahu kecil pakai mesin menghabiskn waktu 20 menit sampai setengah jam.
"Itu kalau ombak stabil. Namun bila ombak besar, Alyas bersama istri dan anak anaknya tidak bisa keluar dari Pulau Pisang Besar. Atau kalau sedang berada di Pantai Aie Manih, Alyas tidak bisa pula pulang ke Pulau Pisang Besar," ujar Alyas.
Kenapa Alyas tinggal di Pulau Pisang Besar? Menurut Alyas, dia dan istri serta anak anaknya terpaksa buat pondok pondok tempat tinggal siang malam di Pulau Pisang Besar.
Sebab Alyas tidak punya tanah dan belum mampu beli tanah.
"Alhamdulillah. Sekarang ada yang berkenan meminjamkan tanah kami pakai untuk buat rumah kami," katanya.
Setelah selesai melakukan survie di darat, sesuai rencana semula tim Baznas bergerak menuju Pulau Pisang Besar ingin melihat dari dekat kondisi rumah Alyas di Pulau tersebut.
Namun angin laut sangat kencang. Jadi survie ke Pulau Pisang dicari waktu yang pas. "Insha Allah, Jumat pagi, 9 Agustus 2019 Tim Baznas Padang berencana ke Pulau Pisang Besar," ujar Indusriyadi. Awkar.