Pembangunan Kota Padang menanjak pasti dalam rentang pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2019-2024. Terlihat pada statistik kunci, mulai dari pertumbuhan ekonomi, gini ratio, IPM, penurunan kemiskinan, inflasi dan capaian prestasi.
Memasuki periode 2019-2024, RPJMD Kota Padang yang disusun akan meningkatkan kinerja pembangunan periode sebelumnya. Ini merupakan periode keempat dari pentahapan RPJPD Kota padang 2005-2024.
“Visi pembangunan Kota Padang pada RPJMD 2019-2024, yaitu mewujudkan masyarakat madani berbasis pendidikan, perdagangan dan pariwisata, unggul serta berdaya saing,” kata Walikota Padang dalam paparannya pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD 2019-2024 di Hotel Grand Inna Padang, Selasa (20/08/2019)
Dalam Musrenbang yang diikuti seluruh unsur itu, Mahyeldi memaparkan program unggulan dan target kinerja 2019-2024. Sebagian disinggung juga kinerja pembangunan periode sebelumnya sebagai perbandingan.
Secara statistik, lanjut Mahyeldi, dengan polulasi 944.919 jiwa pada luas wilayah 1.414,96 km2` ibukota provinsi Sumatera Barat ini memiliki pertumbuhan ekomomi 6,09% sampai 2018. Gini ratio berada pada 0,34% dan Indek Pmbangunan Manusia (IPM) 82,25% atau di atas Sumbar dan nasional.
“IPM Kota Padang 82,25%. Di atas Sumbar dan 10 IPM tertinggi Indonesia. Saya ingin mengejar Singapura yang berada pada urutan ke 9. Saat ini kita berada di antara Argentina dan Oman atau antara urutan 46 dan 47,” papar Mahyeldi.
Lebih lanjut Walikota yang periode sekarang berpasangan dengan Wakil Walikota Hendri Septa menjelaskan terkait indikator kinerja kepariwisataan 2015-2018. Menurutnya, terjadi peningkatan kunjungan wisatwan dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang signifikan, sampai Agustus 2019 ini.
“Kunjungan wisatawan 2015 tercatat 3,2 juta terus meningkat hingga 2018 mencapai hampir 5 juta atau 4,98 juta kunjungan wisatawan,” ulasnya.
Untuk PAD sektor pariwisata, terjadi peningkatan 405,75% periode 2015 sampai dengan 2018. Angka yang dibukukan sebesar Rp. 90,2 milyar lebih atau 18,5% dari total PAD Kota Padang Rp. 487,5 milyar lebih.
Kemudian, Walikota Mahyeldi mengungkapkan capaian dan peningkatan yang akan dilakukan ke depan. Termasuk diantaranya, membangun Pasar Raya Padang dan revitalisasi pasar-pasar pembantu.
Sambil memperhatikan isu-isu strategis, Pemko Padang melakukan peningkatan terhadap dana operasional RW dan RT, peningkatan dana operasional guru TPA/TPQ serta lainnya.
“Kita memperhatikan isu-isu strategis untuk peningkatan – peningkatan dalam pembangunan yang sudah dituangkan dalam Program Unggulan yang mengacu pada visi dan misi Kota Padang,” tutup Walikota.
Sebelumnya Walikota menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas dukungan dan kerjasama dari unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Selanjutnya menyapa juga para akademisi, organisasi kemasyarakatan dan para tokoh masyarakat.
Dalam kesempatan ini hadir Kasubbid Tata Ruang dan Pertanahan, Bappenas, Rinela Tambunan selaku narasumber.
Musrenbang diikuti juga oleh sejumlah anggota DPRD Kota Padang. Sambutan anggota DPRD disampaikan Ketua Sementara Syafrial Kani dari Gerindra.
Sayfrial Kani dalam sambutannya menyampaikan harapan-harapan peningkatan kinerja pembangunan Kota Padang. Harapan itu tentunya terhadap Walikota dan Wakil Walikota beserta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) selaku eksekutif. (dty)
0 Comments