Limapuluh Kota, --- Muhammad Rahmad putra asli Kabupaten Limapuluh Kota, Lahir 5 Januari 1973 silam, dan tumbuh besar di VII Koto Talago, Guguak, Limapuluh Kota. Konseptor dan dikenal dekat dengan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Saat ini, nama Muhammad Rahmad santer disebut-sebut akan maju di Pilkada Limapuluh Kota 2020.
Siapakah Rahmad ?
Dialah, Muhammad Rahmad memulai karier di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura. Ia pernah ditugaskan dalam berbagai Task Force ASEAN, APEC, WTO dan ditunjuk sebagai delegasi Indonesia untuk sidang-sidang ASEAN, APEC dan WTO.
Kariernya lebih banyak dihabiskan sebagai ‘orang dibelakang layar’ sebagai penulis naskah pidato Dubes HBL Mantiri, Dubes Luhut Pandjaitan (sekarang Menko Polhukam), Johan Syahferi (almarhum), Dubes Slamet Hidayat dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Presiden RI ke-6.
“Untuk Pilkada mendatang, besar harapan kami, kita semua dukung M Rahmad menjadi Bupati. Beliau progresif dan punya misi maju,” kata Profesor Ganefri, putra asli Guguak, Limapuluh Kota yang juga Rektor Universitas Negeri Padang (UNP).
Belakangan, Ganefri bersama sejumlah tokoh akademisi Unand dan UIN Imam Bonjol juga mengapresiasi, gerakan menanam jagung dan mengelola potensi lahan tidur yang diinisiasi Muhammad Rahmad bersama Forum Luak 50 dan beberapa alumni Fakultas Pertanian Unand.
Rahmad sendiri, merupakan CEO Rama Group. Induk belasan perusahaan ternama di Tanah Air. Dia memilih putar haluan dari Kedutaan Besar, untuk mengembangkan sayap bisnisnya bersama rekan bisnis dan profesional di Singapura.
Rahmad mendirikan Konsultan Bisnis dan Multimedia yang kemudian aktif memberikan masukan-masukan dalam pengembangan bisnis dan usaha di antaranya pengembangan bisnis MediaCorp, dan juga mendirikan Global Konigin Offshore sebagai perusahaan trading dan agen penjualan kapal Tug Boat, Barge, Anchor Handling, Logistic Supply Vessel.
Setelah 13 tahun berkiprah di luar negeri; Singapura, Malaysia, Australia, Thailand, China, ia bersama keluarga memutuskan kembali ke Indonesia dan menjajaki pembukaan bisnis kapal dan multimedia. Bisnis kapalnya di Jakarta tidak berkembang karena munculnya kebijakan baru Kementerian Perhubungan RI di mana seluruh kapal yang beroperasi di Indonesia harus berbendera Indonesia. Kebijakan itu membuat banyak perusahaan kapal asing di Indonesia mereposisi pengembangan bisnisnya di Indonesia yang berakibat menurunnya permintaan.
Tahun 2010, Partai Demokrat menunjuknya sebagai Wakil Direktur Eksekutif Dewan Pimpinan Pusat (DPP Partai Demokrat) Periode 2010-2015, namun tahun 2012 ia mengundurkan diri dari jabatannya dan kembali aktif di dunia usaha. Sungguhpun bukan kader partai lagi, namun hubungan Rahmad dengan sederet parpol tidak perlu diragukan.
Muhammad Rahmad, belakangan diminta banyak pihak, maju di Pilkada 50 Kota. “Kemarin, kami dibantu pak Rahmad mengobati seorang warga yang sakit. Ada balita yang ditimpa kelapa, tidak ada biaya, pak Rahmad membantu untuk diobati,” kata Masrianto, seorang walinagari di Lareh Sago Halaban.
Rahmad punya banyak mimpi, membawa Limapuluh Kota lebih baik dan maju. Dia berniat, membangun hotel syariah bintang 4 dengan perusahaan yang dia miliki. Rahmad juga punya asa, membangun lapangan terbang dan GOR representatif.
Untuk Pemerintah Nagari, Rahmad ingin ke depan, Bumnag berperan penting dalam mengelola roda perekonomian di tengah masyarakat. “Ada banyak potensi yang perlu digarap, sehingga ke depan, Walinagari, Walijorong dan aparatur, lebib sejahtera. Kapan perlu wanag pakai mobnas,” sebut Rahmad.
Rahmad juga menyebut, Limapuluh Kota sebagai sentral ayam di Sumbar, dengan jumlah ternak lebih 5 juta ekor, sudah harus mengelola potensi dari hulu ke hilir. “Kita ingin, menciptakan saru wilayah satu produk. Industri baru, dan ekonomi yang tumbuh,” jelasnya.
Rahmad juga mendorong, tumbuhnya pengusaha pengusaha kecil, menengah dan UMKM dalam menciptakan lapangan kerja.
“Pengangguran masih tinggi, kemiskinan masih menjadi momok. Ini yang akan kita benahi, insyaAllah kalau saya jadi bupati,” jelasnya.
Rahmad juga berkomitmen, akan berkolaborasi dengan daerah tetangga dalam memacu pembangunan infrastruktur dan ekonomi. “Sebagai daerah berbatas dengan Riau, Limapuluh Kota harus jadi raksasa ekomomi Sumbar. Kita bisa,” pungkasnya.(ul)
0 Comments