Kodim 0312 dan Pemko Padang Gelar Simulasi Gempa dan Tsunami

IMPIANNEWS.COM (Padang). 

Pemerintah Kota Padang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus melakukan upaya kesiapsiagaan bencana bagi warga masyarakat Kota Padang. Berbagai upaya langkah mitigasi bencana terus dilakukan, termasuk menyiapkan masyarakat agar peka dan cerdas dalam menyikapi baik dari sebelum, sewaktu dan pasca terjadi bencana.

Kali ini Kamis (1/8), Pemko Padang didukung jajaran Kodim 0312/Padang menggelar kegiatan simulasi penanggulangan bencana yang diikuti murid SD Kartika 1-12 dan SMP Kartika 1-6. Kegiatan yang juga didukung oleh kumpulan driver angkot Kota Padang yang dinamai "Saiyo Sakato" dan UPI YPTK itu, dilakukan dalam rangka memperingati HUT RI ke-74 dan HUT Kota Padang ke-350 di tahun 2019. 

Usai diberikan pelatihan dan edukasi terkait kebencanaan, murid-murid tersebut dikondisikan seolah-olah telah terjadi bencana gempa kuat. Mereka pun disuruh untuk menyelamatkan diri berlarian keluar dari gerbang sekolah menuju tempat evakuasi menaiki angkot yang sudah menunggu. Setelah melalui jalur evakuasi semuanya berhenti dan berkumpul di Kampus UPI YPTK.

Wali Kota Padang Mahyeldi hadir dalam kesempatan itu menyampaikan, atas nama Pemerintah Kota Padang memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah memfasilitasi terselenggaranya simulasi bencana tersebut. 

"Terutama sekali kepada pak Dandim 0312/Padang dan jajaran yang telah menginisiasi kegiatan tersebut. Ini suatu inisiasi yang luar biasa karena memang memerankan dan mengaktifkan seluruh warga Kota Padang peduli terhadap bencana dan kemudian punya keterlibatan dengan 
itu," ucapnya.

Di samping itu kata Wako Mahyeldi, bahwasanya dukungan dari pemilik dan supir angkot yang ada di Kota Padang juga menjadi bahagian penting dalam menciptakan suasana kondusif ketika terjadi hal-hal yang tidak diharapkan yakni bencana. 

"Kita tentu berharap, seluruh masyarakat Kota Pdang (cerdas bencana-red). Artinya apa, ketika terjadi bencana seperti gempa kita tahu bagaimana dan kemana kita akan menyelamatkan diri. Semoga dengan melibatkan supir angkot dalam simulasi kali ini, semuanya dapat menyamakan persepsi dalam menyikapi bencana yang terjadi. Jangan sampai dalam menyelamatkan diri angkot lari ke sini orang lari ke sana. Jadi itu yang kita harapkan, dimana kesadaran 
akan bencana juga sampai kepada supir angkot dan siapa saja yang menggunakan jalan raya. Sehingga, semuanya berperan untuk meminimalisasi resiko daripada bencana itu," tukuk wako.

Ditambahkannya, Pemko Padang telah dan akan terus melakukan upaya dalam mitigasi bencana termasuk menghadirkan Peraturan Daerah (Perda) sekaitan dengan bangunan. Dengan demikian, diharapkan bangunan-bangunan di Kota Padang lebih banyak lagi yang aman serta memiliki daya tahan dan respon terhadap gempa berkuatan 8 sampai 9 skala richter. 

"Sehingga bangunan-bangunan kita di kota ini makin banyak yang makin baik. Insya Allah ketika terjadi gempa kita bisa meminimalisir kerusakan, sehingga mengurangi korban dari bencana tersebut. Kita tentu menyesali pada gempa dahsyat di 2009 lalu banyak berjatuhan korban dari warga kita, dan hal ini disebabkan dari banyaknya bangunan yang tidak kokoh namun juga dari ketidakteraturannya jalan raya," imbuh Mahyeldi didampingi Kepala BPBD Edi Hasymi.

Maka itu lanjutnya lagi, dengan demikian apabila terjadi gempa atau tsunami angkot atau pengguna jalan lainnya tahu kemana arah jalan yang akan dilalui dan mengetahui dimana kawasan aman bencana yakni shelter atau dataran tinggi. Sehingga ketika bencana itu terjadi masyarakat bisa dimobilisasi dan diarahkan ke sana untuk menyelamatkan diri. 

"Itu makanya, supir angkot diharapkan juga tahu dimana tempat evakuasi aman tsunami seperti letak shelter. Semoga dengan upaya-upaya yang terus kita lakukan dalam mitigasi bencana dapat menyiapkan kita mulai sebelum, sewaktu dan pasca terjadi bencana. Kita tentu berharap, kota yang kita cintai ini senantiasa terhindar dari segala bentuk bencana. Maka itu mari kita banyak beribadah, berdoa dan berbuat baik dalam kehidupan sehari-hari," pungkas Mahyeldi mengakhiri.(th)