Payakumbuh, --- Masyarakat Payakumbuh mulai diresahkan oleh banyaknya orang sakit jiwa yang berkeliaran, orang-orang bisa menyebutnya orang gila yang tidak memiliki rumah alias homeless, yang terkadang memang keberadaannya sering mengganggu masyarakat apabila penyakit jiwanya kambuh.
Menyikapi hal ini, Walikota Payakumbuh Riza Falepi menegaskan untuk menangani orang yang sakit jiwa atau kelaianan jiwa haruslah dengan cara yang manusiawi.
Riza menyebut banyak masalah orang sakit jiwa yang penanganannya tidak baik. Kejadian yang paling banyak adalah tiap daerah menolak kehadiran orang kelainan jiwa dengan cara mengirim orang tersebut ke daerah lain. Akibatnya yang terjadi adalah kejadian lucu yaitu saling kirim orang sakit jiwa. Itulah yang terjadi di Sumbar ini.
"Makanya bisa kita simpulkan bahwa sebagian besar orang sakit jiwa di Payakumbuh adalah kiriman dari daerah lain. Bisa saja kita kirim ulang ke daerah lain, tapi dimana rasa kemanusiaan dan tanggung jawab kita," kata Riza.
Berdasarkan keadaan di atas, tentusaja setiap Kepala Daerah akan mencoba untuk terus bekerja mencari solusi terbaik.
Alhamdulillah gayung bersambut, dinas Kesehatan Kota Payakumbuh bekerjasama dengan pihak rumah sakit jiwa Gadut, Padang, menampung dan merawat orang sakit jiwa dari Payakumbuh dengan biaya dana perawatan BPJS.
"Harapan kami dengan cara begini kedepannya, tolong jangan dijadikan Payakumbuh sebagai tempat pengiriman orang sakit jiwa dengan alasan Pemda nya baik. Kita berharap ini tidak terjadi lagi, karena di setiap daerah masing masing tentu harus bertanggung jawab dengan orang sakit jiwa yang ada di tempatnya masing masing," kata Riza.
Bakhrizal Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh, Jum'at (2/8/2019) saat diwawancara disela-sela mendampingi Wawako Erwin Yunaz di Kota Pariaman, menjelaskan kondisinya di Payakumbuh, tercatat populasi orang sakit jiwa yang berkeliaran ada sebanyak 7 hingga 8 orang, yang didiamkan di rumah ada 7 orang, dan beberapa lagi yang masih dalam pendataan dinas kesehatan Kota Payakumbuh.
"Orang-orang sakit jiwa yang gentayangan akan diusahakan untuk diurus BPJS nya dan itu diantar langsung oleh dinas kesehatan ke rumah sakit jiwa. Dan langsung dititipkan kepada pimpinan dari rumah sakit tersebut, kita juga meminta bagaimana perkembangan kesehatan orang yang kita titipkan di rumah sakit tersebut, beberapa orang juga sudah dirawat dengan baik di Rumah sakit Gadut," kata Bakhrizal.
Bakhrizal juga menyebut untuk orang sakit jiwa yang tidak terurus, gentayangan, maupun yang didiamkan dirumah (dipasung), untuk penanganannya butuh dilakukan pendekatan secara persuasif dan pendekatan khusus lainnya.
"Orang sakit jiwa yang banyak berkeliaran diluar sebagian datang dari luar kota, bagaimanapun Pemko Payakumbuh bertekad melayani dan mencarikan solusi terbaik, yang penting sekali harus manusiawi, kita tegaskan," pungkas Bakhrizal.
Sementara itu, Kasatpol PP Devitra menyebut, pihaknya bersama dinas kesehatan dan OPD lainnya terus berkoordinasi untuk menjaga kenyamanan masyarakat Kota Payakumbuh, disebutkan untuk orang sakit jiwa yang memiliki keluarga di Payakumbuh maka segera difasilitasi pelayanan kesehatannya, sedangkan untuk orang yang sakit jiwa dari Kabupaten Limapuluh Kota, Pemko Payakumbuh berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Limapuluh Kota.
"Yang dikirim orang dari luar daerah atau pendatang, sesuai instruksi dari Walikota Riza Falepi, kita bersama dinas kesehatan mengirim mereka ke Rumah Sakit Jiwa seperti di Gadut untuk diberikan layanan kesehatan lebih lanjut, kita pastikan Pemko tidak akan lepas tangan saja," kata Devitra. (rel/)