Limapuluh Kota, --- Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian masyarakat. Dari tiga poin tersebut 2 program diselenggarakan di kampus. Namun salah satu poinnya adalah bhakti masyarakat yang langsung dilaksanakan para tenaga dosen dengan program yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.
Program tersebutlah yang saat ini sedang dijalankan Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) dan jajaran civitas akademisnya. Menyebar dosen guna melaksanakan program pengabdian masyarakat.
Salah satu daerah yang menjadi penerima program pengabdian masyarakat ini adalah Kenagarian Batu Balang, Kecamatan Harau Kabupaten 50 Kota. Tepatnya di Jorong Padang Ambacang. Program tersebut disambut penuh harap oleh Walinagari setempat, Dasril Syofiadi
Di Jorong ini Tim Pusat Unggulan UNP yang diketuai Drs. Wahidul Basri, M. Pd bersama dr Rusdi, M.Hum, Aldri Frinaldi Phd dan Uun Lionar, M. Pd, sebelumnya telah melakukan survei lokasi untuk mematikan program unggulan apa yang cocok dengan kehidupan warga di jorong Padang Ambacang ini. Akhirnya tim Unggulan UNP memutuskan menjalankan Program Budidaya kambing Etawa, sesuai hasil identifikasi dan verifikasi lapangan.
Menjalankan program tersebut, Tim UNP merangkul Pemkab Limapuluh Kota melalui Dinas Peternakan, Politani Payakumbuh, SMPP Padang Mangatas dan pemerintahan nagari tentunya.
Berlokasi di aula pertemuan Kantor Walinagari Batu Balang, Rabu (07/08/2019) pagi dilangsungkan penyuluhan dan pelatihan Budidaya Kambing Etawa yang diikuti 20 Peternak. Kegiatan tersebut dibuka langsung walinagari Batu Balang Dasril Syofiadi. Tampak dihadiri Erawati Perwakilan Dinas Peternakan Limapuluh Kota bersama salah seorang dokter hewan, dan perwakilan Politani Payakumbuh
Dalam sambutan pembukanya, Dasril Syofiadi mengucapkan syukur, dan berterima kasih kepada Rektor UNP, Prof Ganefri dan jajaran telah memilih salah satu jorong di Nagari batu Balang sebagai daerah penerima manfaat program pengabdian masyarakat dari dosen UNP. Dirinya juga berpesan agar 20 peserta dapat maksimal dan serius dalam menerima penyuluhan dan pelatihan yang digelar selama 2 hari ini.
“ Nikmat berlimpah bagi nagari kita selama tahun 2019 ini, salah satunya program budidaya kambing Etawa dari UNP ini. Dan ini pertama bagi kami. Untuk itu, ikutilah program ini dengan baik, sehingga kedepannya nagari Batu Balang ini tumbuh sebagai pilot project dalam Budidaya kambing Etawa. Perekonomian warga pun akan meningkat. Karena kambing Etawa ini memiliki harga pasar tinggi dan semuanya punya nilai ekonomi. Mari kita perbaharui managemen,” sambut Walinagari usai mengenalkan kondisi kenagarian kepada tim Pusat Unggulan UNP.
Adalah dr. Rusdi M. Hum kepada peserta menerangkan bahwa di tahun 2019 hampir seluruh kabupaten dan kota di Sumatera Barat diaplikasikan program pengabdian dosen kepada masyarakat oleh UNP, dengan berbagai program yang kelak menjadi unggulan daerah. Tak lupa Rusdi mengenalkan anggota tim yang hadir bersamanya kala itu.
“Pengabdian Masyarakat di Jorong Padang Ambacang, UNP mengangkatkan tema program Budidaya kambing Etawa yangsebelumnya telah kita lakukan survei terpadu. Dari identifikasi kami sebelumnya didapati pola peternakan kambing secara tradisional atau rumahan. Melalui program ini kita mari kita tingkatkan kesejahteraan warga, khususnya peternak kambing melalui pola budidaya kambing Etawa secara modern. Untuk itulah melalui program yang diluncurkan UNP bersama kita tingkatkan kesejahteraan rakyat dimulai tanggal 24 Juni hingga 14 Desember 2019. Dan program ini merupakan program tahunan dan dibiayai UNP seutuhnya. Program pengabdian masyarakat ini sudah dijalankan UNP sejak tahun 2000, sedangkan program yang melahirkan sebuah ikon unggulan daerah intens dijalankan pada masa rektor Prof. Ganefri sebagaimana yang kita jalankan saat ini,”terang Rusdi
Dalam pengembangan budidaya kambing Etawa, pihak UNP juga telah berkoordinasi dengan SMPP Padang Mangatas. Dikatakan Rusdi, bahwa selama ini ternak rumahan hanya mengandalkan rumput hijau dan kondisi tersebut harus dilakukan perubahan.
“ Dalam budidaya kambing Etawa, saat ini sudah pembibitan dan pengembangan makanan yang mengandung protein tinggi dan baik untuk budidaya kambing etawa, pohon itu dinamai Indigofera. Dan kita akan bimbing petani ternak untuk menerapkan penanaman pohon ini sebagai makanan bagi kambingnya. Selain itu, bersama tenaga ahli dari Politani Payakumbuh kita akan latih peternak untuk pembuatan pakan ternak melalui fermentasi sehingga pakan kambing lebih berkualitas. Kambing tumbuh dengan subur, berkembang biak secara sehat, perekonomian meningkat. Dan ini akan menjadi ikon unggulan bagi pemerintahan nagari secara sempit dan kabupaten secara luas nantinya,”papar panjang dr. Rusdi.
Berbeda dengan Drs. Wahidul Basri, M. Pd selaku Ketua Tim. Dirinya menyebutkan bahwa program unggulan ini merupakan inovasi baru dari UNP. Program ini dilahirkan tampa meninggalkan spesifik UNP.
“UNP sekarang bukan sekedar mengelola calon pendidikan tapi juga lahirkan program non kependidikan sejak tahun 2000 guna mengdongkrak ekonomi warga melalui pengabdian masyarakat dan dikelola untuk mencari unggulan daerah yang akan dikelola di Pusat Unggulan UNP. Program ini berkelanjutan. Di Pusat Unggulan UNP kita akan menginventaris keunggulan tiap daerah untuk diidentifikasi dan verifikasi sehingga tumbuhlah potensi yang membawa efek besar bagi kesejahteraan masyarakat.
Sementara Aldri Frinaldi, PhD menerangkan juga bahwa program dijalan dan nantinya akan melahirkan sebuah artikel. Khususnya bagaimana memberdayakan program masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan melalui budidaya etawa.
"Selain dilahirkan sebuah artikel, hasil ini selanjutnya akan bahan perencanaan yang akan disampaikan (usulkan) dalam penyusunan anggaran Pemprov Sumbar jika pihak Perguruan Tinggi dilibatkan dalam menyusun RPJM ,"sebut Dosen Administrasi Negara ini
Berjalan sekitar 3 jam, Penyuluhan dan pelatihan terhadap 20 peternak kambing etawa mesti dihentikan sementara hingga kegiatan ishoma. Kegiatan dilanjutkan kembali dengan pemateri Uun Lionar, M. Pd dari UNP dan dilanjutkan dengan pemateri dari UPT Keswan Harau dan Politani Payakumbuh.
Salah seorang peserta, Biko Arya Putra menyampaikan bahwa dirinya senang mendapatkan ilmu baru tentang pemeliharaan kambing secara baik.
“ saat ini saya memiliki 3 ekor kambing kelas etawa. Usaha mandiri ini saya lakoni sejak 2018. Sebelumnya saya join dengan keluarga. Dan saya bahagia bisa ikut sebagai peserta program ini, karena bisa menambah ilmu masyarakat khususnya peternak kambing. Dengan pelatihan dan penyuluhan ini, semoga masyarakat bisa merubah pola pikirnya, bagaimana cara beternak kambing kelas etawa yang baik,”ungkap peternak yang akrab disapa Biko.(ul)