Diikuti 13 Kenagarian, Kelurahan OTS Gelar Pacu Jawi Tradisional

IMPIANNEWS.COM.

Payakumbuh, --- Meriahkan HUT RI Ke 74 tahun 2019, masyarakat RW II Balai Betung Kelurahan Ompang Tanah Sirah menggelar iven Pacu Jawi (sapi,-red) Tradisional yang diikuti 13 nagari yang memiliki arena pacu di Luak Limopuluah. Pacu jawi tradisional tersebut digelar di Sawah Pacu Jarungan Balai Betung sejak tanggal 19 hingga 20 Agustus 2019. 

Iven tersebut dibuka langsung Camat Payakumbuh Utara diwakili Lurah OTS Erizal didampingi Ketua Persatuan Olahraga Pacu Jawi (Porwi) Luak Limopuluah, H. Sofwan Shaleh dan ketua panitia pelaksana, Hendra Putra.

Sebagaimana diterangkan Ketua Porwi, Sofwan Saleh bahwa iven pacu jawi tradisional merupakan ajang silaturahim penggemar olahraga pacu jawi. Menurutnya pacu jawi tak jauh beda dengan pacu kuda hanya beda lokasi dan wadah. Pacu jawi digelar di sawah, para joki lari kencang berbaur dengan lumpur dan lunau sembari mengatur laju lari jawi. Inilah nilai pembedanya, sederhana tapi mengasikkan. Setiap iven Pacu jawi panitia siapkan grup talempong sebagai penyemarak.

"iven pacu jawi merupakan olahraga urang tuo-tuo kito sajak daulu. Ajang ini bertujuan untuk meningkat silaturahim sesama penggemar dan pecandu pacu jawi. Dan sudah didaftarkan pada salah satu kalender rutin di Disparpora. Setidaknya ada 13 kenagarian yang terlibat di limapuluh kota dan Kota Payakumbuh. Iven ini digelar usai musim panen jelang tanam sebagaimana Kalendernya bergantian,"singkat Sofwan Saleh, Selasa (20/08/2019) di arena pacu.

Sementara Ketua panitia pelaksana Hendra Putra menyebut bahwa iven pacu jawi adalah wadah pemersatu warga khususnya dalam momen HUT Kemerdekaan RI Ke 74 tahun 2019, ini. Bagaimana Karang Taruna tampil penuh semangat dan rela berkorban dengan kebersamaan dalam membangun nagarinya. 

Adapun nagari yang ikut dalam iven pacu jawi kali ini terdaftar 13 nagari (daerah pemilik sawah pacu) peserta yakni Taram, Bukik Limbuku, Tiakar, Batu Balang, Payolinyam, Nan Kodok, Taruko, Payobasuang, Tanjuang Onau, Balai Batuang, Koto Baru, dan Koto Panjang. Dan ada nagari yang tak sempat hadir, namun pengurus sudah serahkan konstribusi arisannya. 

Dikatakan Hendra Putra, dana pelaksanaan dan pengadaan hadiah untuk pacu jawi panitia mengumpulkan iyuran pacu dari nagari, sumbangan donatur, swadaya masyarajat, dan bantuan dari Disparpora. Adapun donatur beradal dari owner atau developert perumahan Balai Betung Residence, H. Wisbar, owner PD Sahabi, Atuak PS, Toke Lado dan donatur lain.

"Menindaklanjuti kalender pacu tersebut dan arahan Tuo Pacu (sesepuh pacu-red), tokoh masyarakat dan Karang Taruna telah menggelar rapat persiapan pacu, termasuk membentuk panitia dan PJ. Panitia percayakan juri kepada yang sudah terbiasa yakni Pak Atin dari nagari Bukik Limbuku dan Pak Onya dari nagari Payobasuang. Sedang MC diperankan Pak Zanuardi, MC Porwi Luak Limopuluah. Panitia sudah siapkan hadiah utama berupa kambing, tabanas dan hadiah hiburan yang bermanfaat bagi joki dan keluarganya,"pungkas Hendra Putra.

Membuka resmi iven pacu jawi, Lurah OTS Erizal menghimbau warga selalu meningkatkan srmangat kerjasama dan rela berkorban dalam segala hal positif.

"kerjasama dalam membangun kampung adalah salah satu bentuk pengamalan syukur atas nikmat kemerdekaan yang sedang kita peringati. Intinya, kerjasama tersebut bisa kita gelar setiap saat dalam rangka membangun kampung dan mensukseskan program pemko Payakumbuh. Mari terus kita jaga hubungan silaturahmk kita. Selamat HUT RI Ke 74 untuk semua. Dengan mengucapkan basmallah kita buka pacu jawi di hari kedua, semoga diredhoi Allah SWT,"ujar Erizal sambil melepas start.

Informasi dari panitia pelaksana diakhir iven hari kedua, bahwa sudah dikantongi pemenang pacu. Bahwa di Race Divisi I dimenangkan sapi Kian Santang dari Koto Panjang dan Divisi II dimenangkan sapi Larasati dari Ompang Tanah Sirah. Di hari pacu kedua Selasa (20/08/2019), Divisi I dimenangkan sapi Centini dari Tiakar, sedangkan divisi II dimenangkan sapi Lahar Merapi dari Payobasung. 

Berhubung waktu pertandingan terbatas, akibatnya kelas boko tidak bisa digelar dihari kedua. 

"Pacu kita ulas selama 2 hari lagi minggu depan yakni tanggal 26 dan 27 Agustus 2019. Hadiah kita dobolkan untuk kelas boko,"pungkas Hendra Putra didampingi Tuo Pacu, Saharudin Gindo.

Selain sebagai ajang kompetisi kepatuhan jawi dalam berlari sesuai rute, ternyata iven ini juga mendatangkan rizki bagi Pen (52) sang penjual Lamang Tapai asal jorong Padang Ambacang nagari Batu Balang. Dua hari pacu, dirinya raih omset 1 juta rupiah.

"Alhamdulillah, lamang tapai laris terjual. Selama 2 hari kita dapat omset sekitar 1 juta. Hari pertama sekitar Rp 600rb, sekarang belum kita hitung. Selain lamang tapai, kita juga jual kopi dan kawa daun. Dimana ada pacu jawi, kita selalu buka stand,"terang Pen.(ul) 

Post a Comment

0 Comments