Payakumbuh, --- Pelaksanaan shalat Idul Adha 2019 di Kota Payakumbuh dilangsungkan di halaman Balai Kota eks Lapangan Poliko, Ahad tanggal 11 Agustus 2019 berlangsung ditengah cuaca pagi Ahad yang cerah. Bertindak selaku khatib shalat Ied Dr Riki Saputra dosen UMSB.
Sebagaimana biasa kegiatan diawali dengan laporan kondisi keuangan disampaikan perinci Ketua Panitia Perayaan Hari Besar Islam (PHBI) Kota Payakumbuh, Sahidin.
Sementara Kepala Kankemenag Kota Payakumbuh, Jufrimal disela ceremonial menyampaikan sambutan singkatnya yang berisi ucapan terima kasih kepada Walikota Payakumbuh yang telah memfasilitasi terlaksananya shalat ied. Dirinya juga mengajak para jemaah untuk mengambil hikmah dari perayaan Idul Adha dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT dan sesama makhluk.
Jelang pelaksanaan shalat Idul Adha, Walikota Payakumbuh dalam sambutannya menyampaikan selamat hari raya Idul Adha kepada segenap muslim di dunia dan Kota Payakumbuh, khususnya.
"Dari Payakumbuh marilah kita doakan semoga saudara kita lancar melaksanakan rukun islam kelima. Dan kita di tanah air juga sehat wal afiat dalam melaksanakan ibadah qurban sebagai ubudiyah dan ibadah sosial kemanusiaan,"Riza Falepi mengawali.
Dikatakan pemegang BA 1 M, bahwa Pemko Payakumbuh saat ini intens melakukan pembangunan di segala bidang, meski belum semua aspirasi masyarakat terwujudkan.
Kedepannya, Pemko Payakumbuh akan merangkul pihak perguruan tinggi akan di Payakumbuh dapat didirikan kampus kedokteran dan sejenisnya. Demi sukseanya cita-cita besar tersebut, Riza Falepi menyampaikan 3 pesan penting kepada warganya.
1. Pemko Payakumbuh komit dalam peningkatan pelayanan publik dan tiada maaf bagi aan yang melakukan pungutan dana siluman. Maka pemko Payakumbuh melahirkan Mall Pelayanan Publik (MPP) sebagai one stop service dengan pelayanan mudah sesuai SOP.
2. Pemko Payakumbuh mengajak kesadaran warga, agar peduli terhadap sampah rumah tangga khususnya sampah berbahan dasar plastik yang tidak hancur dalam tanah. Sampah plastik seringkali menyumbat saluran irigasi yang sudah dibangun sesuai standar. Untuk penanggulangan sampah, pemko sudah anggarkan dana cukup untuk pengadaan sarana prasarana sampah. Pemko Payakumbuh saat ini gencar melakukan sosialisasi dan giat rutin hingga kelurahan berupa goro serentak guna pemungutan sampah.
3. Pemko Payakumbuh membuka pintu selebarnya bagi warga dalam penyampaian aspirasi secara baik. Bukan melalui teriakan tapi silahkan ajukan aspirasinya secara berjenjang. Bagi aspirasi warga yang belum bisa diwujudkan, pemko sudah alokasikan dana di kelurahan. Silahkan lahirkan program dan inovasi yang nantinya bermanfaat bagi kita semua dimasa sekarang dan mendatang.
"Mari bersama kita bangun Payakumbuh menjadi Kota yang warganya sejahtera dan mendapat ridho Allah SWT,"pungkas Riza Falepi.
Pelaksanaan shalat Idul Adha siang itu di Lapangan Poliko diimami Ridwan Samsul Pratama, LC yang juga alumni MAN 2 Payakumbuh. Pada rakaat pertama sang imam membaca surat Al A'la sehabis Al Fatihah, sedang di rakaat kedua membaca surat Al Ghosiyah.
Dr. Riki Saputra dalam khutbahnya mengajak ribuan jemaah agar senantiasa bersyukur atas nikmat Allah yangbtak ternilai dan terganti oleh manusia. Dirinya mengambilkan contoh otak sebagai salah satu karunia Allah. Otak meski bentuknya kecil namun memiliki kapasitas besar. Dimana otak manusia itu tidak berbanding lurus dengan ukurannya.
Dikatakannya bahwa otak manusia bisa menyimpan dan mengingatkan masa lalu dan memikirkan masa depan. Yang kesemuanya akan dipengaruhi segumpal daging yang dinamai qalbu. Dirinya juga menghimbau jemaah agar berlomba untuk meraih prediket Insan Kamil sebagaimana dicontohkan Rasullullah SAW.
Dikhutbahkan, bahwa kemaren adalah puncak haji jemaah haji wukuf Arafah sebagai rukun haji, sedang kita di tanah air melaksanakan puasa Arafah
"Padang Arafah adalah Miniatur padang mahshar, semuanya berkumpul dengan melepas status dan strata keduniawian dan datang dari penjuru dunia menyatu dengan kehendak Allah. Wukuf mengandung nilai 'ubudiayah dan nilai sosial kemanusiaan. Aspek duniawi dikesampingkan dalam mengejar prediket taqwa. Melaksanakan rukun islam kelima segala bentuk pengorbanan dilakukan demi mengharapkan ridho Allah, semata. Karena haji bukan wisata religi,"sebutnya.
"Kualitas mabrur haji tampak pada kualitas kehidupan bermasyarakat dimana dirinya tinggal,"ulasnya.
"Sementara ibadah qurban bermakna kedekatan. Kita melakukan pengorbanan rutin tahunan yang telah diawali dengan persiapan niat pengabdian semata lillahi ta'ala. Ibadah qurban sebagai wujud syukur dan penghambaan diri, membunuh perilaku kehewanan untuk meningkatkan rasa ukhuwah islamiyah dengan saling berbagi. Qurban bukan untuk dipamerkan,"imbuhnya.
Dilanjutkan, sebagai aplikasi semangat rela berqurban dimasa sekarang dapat diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat dengan perbuatan bagaimana kita mampu memaksimalkan diri menjunjung tinggi nilai kejujuran dan kebenaran serta keadilan dalam masyarakat. Bukan pengorbanan di bibir atau terpampang di dinding kantor.
"Terkait kepemimpinan yang dirindukan rakyat, kita rindu pemimpin dan elit politik yang rela berkorban demi warganya. Pemimpin yang memiliki kesadaran. Karena masyarakat tak lagi butuh wacana dan omong kosong belaka. Masyarakat butuh pemimpin yang memiliki tindakan kongrit dalam pelaksanaan pemberantasan kemiskinan dan keterbelakangan. Pemimpin yang arif dan rela berusaha keras demi mengabdi kepada allah dan mengabdi pada rakyat dan menjaga keseimbangan alam,"pungkasnya.(ul)