Limapuluh Kota, --- Wacana pengelolaan jagung dari hulu ke hilir yang disampaikan Muhamamd Rahmad, pengusaha sukses Luak Limopuluah, terjawab sudah. Wagub Sumbar Nasrul Abit, menyatakan dukungan totalnya dan hadir dalam acara penanaman perdana.
Tanam jagung perdana, dilakukan Muhammad Rahmad bersama masyarakat petani dan kelompok tani di kampung halamannya, di VII Koto Talago, Guguak, Limapuluh Kota, Senin (12/8/2019) kemarin.
Selain Wagub, hadir pula Ketua DPRD Limapuluh Kota sementara, Deni Asra, serta sederet tokoh dan pengamat pertanian.
"Jagung adalah kekuatan ekonomi baru bagi Kabupaten Lima Puluh Kota. Dengan jagung, Kabupaten Lima Puluh Kota dalam 2 tahun bisa menghapus pengangguran dan memberantas kemiskinan," sebut Rahmad, bakal calon bupati Limapuluh Kota itu.
Dikatakan Rahmad, Kabupaten ini merupakan sumber penghasil ternak ayam dan telur yang menyumbang 30 persen kebutuhan Sumatera Barat dan Riau.
Kebutuhan peternak terhadap jagung sebagai pakan ayam di Kabupaten Lima Puluh Kota adalah 1,1 juta ton per tahun.
Sedangkan produksi jagungnya hanya 30 ribu ton per tahun. Alhasil, Kabupaten Lima Puluh Kota harus membeli jagung tiap tahun 1,07 juta ton atau setara dengan uang yang dibelanjakan tiap tahun keluar Kabupaten senilai 3,7 trilyun rupiah.
Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki 62 ribu hektar lahan tidur yang dibiarkan bertahun-tahun. Disisi lain, terdapat 5000 orang lebih pengangguran, 26,9 ribu masyarakat hidup dibawah garis kemiskinan dan 27 ribu lebih hidup miskin.
Jika 62 ribu hektar lahan tidur dikelola masyarakat bersama jorong dan wali nagari dengan bertanam jagung, maka akan menghasilkan jagung sejumlah 1,1 juta ton atau senilai dengan uang 3,5 trilyun rupiah. Perolehan dari pendapatan jagung saja melebihi hampir 3 kali APBD.
Muhammad Rahmad mengajak seluruh petani, jorong, walinagari untuk bangkit dan siap-siap bertanam jagung dilahan-lahan tidur dan terlantar. Keseriusan Muhammad Rahmad, kandidat bakal calon Bupati Limapuluh Kota untuk membangkitkan gairah petani jagung di Limapuluh Kota diikuti dengan langkah membuat kebun percontohan di Jorong Talago, Baruah Kubang, Kenagarian Tujuh Koto Talago, Kecamatan Guguak, Kabupaten Limapuluh Kota.
Menurut Rahmad, kebun jagung percontohan itu akan ditanam dua jenis bibit unggul khusus untuk pakan ayam. Penanaman jagung tersebut secara simbolis dilakukan oleh Rahmad bersama Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, Kepala Dinas Tanaman Pangan & Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat, Dinas Peternakan dan Ketua DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota, Senin (12/08/2019)
Selain Wakil Gubernur, Nasrul Abit, hadir jajaran Muspida Kabupaten Lima Puluh Kota, Walinagari se Kabupaten Lima Puluh Kota, Jorong dan perwakilan Kelompok Tani se Kabupaten Lima Puluh Kota.
Dari uji coba tanaman jagung percontohan ini, nantinya akan dilakukan analisa dasar tentang biaya produksi, teknik pengelolaan sampai panen, dan tata-cara bertani jagung sesuai standarisasi pabrik bibit, jelas Rahmad kepada awak media.
“ Setelah dua jenis jagung ini panen dan jagung yang jenis mana paling baik hasil uji cobanya, jagung unggul itulah nanti yang akan kita dorong untuk dikembangkan di Kabupaten Lima Puluh Kota,” ujar Rahmad.
Pengelolaan kebun percontohan itu langsung dilakukan oleh masyarakat dibawah binaan Jorong dan Wali Nagari. Karena itu, kedepan, kita ingin Wali Nagari dan Jorong se Kabupaten Lima Puluh Kota dijadikan sebagai pusat pengelolaan dan pusat informasi tata cara bercocok tanam jagung. Bibit, pupuk, racun dan tata kelolanya berada di Kantor Wali Nagari di Kabupaten Lima Puluh Kota. Siapa saja masyarakat yang ingin bertanam jagung, datang ke Kantor Wali Nagari mengambil bibit, pupuk dan racun. Pembiayaan pun nanti kita siapkan dari Kantor Wali Nagari, terang Rahmad.
Muhammad Rahmad menyakini, jika sektor tanaman jagung ini benar-benar dapat dikembangkan, maka Kabupaten Limapuluh Kota dapat menjadi pusat produksi jagung terbesar di Sumatera Barat, dengan penghasilan minimal 13,8 trilyun rupiah per tahun.
Tak hanya itu, ulasnya lagi, perekonomian dan kesejahteraan masyarakat akan meningkat, pengangguran akan hilang, dan 26.930 orang yang saat ini hidup dibawah garis kemiskinan di Kabupaten Limapuluh Kota, akan terbebas dari kemiskinan.
Diakui Muhammad Rahmad, jagung adalah komoditi penting yang sangat dibutuhkan. Tiap tahun, setidaknya Sumatera Barat membutuhkan 3,1 juta ton jagung kering. Hasil produksi jagung Sumatera Barat baru 986 ribu ton per tahun. Untuk memenuhi kebutuhan, Sumatera Barat terpaksa membeli jagung dari luar daerah sekitar 2,1 juta ton.
PEMKAB SIAPKAN PROGRAM
Isu jagung mencuat setelah dimotori Rahmad, mendapat tanggapan dari Pemerintah Kabupaten. Bupati Irfendi Arbi secara khusus menyebut Jagung bisa jadi lokomotif ekonomi bagi Kabupaten Lima Puluh Kota. Terkait hal itu, Rahmad mengaku sangat bersyukur, karena jangung sekarang menjadi 'gadis seksi' yang turut mengundang perhatian Bupati Kabupaten Lima Puluh Kota.
“Diskusi kami dengan tokoh tokoh masyarakat terkait jagung telah mendapat perhatian kabupaten”, jelas Rahmad.
Ini adalah tradisi bagus dan positif. Memang selayaknya Bupati dan Pemerintah Daerah harus lebih agresif dan lebih gesit. Lebih mendengarkan kebutuhan rakyat, kata Rahmad.
Mari kita olah 62 ribu hektar tanah itu dengan bertanam jagung, maka akan kita peroleh uang 3,7 trilyun rupiah. Dengan uang itu, masyarakat akan sejahtera, pengangguran akan hilang, kemiskinan akan hilang, dan apbd daerah akan meningkat, jelas Rahmad.
Bila APBD meningkat, kesejahteraan aparatur sipil negara dapat kita tingkatkan, infrastruktur bisa kita bangun lebih banyak, layanan kesehatan dapat ditingkatkan, beasiswa bisa diberikan kepada yg berprestasi. Dan yang lebih penting, jorong dan walinagari sebagai motor penggerak tanam jagung akan makin bersemangat bekerja karena walinagari dan jorong memiliki mobil dinas, tutup Rahmad. (ul)