Balai Diklat Industri (BDI) Padang melirik peluang pengembangan industri yang bisa dikerjasamakan dengan pemerintah daerah. Diantaranya pelatihan untuk usaha membatik dan menjahit yang nantinya bisa dijadikan ikon industri Kota Padang.
Hal itu disambut baik Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah untuk ditindaklanjuti dengan MoU dan kerjasama. Nantinya kegiatan BDI disinergikan dengan Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Kota Padang.
"Nantinya program di Dinas Perindustrian bisa dikerjasamakan dengan BDI. Untuk pengadaan alat industri dari dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian kota Padang sedangkan tenaga pelatihnya dari BDI," kata Mahyeldi menjelaskan saat menerima Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) didampingi Kepala BDI Padang di rumah dinas, Rabu (07/08/2019) kemarin.
"Kerjasama dengan BDI membuka peluang bertumbuhnya industri kecil dan menengah sekaligus mengurangi angka pengangguran di Kota Padang," ujar walikota yang disapa Buya itu.
Sementara itu, Kepala Pusdiklat Badan Pengembangan SDM Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian, Jonni Afrizon mengatakan, pihaknya mendorong BDI proaktif bersinergi dengan pemerintah daerah. Menurutnya, BDI memiliki perangkat dan peralatan yang memadai untuk menciptakan SDM yang memiliki skill.
"BDI memiliki peralatan dan perangkat yang memang dipersiapkan untuk pelatihan dan pendidikan guna mewujudkan SDM yang mandiri dan memiliki keterampilan," ujar Afrizon.
Pada kesempatan itu Kapusdiklat didampingi Kepala BDI Padang Surya Agusman dan Kepala SMK-SMAK Padang Nasir. Kedua pimpinan satuan kerja di bawah Pusdiklat BPSDMI Kementerian Perindustrian itu selalu proaktif menjalin kerjasama dengan Pemda dan dunia industri.
"Kerjasama dengan pemerintah daerah semakin besar potensi SDM yang bisa dikembangkan. Output yang diharapkan tentu semakin banyak SDM yang siap memasuki dunia kerja dan siap pula membuka lapangan kerja baru," ujar Kepala BDI Padang Surya Agusman.
Dia menambahkan, setelah audiensi dengan walikota dan dinas terkait kedepan akan diwujudkan suatu jalinan kerjasama. BDI selaku penyedia tenaga pelatih sedangkan Pemko Padang menyediakan peralatan pelatihannya.
"Pemko Padang punya program pelatihan dan menyediakan sarana pelatihannya, sedangkan BDI mendatangkan tenaga pelatihnya," tukasnya. (tdt)
