Rendang adalah makanan khas Sumatera Barat dengan rasa yang pada umumnya pedas. Akan tetapi tingkat kepedasan tersebut tergantung oleh racikan sang juru masak. Ciri khas dari rendang asal payakumbuh adalah warna yang coklat kehitaman serta bumbu yang kering dengan rasa yang sangat lezat. Untuk mencapai warna yang coklat kehitaman serta bumbu rendang yang kering tersebut, rendang dimasak cukup lama yaitu minimal 12 jam.
Rendang berasal dari kata ‘marandang’ yaitu proses memasak untuk menghilangkan air. Untuk itu, proses masak rendang asli Minang membutuhkan waktu sekitar 7-8 jam. Hingga daging jadi kering, minyak naik dan tak ada air.
Ada beragam jenis rendang di Sumatera Barat, seperti rendang dengan ayam, paru, kentang, belut, udang, telur, itik, ikan, hingga daun-daunan serta umbi-umbian. Resep rendanga asli Padang memakai banyak rempah.
Untuk bumbu wajib dalam pembuatan rendang antara lain bawang putih, bawang merah, jahe, laos, cabai merah, daun kunyit dan daun jeruk. Diluar itu, orang Minang kadang memberi tambahan rempah lain.
Masing-masing wilayah sebenarnya memiliki ragam tambahan rempah sendiri. Karenanya ada perbedaan dalam resep rendang Padang asli Pariaman hingga resep rendang Padang asli Payakumbuh.
Selain bumbu, pemakaian santan juga ikut berperan dalam kenikmatan rendang. Bahan yang satu ini wajib digunakan. Biasanya untuk satu kilogram daging, dibutuhkan santan dari sekitar 3-4 butir kelapa. Pembuatan rendang sendiri melalui tiga tahapan yaitu gulai, kalio, dan rendang.Jika rendang buatan anda gagal bisa jadi anda melewatkan salah satu tahapan.
Karena tingkat kesulitan dan kelezatannya, rendang asli Minang didapuk menjadi makanan terenak didunia. Tahun 2017, CNN Travel merilis 50 makanan terlezat di dunia. Rendang dari Indonesia tetap masuk diurutan pertama.
Semakin lama rendang dimasak maka rasanya akan semakin lamak (enak). Apabila rendang yang dimasak hari ini dan tidak habis maka tidak perlu dikhawatirkan akan menjadi basi. Cukup dipanaskan dalam wajan dengan api sedang tanpa menambahkan bumbu kembali, kelezatan rendang akan tetap terjaga. Semakin sering rendang dipanaskan maka rasa rendang akan semakin lamak (enak).
Rendang merupakan menu utama bagi masyarakat minang. Dahulu kala rending disajikan sebagai menu utama bagi para bangsawan. Akan tetapi, saat ini rendang sangat digemari oleh masyarakat minang khususnya dan bahkan oleh seluruh lapisan masyarakat serta para wisatawan asing. Terdapat empat filosofi masayarakat minangkabau tentang Rendang yang merujuk dari empat bahan pokok yang digunakan dalam membuat Rendang. Filosofi tersebut yaitu ;
1. Dagiang (daging); sebagai bahan baku utama dalam membuat rendang yang merupakan lambang dari ninik mamak (para pemimpin suku adat) yang ada di minangkabau.
2. Karambia (kelapa); sebagai bahan pendukung yang merupakan lambang cadiak pandai (kaum intelektual).
3. Lado (cabe); sebagai lambang alim ulama yang pedas yaitu tegas untuk mengajarkan syariat agama.
4. Pemasak (bumbu); sebagai pelengkap yang merupakan lambang dari keseluruhan masyarakat Minang.
(gan/tf)