Seorang pejabat senior parlemen Iran mengumbar ancaman dengan menyebut Teheran akan menghancurkan Israel dalam waktu setengah jam jika Amerika Serikat (AS) menyerang Republik Islam. Ancaman ini bersamaan dengan kesimpulan Mossad bahwa Teheran dalang serangan terhadap sejumlah target di Teluk Persia baru-baru ini.
"Jika AS menyerang kami, hanya setengah jam akan tersisa dari umur Israel," kata Mojtaba Zolnour, ketua Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran, dalam komentar yang dirilis kantor berita Mehr dan dikutip Reuters, Selasa (2/7/2019).
Iran pada hari Senin mengakui telah melanggar batas pengayaan uranium yang ditetapkan dalam perjanjian nuklir 2015. Ini merupakan pengayaan terbesar pertama setelah AS secara sepihak menarik diri dari perjanjian tersebut.
Pengumuman itu muncul ketika ketegangan antara Teheran dan Washington terus memanas. Dalam beberapa pekan terakhir, Teluk Persia yang luas telah menyaksikan Iran menembak jatuh pesawat nirawak pengintai militer AS, dan serangan misterius terhadap kapal-kapal tanker minyak. Tak hanya itu, pemberontak Houthi di Yaman yang selama ini dianggap sekutu Iran juga meluncurkan drone yang sarat bom ke Arab Saudi.
Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif seperti dikutip kantor berita pemerintah Iran, IRNA, secara resmi mengumumkan pengayaan uranium di luar batas perjanjian nuklir 2015. Zarif ketika ditanya wartawan apakah Iran telah melanggar batas, dia mengatakan; "Ya."
"Jika orang Eropa melakukan apa yang harus mereka lakukan, tindakan kami dapat dibalik," kata Zarif.
Zarif tidak mengatakan berapa banyak pengayaan uranium yang dihasilkan Iran sampai saat ini.
Pada hari sama, kepala badan intelijen Israel; Mossad, Yossi Cohen mengatakan Iran berada di balik serangkaian serangan baru-baru ini terhadap target di Teluk Persia.
"Saya dapat memberi tahu Anda, dengan pasti, dari sumber terbaik intelijen Israel dan Barat, bahwa Iran berada di balik serangan itu," kata Cohen dalam konferensi keamanan tahunan di Israel hari Senin.
Cohen menyebutkan serangan baru-baru ini terhadap kapal tanker minyak di Teluk, ladang minyak di Arab Saudi dan di Baghdad. Dia mengatakan serangan itu disetujui oleh kepemimpinan Iran.
"Dan dilakukan, setidaknya sebagian besar, oleh Garda Revolusi dan pengganti mereka," katanya.
Israel telah lama melihat Iran sebagai ancaman terbesarnya. Para pejabat Iran juga secara teratur mengancam untuk menghancurkan negara Yahudi tersebut