Kepala Diskarpus Kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah, yang didampingi Kabid Perpustakaan Catur Sri Astuti, Kabid Pengelolaan Liza Nova, Kabid PLPJ – M. Fahmi Ardian dalam paparannya menjelaskan bahwa Diskarpus dalam mendorong Depok Smart City terus melakukan pembenahan terkait kearsipan dan perpustakaan yang dalam hal ini sangat penting dilakukan, mengingat era digitalisasi dan keterbukaan seperti saat ini, kearsipan menjadi salah satu kelengkapan pembangunan dari sebuah pemerintahan.
“Diskarpus sendiri baru tahun 2017 resmi menjadi kedinasan, sehingga kami masih perlu pembenahan dan masukan dari berbagai pihak terkait kinerja Diskarpus. Kami harap dengan adanya acara ngopi bareng dengan Sekber ini akan memberikan energi dan masukan untuk Diskarpus itu sendiri,” ungkap Siti Chaerijah.
Lebih jauh Siti menjelaskan, terkait kearsipan Kota Depok akan mendapatkan arsip statis dari Kabupaten Bogor terkait tentang Depok. Karena Depok dulunya memang bagian dari Kabupaten Bogor.
“Ada sekitar 15 ribu arsip yang tahun ini akan kita ambil dari Bogor, dan sekarang sedang disiapkan sarana dan prasarananya,” ungkap Siti lagi.
Diskarpus Kotak Depok, Siti Chaerijah Aurijah di acara ngopi bareng Sekber.
Sedangkan untuk perpustakaan, Siti menjelaskan tidak kurang dari 22 ribu buku yang ada di perpustakaan Kota Depok, diluar dari perpustakaan keliling yang dimiliki oleh Diskarpus.
“Selain ada perpustakaan yang terdapat di pemkot, kita juga memiliki pusling, perpustakaan keliling yang tugasnya mendatangi perkampungan dan juga sekolah-sekolah seperti SD, SMP, dan SMA,” jelas Catur Sri Astuti, melengkapi.
Acara yang dimoderatori oleh Putra Gara itu ada sesi tanya jawab terkait dari pemaparan tersebut, tiga sesi tanya jawab memperjelas langkah program kerja Diskarpus yang akan dilakukan ke depan. Karena guna melengkapi kearsipan, pemkot tengah menyiapkan peraturan daerah (perda) yang pada tahun 2020 akan ditetapkan.
“Jadi kalau sudah ada perdanya, semoga data-data atau arsip yang dimiliki masyarakat bisa jadi data pelengkap yang kita butuhkan, karena koridor hukumnya sudah disiapkan,” ungkap Siti lagi.
Selain itu, kedepannya Diskarpus menyiapkan kearsipan digital, agar dapat menyimpan file arsip secara digital.
“Ini penting karena file yang ada selain disimpan secara fisik, juga terdokumentasikan secara digital,” kata Fahmi, menambahkan.
Fahmi juga menjelaskan bahwa digitalisasi juga akan bisa diakses secara online. Karena kearsipan yang disiapkan itu terkonekting dengan digitalisasi.
Acara ngopi bareng Sekber kali ini, selain dihadiri oleh para wartawan, juga dihadiri dari pemimpin umum jakartamedia.co.id, Tundra Meliala, dan H. Lukman, tokoh pers nasional pemilik salah satu media ibu kota.
Acara yang berlangsung dari pukul 15.30 berakhir 17.30. Dalam penutupnya Siti berharap ada kerjasama yang berkelanjutan antara Diskarpus dengan Sekber wartawan kota Depok.
“Sekber sebagai wadah bagi para wartawan di Depok memiliki fungsi yang sangat berarti terkait sosialisasi program Diskarpus. Oleh karena itu kami akan jaga kemitraan ini untuk mendorong Depok Smart City,” kata Siti, mengakhiri.*** (Rach)