Memeriahkan dan menyemarakkan kegiatan Peringatan Hari Kesatuan Gerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga ( HKG-PKK) Nasional ke-47 Tahun 2019 yang dihelat di Kota Padang, Pemerintah Kota Padang menggelar Festival Marandang, selaku salah satu kuliner tradisional khas Minangkabau yang telah diakui dunia kelezatannya.
Wali Kota Padang Mahyeldi membuka secara resmi festival tahunan yang digelar Pemko Padang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) itu, Jumat (26/7) siang.
Kegiatan ini pun terlihat lebih meriah dibanding pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, kali ini diikuti masing-masing Anggota PKK se-Indonesia yang tengah menghadiri peringatan HKG PKK Nasional ke-47 di Ibukota Provinsi Sumatera Barat.
Masing-masing peserta terlihat saling berlomba mengeluarkan kemampuan terbaiknya membuat kuliner khas Sumatera Barat dengan perasaan riang gembira satu sama lainnya. Hadir dikesempatan itu Ketua Umum TP-PKK pusat Ny. Erni Guntarti Tjahjo Kumolo beserta pengurus TP-PKK Pusat, Ketua TP-PKK Sumbar Ny. Nevi Irwan Prayitno, Ketua TP-PKK Kota Padang Ny. Harneli Mahyeldi, pimpinan OPD di lingkup Pemprov Sumbar dan Kota Padang serta unsur penting lainnya.
"Alhamdulillah, pada tahun ini Festival Marandang yang rutin kita gelar tiap tahun masuk dalam rangkaian kegiatan HKG PKK Nasional ke-47 Tahun 2019 di Padang yang dituanrumahi Sumatera Barat. Maka itu atas nama Pemerintah Kota Padang, kita mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terkhusus Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar yang mempercayakan Padang sebagai lokasi penyelenggaran," ungkap wako sewaktu membuka secara resmi festival yang dilangsungkan di Museum Adityawarman itu.
Seperti diketahui, Randang adalah masakan tradisional khas Minangkabau yang memiliki rasa yang enak dan gurih. Kuliner ini berbahan daging sapi, santan, lada, serta dilengkapi bumbu dan rempah-rempah. Proses memasaknya membutuhkan waktu lebih kurang 3 jam bahkan lebih.
"Insya Allah, Pemko Padang sangat mendukung perkembangan industri makanan tradisional yang ada di daerah ini, dengan memberi peluang kepada industri rumah untuk menjadi bagian dari ekonomi kreatif yang mampu menggerakkan potensi ekonomi masyarakat," cetusnya.
Di samping melestarikan nilai-nilai budaya Minangkabau menurut Mahyeldi, rendang dan kuliner tradisional lainnya juga diharapkan senantiasa eksis menjadi bagian kuliner yang digemari oleh semua orang baik di dalam dan luar negeri.
"Alhamdulillah, kita merasa bangga dengan diakuinya rendang sebagai masakan terlezat di dunia melalui CNN travel dan lain-lain. Sering juga kita melihat rendang dipromosikan oleh cheff nasional kita ke luar negeri," tambah Mahyeldi didampingi Kadiabudpar Arfian.
Lebih lanjut Wali Kota Mahyeldi juga berharap warga masyarakat Kota Padang untuk lebih memotivasi diri dalam mengembangkan kuliner tradisional seperti rendang dan lainnya. Hal itu mengingat masih banyak lagi masakan tradisional khas Minangkabau yang perlu dilestarikan dan dikenal kepada semua tamu yang berkunjung ke Kota Padang.
"Selain itu kepada generasi muda dan anak-anak kami pelajar SMP dan Rang Mudo serta Puti Bungsu yang diikutsertakan dalam festival ini, diharapkan untuk senantiasa mewarisi dan melestarikan kuliner tradisional yang kita miliki. Karena merekalah harapan bangsa ini," tukasnya mengharapi.
Lebih kurang 5.000 lebih peserta, berada di Padang dalam rangka melaksanakan serangkaian kegiatan ajang saling bersilaturahmi dan berintegrasi antar sesama anggota PKK se-Indonesia itu.
Seperti diketahui, Puncak HKG PKK Nasional ke-47 yang dituanrumahi Sumatera Barat tersebut telah dibuka secara resmi Ketua Umum TP-PKK pusat Ny. Erni Guntarti Tjahjo Kumolo di Lapangan RTH Imam Bonjol, Kamis (24/7) lalu.
Acara yang dilaksanakan selama empat hari dimulai sejak 24 sampai 27 Juli 2019 tersebut, juga memperlihatkan karya TP PKK se-Indonesia. Ada 150 stan pameran dari 25 provinsi yang menampilkan produk unggulan daerah hasil binaan para kader PKK. Termasuk beragam perlombaan salah satunya Festival Marandang.
Lebih kurang 5.000 lebih peserta berada di Padang dalam rangka melaksanakan serangkaian kegiatan ajang saling bersilaturahmi dan berintegrasi antar sesama anggota PKK se-Indonesia itu. (th)