IMPIANNEWS.COM.
Payakumbuh, --- Kepala Dinas Pertanian Kota Payakumbuh melalui Kepala UPTD Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Payakumbuh Drh Trisna Yesi dan jajaran gemcar melakukan pemeriksaan hewan kurban. Tak tanggung - tanggung tim UPTD RPH turun mengunjungi kandang tempat pemeliharaan hewan kurban, maupun kandang ternak milik pedagang ternak (toke-red)
Sebagaimana terpantau media pada Rabu (24/07/2019) drh. Trisna Yessi dibantu beberapa rekan kerjanya melakukan pemeriksaan hewan kurban di kandang ternak milik Fetrizal ketua kelompok tani ternak Telaga di Talawi kelurahan Ompang Tanah Sirah Kec. Payakumbuh Utara.
"Jelang penyembelihan hewan kurban di Hari Raya Idul Adha2019 kita intensifkan pemeriksaan sebagaimana tupoksi kita. Seminggu sebelum hari H dan ini bagian tugas dari Dinas Pertanian khususnya UPTD RPH,"Trisna Yessi awali
Dikatakan drh yang akrab disapa Yessi, bahwa hingga hari ini pemeriksaan hewan kurban sebagaimana regulasi yang mengatur remunansia, pemeriksaan oleh timnya belum lagi mencapai 50 %. Dirinya dan tim akan mengintensifkan gerak sekitar 3 hari jelang hari H.
"Dalam pemeriksaan yang kita laksanakan kali ini kita dinamakan Antomorfem dan Fosmortem clinis terhadap sapi dan hewan ternak. Apabila dalam pemeriksaan ditemukan penyakit pada sapi dan ternak dikira bisa membahayakan, kita akan keluarkan direkomendasikan sesuai regulasi,"imbuh Yessi didampingi paramedis Beni Hidayat.
Kondisi sapi kurban di kandang keltan ternak yang diketuai Kanda Fetrizal dalam keadaan aman untuk dikurbankan di Idul Adha. Dari keterangan paramedis kita Beni Hidayat suhu tubuh 36,6 derjat celcius. Kita juga periksa gigi, lobang hidung dan telinga, bulu dan feces (tidak mencret, tidak berdarah). Jadi diputuskan layak potong. Hewan sehat dan layak dipotong. Kita akan keluarkan bukti pemeriksaan berupa Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dilanjutkan Surat Keterangan Status Reproduksi (SKSR),"pungkas Yeasi siang itu.
Sementara Ketua Keltan Ternak, Fetrizal menyebutkan bahwa di kandangnya ada 5 ekor sapi kurban.
"Di Kelompok sapi ternak Telaga ada 5 ekor sapi kurban dan sudah mengantongi SKSR. Di kandang kita dipelihara sapi kelas PO (Peranakan Ongol) dan Simental. Berat hidup sapi sekitar 350 - 400 kg / ekor.
Diujung pertemuan siang itu, drh. Trisna Yessi membeberkan giat yang akan digelarnya esok hari.
"Besok pagi kita akan menggelar Refocusing Bebas Rabies di Kelurahan Sicincin. Kegiatan diawali dengan sosialisasi Door to dooor yang melibatkan mahasiswa ITB dan pemerintahan kecamatan,"pungkasnya sambil berlalu pamit.(ul)