Tembak Jatuh Drone AS, Trump: Iran Membuat Kesalahan Besar!

Iran telah membuat kesalahan yang sangat besar!" cuit Trump di akun Twitternya seperti dilansir dari Al Jazeera,
IMPIANNEWS.COM (WASHINGTON . 

Presiden Donald Trump bereaksi setelah sebuah pesawat drone militer Amerika Serikat (AS) ditembak jatuh oleh militer Iran.

"Iran telah membuat kesalahan yang sangat besar!" cuit Trump di akun Twitternya seperti dilansir dari Al Jazeera, Kamis (20/6/2019).

Washington mengatakan pada hari Kamis salah satu dronenya telah ditembak jatuh di wilayah udara internasional di atas Selat Hormuz oleh rudal darat-ke-udara Iran.

Tetapi Teheran membantah lokasi insiden itu terjadi, mengatakan RQ-4 Global Hawk telah melanggar wilayah udara Iran di atas provinsi pantai selatan Hormozgan.

Insiden ini menandai serangan langsung pertama yang diklaim Iran pada aset AS di tengah meningkatnya krisis antara kedua negara. Komando Sentral militer AS, US CENTCOM, menyebutnya sebagai serangan tidak beralasan.

Serangan ini adalah yang terbaru dalam serangkaian insiden yang meningkat di Teluk sejak pertengahan Mei, termasuk dugaan serangan terhadap enam kapal tanker minyak yang oleh Amerika Serikat menyalahkan Iran.

Teheran membantah terlibat, tetapi semua ini telah menimbulkan kekhawatiran bahwa kesalahan perhitungan atau peningkatan friksi dapat mendorong AS dan Iran ke dalam konflik terbuka.

Ketegangan antara Iran dan AS telah meningkat sejak tahun lalu ketika Trump secara sepihak menarik Washington dari kesepakatan nuklir yang ditandatangani antara Iran dan kekuatan dunia pada 2015.

Sejak penarikannya, Washington telah menerapkan kembali dan memperketat sanksi terhadap Teheran dalam kampanye "tekanan maksimum". AS mengatakan hal itu bertujuan untuk mengekang program misil nuklir dan balistik Iran.

Menanggapi langkah tersebut, Iran telah meningkatkan produksi uranium yang diperkaya rendah. Pada hari Senin, Iran memberi pihak-pihak yang tersisa dalam perjanjian nuklir tersisa 10 hari untuk memenuhi manfaat ekonomi yang dijanjikan, dengan mengatakan pihaknya akan melanggar batas persediaan uranium yang diamanatkan oleh perjanjian.